Perbedaan Jagung Manis dan Jagung Biasa

semuatahu.web.id – Perbedaan Jagung Manis dan Jagung Biasa. Dalam dunia pertanian, jagung adalah salah satu tanaman yang paling penting dan banyak dibudidayakan di seluruh dunia. Namun, terkadang kita dapat terjebak dalam pemikiran bahwa semua jagung itu sama. Namun, siapa sangka bahwa di antara ladang-ladang yang menghijau, terdapat dua varietas jagung yang berbeda: jagung manis dan jagung biasa. Mungkin Anda pernah menikmati jagung manis yang segar dan manis ketika direbus atau jagung biasa yang hadir dalam berbagai produk pangan dan industri. Namun, apakah Anda tahu benar-benar apa perbedaan antara keduanya? Mari kita jelajahi lebih dalam dan lihat apa yang membuat jagung manis dan jagung biasa begitu unik dalam segi rasa, tekstur, dan penggunaannya. Siapkan diri Anda untuk memasuki dunia jagung yang menarik ini, di mana setiap varietasnya memiliki cerita dan karakteristiknya sendiri.

Jenis

1.Jagung Manis:

  • Kandungan Gula: Jagung manis memiliki kandungan gula yang lebih tinggi dibandingkan dengan jagung biasa. Ini dikarenakan varietas jagung manis telah dikembangkan secara genetik untuk menghasilkan lebih banyak gula, terutama gula monosakarida seperti glukosa dan fruktosa, yang memberikan rasa manis pada bijinya.
  • Perbedaan Genetik: Jagung manis memiliki gen yang mengkodekan enzim khusus yang mempengaruhi produksi gula dalam bijinya. Gen-gen ini telah dimodifikasi secara genetik untuk menghasilkan lebih banyak gula dibandingkan dengan jagung biasa.

2. Jagung Biasa:

  • Kandungan Gula: jagung biasa memiliki kandungan gula yang lebih rendah. Varietas jagung biasa umumnya tidak memiliki peningkatan genetik untuk meningkatkan kandungan gula seperti yang dimiliki jagung manis.
  • Perbedaan Genetik: Jagung biasa umumnya tidak memiliki modifikasi genetik yang ditujukan untuk meningkatkan kandungan gula dalam bijinya. Gen-gen dalam jagung biasa lebih ditujukan untuk keperluan pertanian atau industri tertentu, seperti tahan terhadap hama atau penyakit, atau untuk meningkatkan hasil panen.

Bentuk Butiran

Jagung Manis (Sweet Corn):

  1. Lebih Bulat: Butiran jagung manis cenderung memiliki bentuk yang lebih bulat dan penuh. Hal ini membuatnya terlihat lebih padat dan berisi ketika dibandingkan dengan jagung biasa.
  2. Ukuran Lebih Kecil: Secara umum, butiran jagung manis cenderung lebih kecil dibandingkan dengan jagung biasa. Hal ini terutama terlihat pada varietas-varietas jagung manis modern yang telah dimodifikasi secara genetik untuk meningkatkan kualitas rasa dan teksturnya.

Jagung Biasa (Field Corn):

  1. Lebih Lonjong: Butiran jagung biasa memiliki bentuk yang lebih lonjong atau oval. Mereka cenderung lebih panjang dan kurang bulat dibandingkan dengan jagung manis.
  2. Ukuran Lebih Besar: Jagung biasa umumnya memiliki butiran yang lebih besar daripada jagung manis. Hal ini disebabkan oleh perbedaan dalam tujuan penanaman dan penggunaannya, di mana jagung biasa sering ditanam untuk keperluan non-pangan seperti industri pakan ternak atau pengolahan industri.

Warna Butiran

Jagung Manis (Sweet Corn):

  1. Warna Utama: Jagung manis memiliki rentang warna butiran yang lebih beragam, namun warna yang paling umum adalah kuning. Varietas tertentu juga bisa memiliki butiran berwarna putih, kuning muda, atau bahkan merah.
  2. Kandungan Pigmen: Warna kuning pada jagung manis disebabkan oleh kandungan pigmen karotenoid, seperti zeaxanthin dan lutein. Pigmen ini tidak hanya memberikan warna yang menarik tetapi juga memiliki potensi kesehatan karena memiliki aktivitas antioksidan.
  3. Kandungan Nutrisi: Butiran jagung manis yang berwarna kuning umumnya memiliki kandungan beta-karoten yang lebih tinggi, yang merupakan prekursor vitamin A. Oleh karena itu, jagung manis kuning sering dianggap lebih bernutrisi dibandingkan dengan jagung manis putih.

Jagung Biasa (Field Corn):

  1. Warna Utama: Jagung biasa cenderung memiliki warna butiran yang lebih seragam, yaitu kuning atau keemasan. Varietas tertentu juga dapat memiliki butiran putih atau merah, tetapi ini lebih jarang terjadi.
  2. Kandungan Pigmen: Warna kuning pada jagung biasa juga disebabkan oleh pigmen karotenoid, meskipun dalam proporsi yang lebih rendah dibandingkan dengan jagung manis. Kandungan pigmen ini biasanya tidak cukup tinggi untuk memberikan warna yang sangat mencolok.
  3. Kandungan Nutrisi: Kandungan beta-karoten dalam jagung biasa umumnya lebih rendah dibandingkan dengan jagung manis, karena genetika yang berbeda dan fokus utama pada penggunaan non-pangan. Meskipun demikian, jagung biasa masih mengandung beberapa nutrisi penting seperti serat, vitamin, dan mineral.

Tekstur

Jagung Manis (Sweet Corn):

  1. Tekstur Lebih Lembut: Jagung manis cenderung memiliki tekstur yang lebih lembut dan renyah. Hal ini disebabkan oleh kandungan gula yang lebih tinggi dalam butiran, yang memberikan sensasi manis dan segar saat dikonsumsi.
  2. Kandungan Air yang Lebih Tinggi: Jagung manis umumnya memiliki kandungan air yang lebih tinggi dibandingkan dengan jagung biasa. Hal ini memberikan butiran jagung manis kelembaban yang lebih besar dan rasa yang lebih segar ketika dikonsumsi.
  3. Sensasi Manis: Kandungan gula yang lebih tinggi dalam jagung manis memberikan sensasi manis yang khas saat dikonsumsi. Ini membuatnya menjadi pilihan yang populer sebagai camilan segar atau bahan dalam berbagai hidangan.

Jagung Biasa (Field Corn):

  1. Tekstur Lebih Keras: Jagung biasa memiliki tekstur yang lebih keras dan kurang renyah dibandingkan dengan jagung manis. Butiran jagung biasa cenderung lebih berat dan padat karena kandungan air yang lebih rendah dan kandungan pati yang lebih tinggi.
  2. Konsistensi Tepung: Jagung biasa sering digunakan untuk diolah menjadi tepung jagung atau produk makanan lainnya yang membutuhkan konsistensi dan tekstur yang lebih padat.
  3. Rasa yang Kurang Manis: Kandungan gula yang lebih rendah dalam jagung biasa membuatnya memiliki rasa yang kurang manis dibandingkan dengan jagung manis. Oleh karena itu, jagung biasa sering digunakan dalam konteks yang memerlukan rasa yang netral atau bahkan sedikit gurih.

Kandungan Gula

Jagung Manis (Sweet Corn):

  1. Kandungan Gula yang Lebih Tinggi: Salah satu ciri khas jagung manis adalah kandungan gula yang lebih tinggi dalam butiran bijinya. Jagung manis mengandung jenis gula monosakarida seperti sukrosa, glukosa, dan fruktosa dalam jumlah yang lebih signifikan dibandingkan dengan jagung biasa.
  2. Genetik yang Berbeda: Genetik jagung manis menghasilkan enzim yang mempromosikan pembentukan gula dalam butiran bijinya. Hal ini mengakibatkan akumulasi gula yang lebih tinggi dan memberikan rasa manis yang khas pada jagung manis.
  3. Rasa Manis yang Lebih Mencolok: Kandungan gula yang lebih tinggi membuat jagung manis memiliki rasa yang lebih manis dan segar saat dikonsumsi. Ini membuatnya menjadi pilihan yang populer sebagai camilan segar atau bahan dalam berbagai hidangan.

Jagung Biasa (Field Corn):

  1. Kandungan Gula yang Lebih Rendah: Jagung biasa memiliki kandungan gula yang lebih rendah dibandingkan dengan jagung manis. Meskipun jagung biasa juga mengandung sejumlah gula, konsentrasinya jauh lebih rendah dan biasanya terutama terdiri dari glukosa dan fruktosa.
  2. Fokus pada Pati: Kandungan pati adalah yang dominan dalam jagung biasa. Varietas jagung biasa cenderung memiliki butiran biji yang lebih besar dan mengandung lebih sedikit air dan gula, dengan fokus pada produksi pati untuk keperluan industri dan pakan ternak.
  3. Rasa yang Kurang Manis: Kandungan gula yang lebih rendah membuat rasa jagung biasa cenderung lebih netral atau bahkan sedikit gurih dibandingkan dengan jagung manis. Ini membuatnya lebih cocok untuk digunakan dalam berbagai aplikasi industri dan pangan yang memerlukan rasa netral.

Penggunaan

Jagung Manis (Sweet Corn):

  1. Konsumsi Langsung: Salah satu penggunaan utama jagung manis adalah untuk konsumsi langsung sebagai sayuran segar. Jagung manis biasanya direbus, dipanggang, atau dimakan mentah sebagai camilan.
  2. Olahan Makanan: Jagung manis juga banyak digunakan dalam berbagai hidangan olahan seperti salad, sup, pai, maupun dalam campuran adonan roti atau kue.
  3. Kalengan dan Beku: Jagung manis sering dikalengkan atau dibekukan untuk mempertahankan kesegarannya dan digunakan dalam berbagai produk makanan olahan seperti sup kalengan, campuran sayuran beku, atau sajian sampingan yang praktis.

Jagung Biasa (Field Corn):

  1. Industri Pangan: Jagung biasa banyak digunakan dalam industri pangan sebagai bahan baku untuk produk seperti tepung jagung, minyak jagung, sirup jagung, dan berbagai produk olahan jagung lainnya.
  2. Pakan Ternak: Salah satu penggunaan utama jagung biasa adalah sebagai pakan ternak. Butiran jagung biasa diolah menjadi tepung jagung atau pelet sebagai komponen pakan untuk hewan ternak seperti sapi, ayam, dan babi.
  3. Biofuel: Jagung biasa juga digunakan sebagai sumber bahan baku dalam produksi biofuel, seperti etanol, yang digunakan sebagai bahan bakar alternatif untuk kendaraan bermotor.
  4. Industri Bahan Kimia: Jagung biasa juga digunakan dalam industri kimia untuk memproduksi berbagai bahan kimia, seperti plastik biodegradable dan bahan kimia lainnya.

Pemanenan

Jagung Manis (Sweet Corn):

  1. Pemanenan Dini: Jagung manis biasanya dipanen dalam kondisi yang masih muda, yaitu saat bijinya belum terlalu keras dan belum matang sepenuhnya. Hal ini dilakukan untuk memastikan biji tetap lembut dan memiliki rasa manis yang optimal.
  2. Waktu Panen: Jagung manis biasanya dipanen sekitar 20-25 hari setelah tumbuh (atau sekitar 75-100 hari setelah tanam). Pemanenan dilakukan saat tongkolnya masih dalam kondisi hijau dan bijinya masih dalam tahap pengisian.
  3. Kondisi Biji: Biji jagung manis dipanen saat masih dalam kondisi lembut dan berair. Kandungan gula dan tekstur butiran menjadi faktor penting yang diperhatikan saat pemanenan untuk memastikan rasa manis dan tekstur yang diinginkan.
  4. Tujuan Konsumsi Langsung: Pemanenan jagung manis dilakukan untuk tujuan konsumsi langsung sebagai sayuran segar atau diolah menjadi produk makanan.

Jagung Biasa (Field Corn):

  1. Pemanenan yang Lebih Tertunda: Jagung biasa dipanen dalam kondisi yang lebih matang, yaitu saat bijinya telah mengeras dan mengering sepenuhnya. Hal ini dilakukan untuk memastikan biji memiliki kandungan pati yang tinggi dan dapat disimpan dengan baik.
  2. Waktu Panen: Jagung biasa biasanya dipanen setelah lebih dari 100 hari masa tanam, tergantung pada varietas dan kondisi pertanian. Pemanenan dilakukan setelah tongkolnya mengeras dan warna bijinya berubah menjadi kuning atau kecoklatan.
  3. Kondisi Biji: Biji jagung biasa dipanen saat telah matang sepenuhnya dan kering. Biji yang kering ini memiliki kandungan pati yang tinggi dan cocok untuk diolah menjadi tepung jagung, pakan ternak, atau digunakan dalam industri lainnya.
  4. Tujuan Industri dan Pangan: Pemanenan jagung biasa dilakukan untuk keperluan industri pangan, pakan ternak, produksi biofuel, dan berbagai aplikasi industri lainnya.

Daya Simpan

Jagung Manis (Sweet Corn):

  1. Daya Simpan yang Lebih Pendek: Jagung manis memiliki daya simpan yang lebih pendek daripada jagung biasa karena kandungan air yang lebih tinggi dan kandungan gula yang mudah teroksidasi.
  2. Kebutuhan Penyimpanan yang Ketat: Jagung manis membutuhkan kondisi penyimpanan yang ketat untuk mempertahankan kualitasnya. Disarankan untuk menyimpan jagung manis dalam keadaan dingin (antara 0-4°C) dan mengonsumsinya sesegera mungkin setelah dipanen atau setelah pembelian.
  3. Pembusukan yang Cepat: Kandungan air yang tinggi dalam jagung manis membuatnya rentan terhadap pembusukan oleh jamur dan bakteri jika tidak disimpan dengan benar. Oleh karena itu, penanganan yang hati-hati dan penyimpanan yang tepat diperlukan untuk mempertahankan kesegaran jagung manis.

Jagung Biasa (Field Corn):

  1. Daya Simpan yang Lebih Lama: Jagung biasa memiliki daya simpan yang lebih lama daripada jagung manis karena kandungan air yang lebih rendah dan kandungan pati yang tinggi.
  2. Tahan Lama dalam Penyimpanan Kering: Jagung biasa dapat disimpan dalam kondisi kering pada suhu ruangan selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun tanpa mengalami degradasi yang signifikan.
  3. Toleransi Terhadap Kondisi Lingkungan yang Ekstrim: Jagung biasa lebih tahan terhadap kondisi lingkungan yang ekstrim, seperti suhu tinggi atau kelembaban rendah, karena bijinya telah mengering sepenuhnya dan memiliki lapisan pelindung yang kuat.
  4. Digunakan dalam Penyimpanan Jangka Panjang: Biji jagung biasa sering disimpan dalam bentuk kering dan digunakan dalam penyimpanan jangka panjang untuk keperluan industri pangan, pakan ternak, dan produksi biofuel.

Ketersediaan

Jagung Manis (Sweet Corn):

  1. Popularitas Konsumsi: Jagung manis memiliki popularitas yang tinggi di pasar konsumen karena rasanya yang manis dan kesegarannya saat dikonsumsi.
  2. Pola Tanam Khusus: Tanaman jagung manis sering ditanam dalam pola tanam yang khusus untuk memastikan bijinya memiliki rasa manis yang optimal. Tanaman ini biasanya ditanam di kebun-kebun kecil atau petani kecil yang mengkhususkan diri dalam produksi sayuran segar.
  3. Ditawarkan di Pasar Konsumen: Jagung manis sering tersedia di pasar-pasar tradisional, pasar swalayan, supermarket, dan toko-toko sayuran. Mereka juga dapat ditemukan di pasar-pasar petani atau langsung dari petani lokal.
  4. Ketersediaan Terbatas pada Musim: Ketersediaan jagung manis sering terbatas pada musim panen, karena jagung manis umumnya hanya tersedia saat musim tanam tertentu, terutama di daerah dengan iklim musim panas.

Jagung Biasa (Field Corn):

  1. Popularitas di Industri: Jagung biasa memiliki popularitas yang tinggi di industri, terutama sebagai bahan baku untuk produk pangan, pakan ternak, dan biofuel.
  2. Tanaman Komoditas: Tanaman jagung biasa sering ditanam dalam skala besar sebagai komoditas pertanian utama di banyak negara. Pola tanam lebih terpusat pada hasil maksimal dan efisiensi produksi.
  3. Ditawarkan di Pasar Grosir: Jagung biasa biasanya tersedia dalam jumlah besar di pasar grosir atau pasar komoditas, dan seringkali digunakan dalam skala industri atau untuk pakan ternak.
  4. Stok Tersedia Sepanjang Tahun: Ketersediaan jagung biasa cenderung lebih stabil sepanjang tahun, karena banyaknya stok yang tersedia dan kemampuannya untuk disimpan dalam kondisi kering untuk jangka waktu yang lama.

 

Perbedaan Jagung Manis (Sweet Corn) Jagung Biasa (Field Corn)
Jenis Varietas yang memiliki kandungan gula yang tinggi. Biasanya digunakan untuk pakan ternak atau pengolahan industri.
Bentuk Butiran Lebih bulat dan umumnya lebih kecil. Lebih besar dan cenderung berbentuk lonjong.
Warna Butiran Biasanya kuning atau putih. Umumnya kuning, tetapi juga bisa berwarna putih atau bahkan merah.
Tekstur Lebih lembut dan lebih manis. Lebih keras dan kurang manis.
Kandungan Gula Mengandung lebih banyak gula, terutama gula monosakarida. Kandungan gula lebih rendah dibandingkan dengan jagung manis.
Penggunaan Biasanya dimakan langsung sebagai sayuran atau bisa diolah. Biasanya digunakan untuk pakan ternak, pembuatan bahan kimia, atau biofuel.
Pemanenan Biasanya dipanen saat masih muda, ketika bijinya masih lembut. Dipanen ketika bijinya sudah keras dan kering.
Daya simpan Lebih pendek karena kandungan gula tinggi. Lebih lama karena kandungan air rendah.
Ketersediaan Lebih umum ditemukan di pasar-pasar dan supermarket. Lebih umum ditanam di lahan pertanian sebagai komoditas.

Itulah Perbedaan Jagung Manis dan Jagung Biasa. Terima kasih telah membaca di semuatahu.web.id dan semoga artikel ini bisa membantu kamu.

Tinggalkan komentar