Perbedaan Merebus dan Mengukus

semuatahu.web.id – Perbedaan Merebus dan Mengukus. Mungkin seringkali kita menemukan dua teknik memasak yang cukup umum digunakan: merebus dan mengukus. Kedua metode ini memiliki peran penting dalam mempersiapkan hidangan sehari-hari. Namun, tahukah Anda bahwa di balik kedua teknik ini tersimpan perbedaan yang cukup signifikan? Mari kita telusuri lebih dalam mengenai perbedaan antara merebus dan mengukus, dari cara kerja hingga dampaknya terhadap rasa dan nutrisi makanan yang kita masak. Siapa tahu, pengetahuan ini dapat membantu Anda memilih metode memasak yang tepat untuk hidangan favorit Anda berikutnya!

Metode Pemanasan

  1. Merebus:
    • Proses: Merebus melibatkan memasak makanan dalam air mendidih. Makanan direndam sepenuhnya dalam air panas.
    • Pemanasan: Air dipanaskan hingga mencapai titik didih, yaitu suhu 100 derajat Celsius (212 derajat Fahrenheit) pada tekanan atmosfer standar. Proses pemanasan ini dilakukan dengan menggunakan kompor atau sumber panas lainnya.
    • Karakteristik Pemanasan: Pemanasan dalam merebus lebih langsung dan intensif. Air yang mendidih memberikan kontak langsung dengan makanan, sehingga panas ditransfer langsung ke permukaan makanan.
  2. Mengukus:
    • Proses: Mengukus melibatkan memasak makanan dengan uap panas, bukan dengan air. Makanan ditempatkan di atas atau di dalam alat khusus yang disebut pengukus (steamer) yang memungkinkan uap panas melewati makanan.
    • Pemanasan: Air dipanaskan hingga mencapai titik didih untuk menghasilkan uap. Uap yang dihasilkan kemudian mengukus makanan yang ditempatkan di atasnya.
    • Karakteristik Pemanasan: Pemanasan dalam mengukus tidak langsung, karena makanan tidak langsung bersentuhan dengan air panas. Sebaliknya, uap panas yang dihasilkan secara bertahap memasuki makanan dan memasaknya.

Penggunaan Wadah

  1. Merebus:
    • Penggunaan Wadah: Saat merebus, makanan biasanya dimasak dalam panci atau wajan yang diisi dengan air mendidih.
    • Wadah yang Digunakan: Panci atau wajan biasanya terbuat dari bahan yang dapat menahan panas, seperti logam (misalnya, aluminium atau stainless steel), keramik, atau bahan lainnya yang sesuai untuk penggunaan di atas kompor.
    • Karakteristik Wadah: Wadah yang digunakan untuk merebus harus cukup besar untuk menampung air dan makanan yang akan dimasak. Makanan direndam sepenuhnya dalam air panas selama proses memasak.
  2. Mengukus:
    • Penggunaan Wadah: Proses mengukus melibatkan penggunaan alat khusus yang disebut pengukus (steamer). Pengukus biasanya terdiri dari dua bagian, yaitu wadah untuk menampung air di bagian bawah dan wadah di atasnya untuk menempatkan makanan.
    • Wadah yang Digunakan: Wadah yang digunakan untuk menampung makanan dalam pengukus dapat terbuat dari berbagai bahan, termasuk stainless steel, bambu, atau bahan tahan panas lainnya yang cocok untuk penggunaan dengan uap panas.
    • Karakteristik Wadah: Bagian bawah pengukus diisi dengan air, sedangkan makanan ditempatkan di atasnya. Ketika air mendidih, uap panas yang dihasilkan akan naik ke wadah di atasnya dan memasak makanan dengan cara mengukusnya.

Kelembaban Lingkungan

  1. Merebus:
    • Kelembaban Lingkungan: Saat merebus, uap air yang dihasilkan dari air mendidih akan terlepas ke udara di sekitarnya. Ini mungkin menyebabkan peningkatan kelembaban lingkungan di sekitar area memasak.
    • Dampak Kelembaban: Penambahan kelembaban di lingkungan dapat memiliki beberapa efek, tergantung pada kondisi ruangan. Misalnya, dalam ruangan yang sudah lembab, penambahan kelembaban mungkin tidak signifikan. Namun, dalam ruangan yang sudah kering, peningkatan kelembaban bisa dirasakan.
  2. Mengukus:
    • Kelembaban Lingkungan: Saat mengukus, uap panas yang dihasilkan juga akan terlepas ke udara sekitar. Namun, karena tidak ada air yang terus-menerus direbus, jumlah uap yang dilepaskan mungkin tidak sebanyak saat merebus.
    • Dampak Kelembaban: Penggunaan pengukus cenderung menambah sedikit kelembaban ke lingkungan dibandingkan dengan merebus. Hal ini karena uap yang dihasilkan lebih terlokalisir di sekitar alat pengukus dan makanan yang dimasak.

Kehilangan Nutrisi

  1. Merebus:
    • Kehilangan Nutrisi: Saat merebus, nutrisi dalam makanan mungkin lebih rentan hilang karena terlarut dalam air rebusan.
    • Proses: Air mendidih yang digunakan untuk merebus makanan dapat melarutkan sebagian nutrisi, terutama vitamin B dan vitamin C yang larut dalam air. Semakin lama makanan direbus, semakin banyak nutrisi yang dapat larut ke dalam air.
    • Karakteristik Kehilangan Nutrisi: Kehilangan nutrisi dalam merebus makanan tergantung pada faktor seperti lamanya proses merebus, suhu air, dan jenis makanan yang dimasak. Makanan yang direbus dalam waktu yang lama cenderung kehilangan lebih banyak nutrisi daripada yang direbus dalam waktu singkat.
  2. Mengukus:
    • Kehilangan Nutrisi: Metode mengukus cenderung mempertahankan lebih banyak nutrisi dalam makanan karena tidak ada kontak langsung dengan air yang dapat melarutkan nutrisi.
    • Proses: Makanan ditempatkan di atas atau di dalam wadah pengukus yang terpisah dari air yang digunakan untuk menghasilkan uap. Ini memungkinkan makanan dimasak dengan uap panas tanpa kehilangan nutrisi yang signifikan.
    • Karakteristik Kehilangan Nutrisi: Meskipun beberapa nutrisi mungkin hilang selama proses mengukus karena panas dan waktu pemasakan, namun kehilangannya cenderung lebih sedikit dibandingkan dengan merebus karena tidak ada kontak langsung dengan air.

Waktu Persiapan

  1. Merebus:
    • Waktu Persiapan: Merebus makanan biasanya membutuhkan waktu persiapan yang relatif singkat.
    • Proses: Proses merebus melibatkan pemanasan air hingga mencapai titik didih, yang seringkali dapat dilakukan dalam waktu yang relatif singkat, terutama jika hanya memasak makanan kecil atau dalam jumlah sedikit.
    • Karakteristik Waktu Persiapan: Air biasanya mendidih dengan cepat, tergantung pada volume air dan daya panas yang digunakan. Oleh karena itu, waktu yang dibutuhkan untuk merebus makanan juga bisa relatif singkat.
  2. Mengukus:
    • Waktu Persiapan: Mengukus mungkin memerlukan sedikit lebih banyak waktu persiapan dibandingkan merebus.
    • Proses: Proses mengukus memerlukan waktu tambahan untuk menyiapkan alat pengukus dan menunggu hingga air mendidih untuk menghasilkan uap panas.
    • Karakteristik Waktu Persiapan: Meskipun penggunaan pengukus itu sendiri relatif sederhana, namun perlu waktu tambahan untuk menyiapkan alat tersebut dan menunggu air mendidih. Juga, jika makanan perlu dipotong atau disiapkan sebelum dimasukkan ke dalam pengukus, ini juga dapat menambah waktu persiapan.

Kehilangan Rasa

  1. Merebus:
    • Kehilangan Rasa: Merebus makanan dalam air mendidih dapat menyebabkan kehilangan rasa atau karakteristik rasa yang terlarut ke dalam air rebusan.
    • Proses: Selama proses merebus, rasa makanan dapat larut dalam air, terutama jika makanan direbus dalam waktu yang lama. Hal ini terutama berlaku untuk makanan yang memiliki rasa yang kuat atau makanan yang direbus dalam kaldu atau cairan tambahan.
    • Karakteristik Kehilangan Rasa: Kehilangan rasa dalam merebus bisa bervariasi tergantung pada jenis makanan yang dimasak dan lamanya proses merebus. Makanan yang terlalu lama direbus atau direbus dalam jumlah air yang berlebihan mungkin akan kehilangan karakteristik rasa atau tekstur.
  2. Mengukus:
    • Kehilangan Rasa: Metode mengukus cenderung mempertahankan lebih banyak rasa alami makanan karena tidak ada kontak langsung dengan air yang dapat melarutkan rasa.
    • Proses: Dalam mengukus, makanan tidak langsung bersentuhan dengan air, tetapi hanya terpapar oleh uap panas. Ini memungkinkan makanan mempertahankan rasa alami dan karakteristik rasa mereka.
    • Karakteristik Kehilangan Rasa: Kehilangan rasa dalam mengukus biasanya lebih sedikit dibandingkan dengan merebus, terutama karena tidak ada kontak langsung dengan air rebusan.

Contoh Makanan

  1. Merebus:
    • Contoh Makanan: Beberapa contoh makanan yang cocok untuk direbus meliputi:
      • Sayuran seperti kentang, wortel, kubis, brokoli, dan kacang polong.
      • Pasta, seperti spaghetti, penne, atau fusilli.
      • Telur, baik telur rebus atau telur poached.
      • Daging, seperti daging sapi, daging ayam, atau daging babi untuk membuat kaldu atau sup.
      • Seafood, seperti udang, kerang, atau kepiting.
  2. Mengukus:
    • Contoh Makanan: Beberapa contoh makanan yang cocok untuk dikukus meliputi:
      • Sayuran, seperti brokoli, wortel, kacang hijau, dan bayam. Mengukus sayuran membantu mempertahankan warna, tekstur, dan nutrisi mereka.
      • Ikan, seperti salmon, trout, atau cod. Mengukus ikan dapat menjaga kelembaban dan kelembutan dagingnya.
      • Ayam, baik potongan dada atau paha, bisa dikukus untuk hasil yang lembut dan berair.
      • Kue atau roti kukus, seperti bolu, kue mangkok, atau puding. Mengukus dapat menciptakan tekstur yang lembut dan kelembaban yang baik pada produk roti.

 

Perbedaan Merebus Mengukus
Metode Pemanasan Dengan air mendidih Dengan uap panas
Penggunaan Wadah Biasanya dalam panci atau wajan Dalam alat khusus pengukus (steamer)
Kelembaban Lingkungan Tidak mempengaruhi kelembaban ruangan Menambah kelembaban di sekitar makanan
Kehilangan Nutrisi Nutrisi bisa larut dalam air rebusan Nutrisi lebih terjaga karena tidak terkena air langsung
Waktu Persiapan Lebih cepat, karena air mendidih dengan cepat Biasanya lebih lama, karena uap harus dihasilkan terlebih dahulu
Kehilangan Rasa Mungkin ada, terutama jika makanan terlalu lama direbus Lebih sedikit, karena makanan tidak terendam dalam air
Contoh Makanan Sayuran, pasta, telur, kentang, dll. Ikan, ayam, sayuran, kue, dll.

Itulah Perbedaan Merebus dan Mengukus. Terima kasih telah membaca di semuatahu.web.id dan semoga artikel ini bisa membantu kamu.

Tinggalkan komentar