Perbedaan Kulit Pangsit dan Dimsum

semuatahu.web.id – Perbedaan Kulit Pangsit dan Dimsum. Dalam dunia kuliner Asia, kulit pangsit dan dimsum memainkan peran yang tak terbantahkan dalam menciptakan berbagai hidangan lezat yang memuaskan lidah. Meskipun keduanya sering kali dianggap serupa karena kesamaan fisiknya, namun sebenarnya keduanya memiliki perbedaan yang cukup mencolok, mulai dari bahan, proses pembuatan, warna, dan masih banyak lagi. Mau tahu perbedaannya. Yuk, mari kita mulai.

Bahan Baku

Bahan Baku Kulit Pangsit:

  1. Tepung Terigu: Tepung terigu merupakan bahan utama dalam pembuatan kulit pangsit. Tepung terigu biasanya digunakan dalam proporsi yang tinggi untuk memberikan struktur dan kekenyalan pada kulit pangsit.
  2. Air: Air adalah bahan lain yang digunakan untuk membuat adonan kulit pangsit. Air digunakan untuk mencampurkan tepung terigu sehingga membentuk adonan yang elastis dan mudah dibentuk.
  3. Garam: Garam digunakan untuk memberikan rasa pada kulit pangsit. Meskipun digunakan dalam jumlah kecil, garam memiliki peran penting dalam meningkatkan rasa kulit pangsit.

Bahan Baku Dimsum:

  1. Tepung: Tepung yang digunakan dalam pembuatan dimsum dapat bervariasi tergantung pada resep yang digunakan. Beberapa jenis tepung yang umum digunakan antara lain tepung terigu, tepung beras, atau tepung tapioka. Penggunaan tepung bervariasi dapat mempengaruhi tekstur dan rasa akhir dimsum.
  2. Air: Seperti pada pembuatan kulit pangsit, air juga digunakan dalam pembuatan dimsum untuk membentuk adonan. Konsistensi adonan dimsum dapat disesuaikan dengan jumlah air yang digunakan.
  3. Minyak atau Lemak: Beberapa resep dimsum juga membutuhkan penggunaan minyak atau lemak untuk memberikan kelembutan pada adonan. Minyak atau lemak juga dapat memberikan rasa yang khas pada dimsum.

Proses Pembuatan

  1. Kulit Pangsit:
    • Proses dimulai dengan pencampuran tepung terigu dan air (serta telur jika digunakan) untuk membuat adonan. Adonan kemudian diuleni hingga elastis dan konsisten.
    • Setelah adonan terbentuk, biasanya dilakukan pemadatan untuk menghilangkan gelembung udara yang terperangkap di dalamnya. Kemudian, adonan dipipihkan menggunakan penggiling atau mesin pembuat kulit pangsit hingga menjadi lembaran tipis.
    • Lembaran adonan kemudian dipotong sesuai dengan ukuran dan bentuk yang diinginkan untuk kulit pangsit.
    • Kadang-kadang, potongan kulit pangsit dibiarkan mengering sejenak sebelum digunakan atau disimpan, terutama jika tidak akan langsung digunakan.
  2. Dimsum:
    • Seperti kulit pangsit, proses dimsum juga dimulai dengan pencampuran bahan-bahan seperti tepung terigu, telur, dan air (jika digunakan). Adonan kemudian diuleni hingga konsisten dan elastis.
    • Setelah adonan terbentuk, langkah selanjutnya adalah membentuk adonan menjadi bulatan atau bentuk lainnya sesuai dengan resep dimsum yang dibuat.
    • Adonan yang sudah dibentuk kemudian dipipihkan menjadi lembaran tipis. Namun, pemipihan dimsum mungkin tidak seintensif kulit pangsit karena umumnya dimsum memiliki kulit yang lebih tebal.
    • Setelah pemipihan, lembaran adonan dimsum dipotong sesuai dengan ukuran dan bentuk yang diinginkan.

Tekstur

  1. Kulit Pangsit:
    • Kulit pangsit memiliki tekstur yang tipis dan renyah. Hal ini disebabkan oleh proses pembuatannya yang melibatkan penggilingan adonan menjadi lembaran tipis yang kemudian dipotong sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Ketika digoreng, kulit pangsit akan menjadi crispy di luar namun tetap lembut di dalamnya jika proses penggorengan dilakukan dengan baik.
    • Meskipun tipis, kulit pangsit umumnya cukup kuat untuk menahan isian di dalamnya tanpa mudah sobek atau pecah saat dimasak.
  2. Dimsum:
    • Kulit dimsum memiliki tekstur yang lebih tebal dibandingkan dengan kulit pangsit sehingga kulit dimsum biasanya cukup kuat untuk menahan isian di dalamnya.
    • Kulit dimsum cenderung lebih lembut. Ini memberikan pengalaman mengunyah yang berbeda, lebih mirip dengan rasa roti atau dumpling daripada kulit pangsit.

Warna

Kulit Pangsit:

  • Kulit pangsit umumnya memiliki warna putih atau kekuningan. Warna ini berasal dari bahan dasar tepung terigu dan air yang digunakan dalam adonannya.
  • Jika telur digunakan dalam adonan, warna kulit pangsit bisa menjadi sedikit lebih kuning.
  • Warna kulit pangsit dapat berubah selama proses pengolahan. Misalnya, saat digoreng, kulit pangsit akan berubah menjadi cokelat keemasan. Saat direbus, warnanya tetap lebih pucat, sedangkan saat dikukus, warna putih atau kuning muda aslinya tetap terlihat.

Kulit Dimsum:

  • Warna kulit dimsum lebih bervariasi dibandingkan dengan kulit pangsit. Warna dapat berkisar dari putih, kekuningan, hingga warna-warna lain seperti hijau atau merah, tergantung pada bahan tambahan yang digunakan.
  • Warna alami kulit dimsum itu putih, transparan atau kekuningan. Penggunaan tepung yang berbeda, seperti tepung beras atau tepung sagu, dapat memberikan warna yang sedikit berbeda. Tepung beras, misalnya, cenderung menghasilkan kulit yang lebih putih dan transparan.
  • Untuk menambahkan variasi warna yang lain, beberapa jenis dimsum menggunakan pewarna alami untuk memberikan warna yang menarik. Misalnya, jus bayam atau bubuk matcha dapat digunakan untuk menghasilkan kulit dimsum yang berwarna hijau, sedangkan jus wortel atau labu dapat memberikan warna oranye atau kuning cerah.

Bentuk

Kulit Pangsit

  1. Bentuk Dasar:
    • Persegi atau Persegi Panjang: Kulit pangsit umumnya dipotong dalam bentuk persegi atau persegi panjang. Ini adalah bentuk standar yang memudahkan proses pengisian dan pembentukan pangsit.
    • Bentuk Lingkaran: Beberapa variasi kulit pangsit dapat dipotong dalam bentuk lingkaran, meskipun ini kurang umum dibandingkan bentuk persegi.
  2. Bentuk Setelah Pengisian:
    • Segitiga: Setelah diisi, kulit pangsit sering dilipat menjadi bentuk segitiga dengan menyatukan dua sisi berlawanan.
    • Kantong: Bentuk lain yang populer adalah bentuk kantong, di mana ujung-ujung kulit pangsit disatukan di atas isian, memberikan tampilan seperti kantong kecil.
    • Lipatan Berkerut: Teknik ini melibatkan melipat dan merapatkan kulit pangsit di sekitar isian sehingga membentuk lipatan-lipatan kecil, menciptakan bentuk yang menarik dan memastikan isian tidak keluar.

Kulit Dimsum

  1. Bentuk Dasar:
    • Lingkaran: Kulit dimsum sering kali dipotong dalam bentuk lingkaran. Bentuk ini memudahkan pembungkusan berbagai jenis isian dengan teknik lipatan yang berbeda.
    • Berbentuk Khusus: Beberapa jenis dimsum memiliki bentuk kulit yang dibuat khusus sesuai dengan jenisnya, seperti siomay yang membutuhkan kulit berbentuk lingkaran dengan ukuran tertentu atau hakao dengan kulit transparan yang tipis.
  2. Bentuk Setelah Pengisian:
    • Bulat (Baozi/Bakpao): Dimsum seperti baozi atau bakpao menggunakan kulit yang dibentuk menjadi bulat dengan isian di tengah, lalu ditutup sehingga menyerupai roti bulat.
    • Kantong Terbuka (Siumai): Siumai memiliki kulit berbentuk lingkaran yang diisi dan kemudian dilipat ke atas, tetapi bagian atasnya tetap terbuka sehingga isian terlihat.
    • Bentuk Bulat Berkerut (Hakao): Hakao memiliki kulit yang sangat tipis dan transparan, dibentuk menjadi bulatan dengan lipatan-lipatan berkerut di bagian atas.
    • Bentuk Khas Lainnya: Ada juga dimsum dengan bentuk-bentuk unik lainnya, seperti cheung fan (rice noodle rolls) yang berbentuk gulungan panjang atau dumpling dengan berbagai lipatan artistik.

Metode Pengolahan

Kulit Pangsit

  • Direbus: Pangsit yang direbus adalah metode pengolahan yang umum. Pangsit yang direbus akan dimasak dalam air mendidih hingga kulitnya menjadi lembut dan isinya matang. Contoh dari metode ini adalah wonton sup.
  • Digoreng: Pangsit goreng juga sangat populer. Dalam metode ini, pangsit diisi, lalu digoreng dalam minyak panas hingga kulitnya renyah dan berwarna keemasan. Contoh yang terkenal adalah pangsit goreng isi daging atau udang.
  • Dikukus: Pangsit juga dapat dikukus, meskipun kurang umum dibandingkan dengan dua metode lainnya. Pangsit yang dikukus biasanya

Kulit Dimsum

  • Dikukus: Ini adalah metode pengolahan yang paling umum untuk dimsum. Dimsum seperti siumai, hakao, dan baozi biasanya dikukus dalam kukusan bambu. Pengukusan mempertahankan kelembutan dan keaslian rasa dari isian dan kulit.
  • Digoreng: Beberapa jenis dimsum seperti spring rolls (lumpia) dan potstickers digoreng untuk menghasilkan kulit yang renyah. Metode ini bisa melibatkan penggorengan penuh atau hanya bagian bawahnya yang digoreng lalu dikukus (pan-fried).
  • Dipanggang: Beberapa dimsum, seperti char siu bao, dipanggang untuk menghasilkan kulit yang lebih keras di luar dan tetap lembut di dalam. Panggang memberikan rasa yang unik dan tekstur yang khas.
  • Direbus: Meskipun jarang, beberapa jenis dimsum seperti dumpling tertentu dapat direbus dalam sup, mirip dengan metode pangsit.

Isian

Kulit Pangsit

  1. Jenis Isian:
    • Daging Cincang: Isian yang paling umum untuk kulit pangsit adalah daging cincang, biasanya daging babi, ayam, atau campuran keduanya.
    • Udang: Udang cincang atau potongan udang sering digunakan sebagai isian, baik sendiri maupun dicampur dengan daging.
    • Sayuran: Sayuran seperti kubis, wortel, daun bawang, dan jamur juga umum digunakan, baik sebagai campuran dengan daging atau sebagai isian vegetarian.
    • Tofu dan Jamur: Untuk variasi vegetarian, tofu yang dihancurkan dan jamur cincang sering digunakan sebagai isian.
    • Bumbu dan Rempah: Bahan-bahan seperti bawang putih, jahe, kecap, minyak wijen, garam, dan lada biasanya ditambahkan untuk memberikan rasa pada isian.
  2. Kombinasi Isian:
    • Kulit pangsit sering kali diisi dengan campuran daging dan sayuran, misalnya campuran daging babi dengan kubis dan daun bawang.
    • Beberapa resep mungkin hanya menggunakan satu jenis isian, seperti hanya daging babi cincang yang dibumbui.
    • Resep modern mungkin menggunakan kombinasi kreatif seperti daging ayam dengan keju atau udang dengan bawang bombai dan bawang putih.

Kulit Dimsum

  1. Jenis Isian:
    • Daging Cincang: Sama seperti pangsit, daging cincang seperti babi, ayam, dan sapi digunakan sebagai isian.
    • Udang dan Seafood: Udang adalah isian populer untuk dimsum, baik dalam bentuk cincang maupun utuh. Selain udang, cumi-cumi dan kepiting juga digunakan.
    • Sayuran dan Tofu: Isian vegetarian yang sering ditemukan termasuk tofu, jamur, wortel, kucai, dan bayam.
    • Daging dan Sayuran Olahan: Selain bahan mentah, beberapa dimsum diisi dengan daging atau sayuran yang telah diolah, seperti daging babi merah (char siu) atau sayuran fermentasi.
    • Bumbu dan Rempah: Bumbu yang digunakan bisa sangat beragam, termasuk saus tiram, kecap asin, angciu (arak Cina), minyak wijen, bawang putih, dan jahe.
  2. Kombinasi Isian:
    • Dimsum sering kali memiliki kombinasi isian yang kompleks. Misalnya, siumai klasik memiliki isian campuran daging babi dan udang dengan tambahan jamur shiitake dan kucai.
    • Beberapa jenis dimsum memiliki isian khas, seperti baozi yang diisi dengan daging babi manis (char siu bao) atau hakao yang diisi dengan udang cincang.
    • Selain isian gurih, dimsum juga bisa memiliki isian manis, seperti pasta kacang merah, custard telur, atau kelapa parut dalam dimsum manis seperti tangyuan atau bao manis.
    • Isian dimsum bisa sangat bervariasi tergantung pada daerah asalnya, seperti dimsum Kanton yang lebih menonjolkan seafood atau dimsum Shanghai yang lebih fokus pada daging dan sayuran fermentasi.

 

Perbedaan Kulit Pangsit Dimsum
Bahan Baku Terbuat dari campuran tepung terigu, air, dan garam. Dapat terbuat dari tepung terigu, tepung beras, atau tapioka.
Proses Pembuatan Adonan dipadatkan, kemudian diuleni dan dipipihkan menjadi lembaran tipis. Adonan dicampur, diuleni, dan dibentuk sesuai dengan resep masing-masing, biasanya dalam bentuk bulatan atau segitiga.
Tekstur Tipis, renyah. Lebih tebal, lembut.
Warna Umumnya putih atau sedikit kekuningan. Bervariasi, bisa putih, kuning muda, atau warna lain tergantung pada bahan tambahan yang digunakan.
Bentuk Biasanya berbentuk persegi panjang atau persegi. Tergantung pada jenis dimsum, bisa bulat (baozi), segitiga (siumai), atau bentuk lainnya.
Metode Pengolahan Dapat direbus, digoreng, atau dikukus setelah diisi. Biasanya dikukus, direbus, atau digoreng setelah diisi.
Isian Bisa diisi dengan berbagai macam bahan seperti daging cincang, sayuran, atau udang. Dapat diisi dengan berbagai macam bahan seperti daging cincang, udang, jamur, atau sayuran.

Itulah Perbedaan Kulit Pangsit dan Dimsum. Terima kasih telah membaca di semuatahu.web.id dan semoga artikel ini bisa membantu kamu.

Tinggalkan komentar