Ajaran Realisme Aristoteles

semuatahu.web.id –  Ajaran Realisme Aristoteles.Aristoteles dikenal sebagai filsuf terkenal dari Yunani dengan berbagai pemikirannya terhadap realita, seperti ajaran realisme Aristoteles. Filsuf yang tak lain merupakan murid dari Plato ini memiliki aliran dalam memandang realitas.

Berbeda dengan gurunya, Plato. Aristoteles justru tidak mengikuti pendapat gurunya. Namun justru lebih banyak melakukan invasi pikirannya sendiri secara lebih luas dan mendalam sehingga memicu munculnya pemikiran terkait dengan pandangan realisme.

Karakter pemikirannya mulai terlihat yang kemudian digunakan patokan ilmuwan sekian abad lamanya. Selain itu, aliran realisme yang memang lekat dengan nama Aristoteles merupakan salah satu bukti akan hasil pemikirannya terhadap setiap kejadian atau realitas yang ada dengan pikiran yang bersifat abstrak. Maka dari itu, tak heran jika paham realisme di sini bukan sekedar memahami benda fisik yang dapat dideteksi oleh indera melainkan juga ide atau pikiran yang meski tak tampak namun memiliki nilai esensi yang bisa direpresentasikan ke dalam sebuah aspek realita.

Realisme : Pandangan Realitas Dualistik

Berbicara mengenai pemikiran Aristoteles, dalam kajian akademis tentu akan menimbulkan berbagai tesis dan antitesis dengan objek pada pemikiran realisme. Namun, tetap pada dasarnya bahwa paham mengenai realisme Aristoteles menjadi rujukan atau dasar dengan pengembangan pada aspek hukum realistik. Secara pengertian, definisi dari aliran Realisme sendiri merupakan pemikiran yang memandang realitas secara dualitis. Pandangan seperti ini tentu saja tak lepas dari inti realitas. Karena menurut mereka hakikat realitas adalah dunia fisik dan dunia rohani.

Dengan kata lain bahwa kata realisme itu menjadi sebuah perpaduan konsep antara aliran idealisme dan materialisme. Dalam pandangan Aristoteles sendiri, aliran realisme berkecimpung pada pengetahuan manusia yang dijadikan sebagai gambaran yang baik dan tepat dari kebenaran. Artinya bahwa menurut Aristoteles, kenyataan yang sebenarnya hanyalah kenyataan fisik, kenyataan immaterial, dan kenyataan material dan hakikat manusia menurut aliran ini terdapat pada apa yang dikerjakan. Disamping itu, pada aliran realisme ini pun pengetahuan juga dianggap dan juga diperoleh melalui penginderaan yang mana dalam hal ini kebenaran dibuktikan serta disesuaikan dengan fakta.

Logika Aristoteles dalam Memandang Realita

Logika menjadi sebuah istilah yang sebelumnya digunakan sebagai dasar dalam pikiran filsuf. Namun, dalam beberapa kajian sejarah, Aristoteles justru menganggap bukan logika melainkan pikiran analitik. Pada awalnya, logika (analitik) Aristoteles menjelma dalam sebuah prinsip kausalitas ilmu-ilmu alam (natural sciences). Lalu, dalam aspek lain pun berkembang lagi menjadi logika efisiensi dalam teknologi. Tak sampai disitu saja, bahkan logika pemikirannya pun kini juga menjelma menjadi logika ekonomi di bidang industri.

Maka dari itu, tidak heran jika logika hasil analisa Aristoteles ini menjadi logika modern atau logika formal dalam memandang berbagai realita. Substansinya bahwa ajaran realisme yang dibawa oleh Aristoteles ini menjadi konsep kombinasi antara idealisme sebagai pemikiran nyata yang abstrak dengan materialisme sebagai logika yang tampak dan bisa dideteksi oleh indera.

Di dalam pandangan realisme, kedua aspek tersebut sama-sama merupakan sesuatu hal yang ada. Hanya saja, bentuknya ada yang abstrak yang disebut idealisme dan bentuk fisik/realita yang merupakan representasi dari pemikiran. Sementara itu di satu sisi, jika dikaji secara mendalam, pandangan aliran realisme Aristoteles ini secara tak langsung merupakan gabungan filosofi yang saling berhubungan antara idealisme dan materialisme sebagai dua aspek yang tak bisa dipisahkan di dalam lingkup realita.

Itulah penjelasan atas Ajaran Realisme Aristoteles. Terima kasih telah membaca di semuatahu dan semoga artikel ini bisa membantu kamu.

Tinggalkan komentar