Pengertian, Kegunaan dan Proses Pembuatan Kecap

semuatahu.web.id – Pengertian, Kegunaan dan Proses Pembuatan Kecap. Kecap sudah lumrah menjadi penambah cita rasa untuk makan bakso, mie ayam, ayam bakar, semur, nasi goreng, sate dan makanan lainnya. Penggunaan kecap kerap kali dengan sambal dan saos.  Kecap banyak digunakan di warung, restoran, kafe, tempat makan, kedai, dan stand makanan. Kecap berasal dari  kedelai, penggunaan kecap sudah tak asing lagi, kecap adalah salah satu olahan dari kedelai atau kedelai hitam  yang banyak dikonsumsi setelah tahu dan tempe di Indonesia.

Kecap sangat populer digunakan sebagai bahan penyedap makanan.  Ada berbagai macam jenis kecap dan masing-masing kecap memiliki kegunaan yang berbeda untuk bumbu pelengkap jenis makan yang beda seperti kecap manis, kecap ikan, kecap inggris, kecap jamur,   kecap jepang dan kecap asin.  Ayo bahas lebih jauh Pengertian, Kegunaan dan Proses Pembuatan Kecap.

Pengertian dan Karakteristik Kecap

Kecap adalah ekstrak fermentasi dari pengolahan kedelai atau kedelai hitam yang sudah dicampur dengan bumbu seperti rempah-rempah, gula, dan garam sehingga memiliki cita rasa yang khas. Karakteristik kecap yaitu beruapa cairan kental berwarna coklat muda hingga kehitaman. Kecap merupakan contoh benda cair sama seperti susu, sirup, minyak, dan air. Citra rasa dan aroma khas dari kecap yang dihasilkan dari proses fementasi oleh mikroba. Kecap umumnya memiliki dua rasa yaitu asin atau manis. Kecap memberikan warna dan memperkuat rasa pada daging, sayur, ikan dan bahan pangan lainnya. Kecap  digolongkan sebagai makanan yang memiliki aroma seperti ekstrak daging. Penggunaan biasanya untuk menambah cita rasa makanan.

Kecap manis memiliki karakteristik lebih kental, sedangkan kecap asin memiliki karakteristik agak encer.  Biasanya kecap manis harganya lebih mahal dibandingkan kecap asin.Selain dari kedelai atau kedelai hitam, kecap bisa dibuat dari fementasi lainnya seperti kecap ikan dari fermentasi ikan, kecap tahu dari sisa pengolahan tahu, kecap air  kelapa dari air kelapa.

Kecap berasal dari daerah Cina / Tiongkok, kecap yang ada di Indonesia dibawa oleh pedagang china dahulu. Kecap yang ada di Indonesia termasuk kategori kecap cina, seperti kita ketahui kecap yang ada di Indonesia warnanya lebih gelap, rasanya lebih manis disebabkan ditambahkan gula , serta berat jenis, kekentalan, dan kandungan nitrogen lebih tinggi. Berbeda dengan kecap jepang yang memiliki kandungan asam amino terutama asam amino glutamat lebih tinggi.

Variasi dan macam jenis kecap tergantung dari metode dan durasi fementasi, perbandingan air,  garam, kedelai, dan bahan tambahan pada kecap tersebut. Contoh variasi kecap di negara lain seperti ganjang di korea, shoyu di jepang dan lain sebagainya.

Baca juga: Pengertian, Manfaat dan Kegunaan Kecap Inggris

Manfaat dan Kegunaan Kecap

Manfaat Kecap sebagai sumber protein yang cukup baik, karena kecap mengandung asam amino essensial yang cukup tinggi.  Manfaat kecap lainnya kaya vitamin A, mengandung zat besi, antiinflamasi pada usus, antioksidan, sumber natrium, menurunkan kolesterol, melancarkan pencernaan sebagai pencegahan hypolipidemic dan perbaikan / pencegahan sindrom metabolik.  Proses fermentasi pada kecap membuat zat gizi pada kecap lebih mudah dicerna dan dimanfaatkan oleh tubuh.

Kecap mengandung protein 34-45 %, karbohidrat 12-30 %, lemak 8-32 % dan air 7 % setiap 100 gram kecap. Kegunaan kecap seperti kebanyakan orang tahu digunakan sebagai campuran masakan untuk memperkuat rasa. Fungsi kecap lainnya untuk menetralisir rasa pedas, menambah rasa manis pada masakan, memberikan warna hitam yang menggugah selera pada masakan tertentu,

Proses Pembuatan Kecap

Dalam pembauatannya, kecap manis ditambahkan gula pasir / gula aren atau gula kelapa. Sedangkan kecap asin, tidak dilakukan penambahan gula. kecap manis digunakan bahan pengental, kecap asin gunakan bahan penstabil. Komposisi garam lebih banyak pada kecap asin dibandingkan kecap manis.

Proses pembuatan kecap ada tiga teknik dan cara pengolahan kecap yaitu fermentasi, hidrolisis asam, serta kombinasi antara fermentasi dan hidrolisis asam. cara hidrolisis asam yaitu penguraian protein dengan asam sehingga asam amino dan peptida dihasilkan. Sedangkan cara kombinasi adalah dimulai dengan hidrolisis, sebagian protein oleh  asam dan dilanjutkan oleh fermentasi. Bahan baku pembuatan kecap adalah kedelai / kedelai hitam, garam, gula, rempah-rempah dan bahan tambahan lain.

Bahan pembuatan kecap tersebut difermentasikan dengan mikroorganisme kecap yaitu jamur dan bakteri. Jamur yang dipakai seperti Aspergillus oryzae dan Aspergillus wentii, pembuatan kecap menggunakan bakteri asam laktat seperti Lactobacillus sp dan Pediococucus soyae.

Proses Sebelum Fermentasi Kedelai Pada Pembuatan Kecap

Pembuatan kecap diawali dengan proses pemilihan bahan baku kedelai yang baik, mencuci bahan baku kedelai dan merendam kedelai kurang lebih delapan jam agar kedelai menyerap air sebanyak mungkin.  Tujuannya agar kedelai lunak dan bisa menyerap asam  pada saat perendaman. Kedelai yang sudah direndah kurang lebih delapan jam, dicuci untuk menghilangkan lendir pada kedelai dan kedelai direbus agar lunak serta kulitnya kupas agar miselium pada jamur bisa menembus saat proses fermentasi.

Fermentasi Kedelai Pada Pembuatan Kecap

Fermentasi kedelai pada pembuatan kecap dibedakan menjadi fermentasi kering / fermentasi koji dan fermentasi basah / fermentasi moromi. Fermentasi bertujuan untuk menguraikan protein, karbohidrat, lemak yang dilakukan oleh mikroorganisme menjadi senyawa sederhana.   Fermentasi kedelai  pada tahap fermentasi kering / fermentasi koji bisa terjadi spontan atau biakan murni dengan bantuan koji. Koji  terbuat dari biakan murni   jamur / kapang pada kedelai yang diolah dan dicampur dengan tepung yang sudah disangrai.  Jamur / kapang yang digunakan dalam proses fermentasi kering kedelai pada pembuatan kecap biasanya adalah Rhizopus sp. dan Aspergillus sp. Asam glutamat terbentuk saat fermentasi ini, asam glutamat memberikan  cita rasa kecap yang gurih.

Fermentasi basah / fermentasi moromi, koji dikeringkan dan direndam pada NaCl alias larutan garam 20-30%. Aroma khas muncul setelah proses fermentasi basah dari pengaruh Aspergillus sp pada pembuatan kecap. Aroma itu terbentuk, dikarenakan penguraian protein jadi amonia oleh enzim proteaze yang dihasilkan. Fermentasi basa bertujuan untuk menumbuhkan mikroogranisme sehingga terbentuk moromo. Moromi adalah  kedelai yang sudah tertutup oleh jamur / koji. Asam laktat yang dihasilkan pada fase fermentasi moromi mencegah kebusukan dan membuat bubur kedelai menjadi asam. Selama tahap ini dihasilkan cairan  yang disebut kecap.

Proses Setelah Fermentasi Kedelai Pada Pembuatan Kecap

Kedelai yang sudah difermentasi lalu dimasak dengan air, rempah-rempah, garam dan gula. Kemudian kedelai fermentasi diaduk hingga mendidih dan jika sudah tidak ada buih artinya kecap sudah jadi.  Campuran kecap yang mengadung ampas kedelai itu difiltrasi menggunakan saringan agar sisa ampas kedelai dan benda asing. Pemasakkan kedelai menggunakan rempah-rempah seperti bawang putih, lengkuas, adas, kayu manis dan lainnya dicampurkan pada kecap lalu sari bumbu rempah, dipisahkan dari ampasnya. Lalu terakhir dimasak lagi oleh isolase protein dan MSG untuk menambah nilai mutu kecap dan kecap siap dikemas.

 

Apakah Kecap Baik untuk Anak?

Anak kurang dari 12 bulan tidak boleh mengkonsumsi kecap terutama kecap asin, karena kecap mengandung garam sodium yang tinggi dan jika dikonsumsi oleh anak kurang dari 12 bulan bisa berakibat memperberat atau merusak ginjal anak. Anak berusia 1 tahun atau lebih, boleh mengkonsumsi dalam jumlah sedikit.

Itulah Pengertian, Kegunaan dan Proses Pembuatan Kecap. Terima kasih telah membaca di semuatahu.web.id dan semoga artikel ini bisa membantu kamu.

Tinggalkan komentar