Keuntungan Optimum

semuatahu.web.id –  Keuntungan Optimum. Mendapatkan keuntungan optimum, sudah jelas menjadi tujuan utama dalam aspek penjualan bagi para pelaku produksi. Segala implementasi yang telah terencana dengan tepat pun dilaksanakan oleh produsen sesuai perhitungan matang demi mendapatkan laba sebesar-besarnya. Efisiensi produksi dengan alokasi sumber daya secara terukur hingga biaya operasional diperhitungkan dengan matang untuk menekan pengeluaran (output) agar memperoleh hasil yang memuaskan.

Lantas, apa sih yang dimaksud dengan keuntungan optimum dalam aspek penjualan? Lalu, bagaimana untuk mendapatkannya? Untuk memperjelasnya, berikut akan kita bahas mengenai perhitungan dan aspek-aspek yang mempengaruhi keuntungan maksimum.

Cara Mencapai Keuntungan Maksimal dalam Penjualan

Perhitungan dalam upaya mendapatkan keuntungan tentu saja akan berkaitan erat dengan adanya selisih antara biaya produksi dengan pendapatan yang masuk. Artinya, dalam aktivitas ekonomi, produsen sudah pasti akan terus melakukan kegiatan produksi hingga mencapai pada batas dimana profit telah didapatkan dalam jumlah tertentu.

Sementara itu dari sudut pandang matematis, keuntungan akan bisa dicapai bilamana penerimaan keseluruhan (TR) memiliki selisih ketika dikurangi dengan biaya operasional/produksi (TC). Dengan kata lain, untuk mendapatkan laba maka harus ada selisih positif (angka terbesar) antara TR dan TC. Sehingga, tak hanya mendapatkan laba saja tapi dengan perhitungan semacam itu maka keuntungan maksimal yang didasarkan dari proses produksi hingga
biaya operasional (output) bisa ditentukan dengan perhitungan tepat.

Disinilah letak pentingnya memahami perhitungan keuntungan tertinggi sebagai jalan untuk membangun langkah produksi agar tidak hanya sekedar mendapat profit semata tanpa perhitungan, melainkan benar-benar keuntungan yang sudah diperhitungkan dengan matang.

Rumus dan Syarat Mendapatkan Keuntungan Tertinggi (Maksimum)

Seperti yang sudah dijelaskan pada pembahasan di atas, keuntungan total bisa dihitung dengan rumus pengurangan, antara jumlah keuntungan (TR) dikurangi total biaya yang keluar (TC). Sehingga, nantinya selisihnya akan didapat jumlah profit.

Namun, jumlah laba tersebut belum tentu bisa menjadi profit tertinggi (π) melainkan keuntungan yang dalam arti kata masih ada sisa uang sebagai hasil dari kegiatan produksi. Padahal, jika dihitung dengan rumus keuntungan total maksimum maka sangat berpotensi sekali akan mencapai laba tertinggi.

Nah, untuk mendapatkan keuntungan maksimal yang lebih terukur, harus ada analisa terkait biaya total dengan jumlah penerimaan keseluruhan. Syarat untuk memperoleh laba optimal atau tertinggi bisa dilakukan dengan
berbagai metode, yakni melalui pendekatan biaya pengeluaran, dari pendekatan biaya rata-rata serta biaya marginal.

1. Metode Jumlah Biaya Keseluruhan (TR = TC)

Untuk pendekatan pada titik total biaya yang keluar maka laba akan dicapai saat jumlah penjualan melampaui batas seimbang. Yakni kondisi jika TR (penerimaan) sama dengan TC (biaya keluar).

2. Metode Pendekatan Biaya Rata-Rata (π = (p-ac))

Pada metode ini secara teknis lebih menekankan pada keuntungan yang dihitung per unit. Metode rata-rata ini menggunakan perhitungan laba dari selisih harga penjualan dengan biaya produksi rata-rata per unit. Jika melihat dari perhitungan secara rata-rata maka keuntungan tertinggi bisa diraih bersamaan saat harga penjualan berada pada titik lebih tinggi dibanding biaya rata-rata.

3. Metode Marginal (MR-MC)

Selain dua metode di atas, tampaknya metode marginal lebih banyak digunakan produsen untuk memperoleh perhitungan profit tertinggi. Secara rumus, pendekatan secara marginal ini lebih kepada menyandingkan antara penerimaan marginal (MR) dan biaya marginal (MC). Dalam metode ini, disyaratkan bahwa untuk mendapat keuntungan tertinggi maka jika penerimaan marginal (MR) sama dengan biaya marginal (MC).

Itulah penjelasan atas Keuntungan Optimum . Terima kasih telah membaca di semuatahu dan semoga artikel ini bisa membantu kamu.

Tinggalkan komentar