Dampak Hoax dan Bagaimana mengatasinya

semuatahu.web.id – Dampak Hoax dan Bagaimana mengatasinya. Dampak hoax dalam sebuah grup keluarga bisa membuat hubungan kekeluargaan menjadi renggang. Terkadang dengan membagikan sebuah berita, anggota keluarga yang lain tak senang dan bersikap defensif atau malah eksplosif. Di waktu lain jika salah seorang menyebarkan berita hoax dan diingatkan oleh yang lain, yang bersangkutan malah marah dan mengatakan hanya meneruskan dari “grup sebelah”.

Padahal seharusnya meneruskan informasi pun harus dengan mengecek fakta dan mencari tahu sumber kebenarannya. Berita yang diragukan kebenarannya menimbulkan berbagai dampak kepada yang terpapar, di antaranya kebingungan, ketakutan, kepanikan, gesekan, keresahan massal, kerusuhan, hingga korban jiwa. Sedangkan pelaku penyebarnya jika berhasil dijerat dengan UU ITE bisa dijebloskan ke dalam penjara.

Dampak Hoax

Dampak Hoax

1. Dampak Skala Kecil

Dalam skala kecil, hoax dapat menimbulkan keresahan dalam diri pribadi orang yang terpapar. Dalam hal ini, dampaknya masih kecil. Misalnya hoaks yang menyatakan susu dengan merek tertentu saja yang bisa memerangi virus covid-19 sehinga seseorang yang tak mampu membelinya dan termakan kabar bohong itu merasa resah.

2. Dampak Skala Menengah

Dampak dalam skala menengah menimbulkan keresahan dalam satu kelompok tertentu. Misalnya berita tentang ucapan seorang tokoh masyarakat atas kelompok masyarakat tertentu yang dibelokkan, diberitakan tidak sesuai kenyataan.

3. Dampak Skala Besar

Dampak penyebaran hoaks dalam skala besar ini bisa menimbulkan perpecahan, kebencian, hingga hasutan untuk melakukan aksi rusuh massal. Akibatnya bisa saja ada yang terbunuh. Sering yang seperti ini mengaitkan suku atau ras tertentu yang berkembang dari tempat asalnya hingga ke tempat lain yang jauh bahkan di luar pulau. Masyarakat Telekomunikasi Indonesia (Mastel) merilis data yang menyebutkan bahwa hoax yang beredar kebanyakan beupa hoaks sosial-politik seperti yang berhubungan dengan pemerintah dan pilkada.

Hoax jenis ini mencakup 91,8% dari seluruh hoaks yang tersebar. Hoaks kedua adalah yang terkait SARA, yaitu sebanyak 88,6% lalu disusul kesehatan (41,2%), makanan dan minuman (32,6%), penipuan keuangan (24,5%), ilmu pengetahuan dan teknologi (23,7%), berita duka (18,8%), candaan (17,6%), bencana alam (10,3%), dan lalu-lintas (4%). Oleh sebab itu, dibutuhkan kesadaran penuh dari kita semua untuk mengenali hoax, menyadarinya, dan menangkalnya sebisa mungkin.

Jangan sampai terseret arus menyebarkannya. Apalagi menjadi pelaku penyebar hoaks yang diancam hukum pidana negeri ini. Sangatlah sial mengorbankan kehidupan sekian bulan atau sekian tahun di balik jeruji besi hanya karena teledor dalam menggerakkan jemari dalam berselancar di dunia maya. Cukuplah public figure seperti Ahmad Dhani dan Jerinx yang menjadi bukti bahwa cengkraman hukum itu bisa merenggut kebebasan seseorang, jangan ditambah lagi.

Dapatkan informasi tentang cara menjalani kehidupan lainnya di carajalani.com.

Secara sederhana, jika mendapatkan berita yang diragukan kebenarannya atau bahkan diyakini tidak benar, lakukan 3 hal berikut ini:

Cara Mengatasi  Hoax

1. Stop share!

Katakan pada diri sendiri dan kuatkan diri untuk tidak membagikan ke mana-mana. Jangan sampai terpengaruh sindroma FoMO (fear of missing out). FoMO adalah kondisi ketika seseorang takut berlebihan jika dikatakan tidak update tentang sebuah informasi atau tidak gaul, dan takut ketinggalan berita yang sedang hangat-hangatnya dibicarakan. FoMO ini bisa berefek terhadap fisik pun psikologis.

2. Berhenti padamu saja!

Setelah membaca kabar hoaks yang di-share orang lain. Diamkan saja. Tidak perlu untuk berkomentar atau kalaupun berkomentar, secukupnya saja. Tahan jemari untuk menyebarkannya. Ingatlah, di zaman sekarang ini ada semboyan “jarimu harimaumu”, bukan hanya “mulutmu harimaumu”.

3. Jangan buat “kerusuhan”

Sadarilah bahwa informasi yang kita kirimkan kepada orang lain bisa saja menyebabkan kerusuhan tanpa kita sadari. Bisa saja ada orang yang terpancing emosinya dan menanggapinya secara berlebihan. Mari menjaga kedamaian dunia maya sebagaimana menjaga kedamaian dunia nyata. Perlakukan dunia mayamu sebagaimana memperlakukan dunia nyatamu. Jati dirimu di dunia nyata adalah jati dirimu yang sama di dunia maya.

Itulah Dampak Hoax dan Bagaimana mengatasinya. Terima kasih telah membaca di semuatahu dan semoga artikel ini bisa membantu kamu.

Tinggalkan komentar