Mengapa Penggunaan Pupuk Kimia dalam Pertanian Dapat Memicu Terjadinya Pemanasan Global

semuatahu.web.id – Mengapa Penggunaan Pupuk Kimia dalam Pertanian Dapat Memicu Terjadinya Pemanasan Global. Tak bisa dipungkiri bahwa saat ini, salah satu aspek yang dibutuhkan di dalam industri pertanian adalah pupuk. Yang mana, pupuk sendiri sangat dibutuhkan sebagai komponen primer untuk memicu pertumbuhan dari komoditas pertanian. Terkait soal penggunaan pupuk, kini masih banyak para pelaku usaha pertanian yang menggunakan pupuk kimia sebagai produk untuk menunjang perkembangan komoditas pertanian.

Padahal, penggunaan pupuk kimia tentu akan berdampak kurang baik bagi lingkungan. Salah satu yang luput dari perhatian adalah pengaruh pupuk kimia terhadap pemanasan global. Lantas, dimana letak pengaruhnya dan apa saja alasan yang membuat pupuk kimia berdampak pada pemanasan global?. Untuk mengetahui secara lebih jelas, berikut ulasan lengkapnya.

1. Pupuk Kimia Mengandung Zat Nitrogen Oksida

Nitrogen oksida menjadi salah satu bahan material pokok yang sering digunakan oleh pabrik untuk memproduksi pupuk pertanian. Karena, zat atau kandungan nitrogen oksida ini dinilai sangat menguntungkan bagi para petani mengingat akan memicu masa panen yang lebih cepat. Namun, dibalik sisi kelebihannya, tentu ada indikasi atau efek samping jika penggunaan pupuk kimia berlebih.

Dimana, kandungan nitrogen oksida yang tercampur di dalam tanah, tentu saja secara bertahap akan mengalami penguapan. Apalagi, jika terkena air hujan atau saat petani menyiramnya. Sehingga, uap yang mengandung nitrogen oksida tersebut naik ke permukaan atmosfer dan memicu efek rumah kaca yang menyebabkan suhu bumi panas.

2. Mengandung Zat yang Bersifat Panas

Tak sampai di situ saja, kandungan zat di dalam pupuk kimia, tentu saja akan berpengaruh pada unsur tanah yang mudah mengalami kekeringan atau gersang. jika penggunaan pupuk dalam jangka waktu lama dan terus menerus.
Tanah yang gersang dan panas biasanya secara tak langsung akan berpengaruh pada suhu di bumi itu sendiri.

Bayangkan saja, jika lahan seluas beberapa hektar menggunakan pupuk kimia secara terus menerus tanpa ada rotasi tanam atau rotasi pupuk alami maka akan membuat suhu tanah menjadi naik. Solusinya, ada rotasi pada setiap penggunaan pupuk kimia, yaitu pada masa tertentu, tanah harus digemburkan dan disuplai pupuk alami/organik untuk mengembalikan unsur hara alami tanah sehingga kelembaban pun mulai kembali.

3. Oksigen Terlarut dalam Tanah Berkurang

Di sisi lain, penggunaan pupuk kimia berlebih pada aktivitas pertanian juga akan berdampak pada jumlah kadar oksigen di dalam tanah. Sebagaimana diketahui bahwa selain CO2, tanaman juga membutuhkan oksigen yang diserap melalui akar bawahnya. Adanya pupuk kimia tentu saja akan mengurangi jumlah bobot atau kadar oksigen yang ada dalam tanah. Sehingga, meski dalam kurun waktu yang singkat petani cepat panen, namun pada titik waktu tertentu pasti panen akan kurang maksimal karena pasokan oksigen di dalam tanah berkurang.

Kondisi tersebut juga akan berdampak pada pemanasan global. Kaitannya terletak pada pola dari olah tanah itu sendiri. Bila jarang dilakukan rotasi olah tanah atau rotasi tanam maka sudah bisa dipastikan bakal membuat kondisi tanah tanpa oksigen menjadi gersang dan mudah panas. Penguapan pun akhirnya juga lebih mudah sehingga kandungan atau zat-zat dari pupuk tadi menguap ke atas dan memicu kerusakan pada atmosfer meskipun
dampaknya tak terlalu besar.

Maka dari itu, sangat disarankan untuk selalu memaksimalkan penggunaan pupuk organik/alami sebagai pupuk utama. Kalaupun memang ingin menggunakan pupuk kimia maka dalam kurun waktu tertentu, usahakan untuk merotasi tanah dengan pupuk alami agar kandungan hara dan oksigen dalam tanah bisa normal kembali.

Itulah penjelasan tentang Mengapa Penggunaan Pupuk Kimia dalam Pertanian Dapat Memicu Terjadinya Pemanasan Global . Terima kasih telah membaca di semuatahu dan semoga artikel ini bisa membantu kamu.

Tinggalkan komentar