Perbedaan Selada dan Sawi

semuatahu.web.id – Perbedaan Selada dan Sawi. Selada dan sawi adalah dua jenis sayuran yang sering ditemui di dapur kita. Meskipun keduanya sering digunakan dalam hidangan sehari-hari, mereka memiliki perbedaan yang menarik dan patut untuk diperhatikan. Dari segi penampilan, rasa, hingga kandungan nutrisinya, selada dan sawi menawarkan pengalaman yang unik bagi lidah kita. Mari kita telusuri lebih dalam perbedaan antara keduanya untuk memahami karakteristik unik yang mereka miliki.

Keluarga

  1. Selada (Lactuca sativa):
    • Keluarga: Asteraceae (dulu dikenal sebagai Compositae)
    • Selada termasuk dalam keluarga Asteraceae, yang juga dikenal sebagai keluarga tumbuhan berbunga. Keluarga ini sangat besar dan beragam, mencakup lebih dari 32.000 spesies. Sebagian besar anggota keluarga Asteraceae memiliki karakteristik bunga yang disusun dalam bentuk capit (sejenis bunga majemuk yang terdiri dari banyak bunga kecil yang terkumpul pada satu tempat). Selain selada, keluarga Asteraceae juga mencakup tanaman-tanaman hias seperti bunga matahari, daisy, dan marigold.
  2. Sawi (Brassica rapa) dan Brassica oleracea:
    • Keluarga: Brassicaceae (dulu dikenal sebagai Cruciferae)
    • Sawi termasuk dalam keluarga Brassicaceae, yang juga dikenal sebagai keluarga Cruciferae. Keluarga ini terkenal karena termasuk beberapa tanaman sayuran penting seperti sawi, brokoli, kubis, dan lobak. Karakteristik khas keluarga Brassicaceae adalah bunga yang disusun dalam bentuk silinder atau padat yang disebut raceme.

Ketersediaan

  1. Selada:
    • Selada umumnya lebih mudah ditemukan di berbagai tempat penjualan seperti supermarket, pasar tradisional, toko sayuran, dan bahkan bisa ditemui di warung sayur keliling.
    • Ketersediaan selada sangat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti musim tanam, iklim, dan permintaan pasar. Namun, karena popularitasnya yang tinggi sebagai sayuran pelengkap dan bahan utama salad, selada sering kali tersedia sepanjang tahun di banyak tempat.
  2. Sawi:
    • Sawi juga umumnya cukup mudah ditemukan di supermarket, pasar tradisional, toko sayuran, dan warung sayur keliling, terutama di daerah-daerah yang umumnya mengonsumsi sayuran sawi.
    • Ketersediaan sawi juga dapat bervariasi sesuai dengan musim dan permintaan pasar. Namun, beberapa jenis sawi seperti sawi hijau atau sawi bunga dapat ditemukan dengan lebih konsisten karena popularitasnya dalam masakan lokal.

Morfologi

  1. Selada:
    • Daun: Daun selada umumnya bundar atau memanjang dengan tepi yang bergerigi atau halus. Selada memiliki tekstur yang lembut dan berair. Varietas selada bisa memiliki warna daun yang bervariasi, mulai dari hijau muda, hijau tua, hingga merah.
    • Batang: Batang selada relatif kecil dan tidak begitu mencolok, lebih sering terfokus pada produksi daun.
    • Akar: Akar selada biasanya dangkal dan tidak terlalu panjang, karena tanaman lebih memfokuskan pertumbuhannya pada produksi daun.
  2. Sawi:
    • Daun: Daun sawi dapat berbentuk bulat telur atau panjang dengan tepi yang bergerigi atau berlobus. Tekstur daun sawi lebih kasar daripada selada, dan umumnya lebih renyah. Warna daun sawi juga bisa bervariasi, mulai dari hijau muda hingga hijau tua.
    • Batang: Batang sawi umumnya lebih kentara dan kuat, terutama pada varietas sawi yang berbentuk seperti batang (misalnya, sawi bunga). Batang ini sering kali dimakan bersama dengan daunnya.
    • Akar: Akar sawi dapat lebih panjang dan lebih dalam daripada akar selada, terutama pada varietas yang memiliki batang yang lebih besar.

Kekerasan

  • Selada:
    • Kekerasan: Selada umumnya memiliki tekstur yang lebih lembut dan berair. Daun selada cenderung rapuh dan mudah patah, terutama ketika dipotong atau dicincang.
    • Konsistensi: Tekstur lembut dari selada membuatnya cocok untuk dimakan mentah dalam bentuk salad atau sebagai lapisan dalam sandwich. Namun, karena kelembutannya, selada tidak cocok untuk dimasak dalam waktu lama karena dapat menjadi lembek dan layu.
  • Sawi:
    • Kekerasan: Sawi umumnya memiliki tekstur yang lebih renyah dan kuat daripada selada. Daun dan batang sawi cenderung lebih keras, terutama pada varietas dengan batang yang besar dan kuat.
    • Konsistensi: Kekerasan sawi membuatnya cocok untuk dimasak dengan berbagai cara, seperti direbus, dikukus, atau ditumis. Bahkan setelah dimasak, tekstur sawi masih bisa tetap renyah dan tidak mudah hancur, sehingga memberikan rasa yang lebih menarik dalam hidangan.

Kandungan Nutrisi

  1. Selada:
    • Serat: Selada mengandung serat yang penting untuk pencernaan yang sehat. Serat membantu memperlancar pencernaan dan menjaga kesehatan usus.
    • Vitamin A: Selada kaya akan vitamin A, yang penting untuk kesehatan mata, kulit, dan sistem kekebalan tubuh.
    • Vitamin K: Kandungan vitamin K dalam selada membantu dalam pembekuan darah yang efektif dan juga memiliki peran dalam kesehatan tulang.
    • Vitamin C: Meskipun tidak sebanyak sayuran lain seperti paprika, selada juga mengandung vitamin C yang berperan penting dalam menjaga sistem kekebalan tubuh dan kesehatan jaringan tubuh.
    • Mineral: Selada mengandung beberapa mineral penting seperti kalium, magnesium, dan zat besi dalam jumlah yang bermanfaat bagi tubuh.
  2. Sawi:
    • Vitamin C: Sawi kaya akan vitamin C, yang berperan penting dalam menjaga sistem kekebalan tubuh, membantu penyerapan zat besi, dan menjaga kesehatan kulit.
    • Vitamin K: Sawi juga merupakan sumber yang baik dari vitamin K, yang penting untuk pembekuan darah yang sehat dan menjaga kesehatan tulang.
    • Vitamin A: Meskipun dalam jumlah yang lebih rendah daripada selada, beberapa varietas sawi juga mengandung vitamin A, yang penting untuk kesehatan mata dan kulit.
    • Mineral: Sawi mengandung sejumlah mineral penting seperti kalsium, magnesium, dan fosfor, yang semuanya penting untuk kesehatan tulang dan otot.

Kepekaan terhadap Panas

  1. Selada:
    • Kepekaan terhadap Panas: Selada umumnya memiliki kepekaan yang tinggi terhadap panas dan sinar matahari yang berlebihan. Tanaman selada cenderung lebih rentan terhadap panas yang berlebihan dan sinar matahari langsung, terutama jika terjadi dalam waktu yang lama.
    • Dampak Panas Berlebih: Jika terkena panas berlebih, daun selada dapat mengalami layu atau keriting, bahkan dapat mengalami pemanjangan batang dan bunga (jika tanaman sudah mencapai tahap pembungaan). Panas berlebih juga dapat menyebabkan selada menjadi lebih pahit dalam rasa.
  1. Sawi:
    • Kepekaan terhadap Panas: Sawi cenderung lebih tahan terhadap panas dibandingkan dengan selada. Tanaman sawi memiliki adaptasi yang lebih baik terhadap suhu tinggi dan sinar matahari langsung.
    • Toleransi Terhadap Panas: Sawi sering kali dapat bertahan dalam kondisi panas yang ekstrem tanpa mengalami dampak yang signifikan pada pertumbuhannya. Meskipun demikian, sawi juga akan mengalami stres panas jika terlalu lama terpapar suhu yang sangat tinggi.

Kegunaan Utama

  1. Selada:
    • Salad Utama: Kegunaan utama selada adalah sebagai bahan utama dalam membuat salad. Daun selada yang lembut, segar, dan berair membuatnya menjadi pilihan yang populer untuk salad. Selada biasanya dicampur dengan berbagai jenis sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan dressing untuk membuat hidangan yang sehat dan menyegarkan.
    • Pelengkap: Selada juga sering digunakan sebagai pelengkap dalam hidangan, seperti dalam sandwich, burger, atau wrap. Daun selada dapat menambah tekstur yang segar dan rasa yang ringan pada hidangan tersebut.
  2. Sawi:
    • Dimasak dalam Hidangan: Kegunaan utama sawi adalah sebagai bahan masakan. Baik daun, batang, maupun bunganya dapat dimasak dalam berbagai hidangan, termasuk tumis, sup, rebusan, atau direbus sebagai bagian dari hidangan utama.
    • Masakan Asia: Sawi sering digunakan dalam masakan Asia, terutama dalam masakan Tiongkok, Jepang, dan Korea. Varietas seperti sawi bunga, bok choy, atau pak choy adalah komponen penting dalam hidangan seperti mie goreng, sup, tumisan, dan hidangan dim sum.

Varietas Umum

  1. Selada:
    • Selada Romaine: Selada romaine memiliki daun yang panjang dan ramping dengan ujung yang agak meruncing. Daunnya memiliki tekstur yang renyah dan sering digunakan dalam pembuatan salad Caesar.
    • Selada Iceberg: Selada iceberg memiliki kepala yang padat dan berbentuk bundar. Daunnya lebih rapuh dan berair dibandingkan dengan selada romaine. Biasanya digunakan dalam salad atau sebagai lapisan dalam burger.
    • Selada Hijau: Selada hijau memiliki daun berwarna hijau cerah dan sering kali digunakan dalam berbagai jenis salad, sandwich, atau wrap.
    • Selada Merah: Selada merah memiliki daun berwarna merah marun hingga ungu. Daunnya biasanya lebih rapuh daripada selada hijau dan memberikan warna dan kontras yang menarik dalam hidangan.
  2. Sawi:
    • Sawi Putih: Sawi putih memiliki batang yang berwarna putih, daun hijau muda, dan tekstur yang renyah. Biasanya digunakan dalam hidangan tumisan atau sup.
    • Sawi Hijau: Sawi hijau memiliki batang dan daun yang berwarna hijau tua. Lebih cocok untuk dimasak dalam berbagai hidangan, seperti tumis atau sup.
    • Sawi Bunga: Sawi bunga memiliki bunga yang berwarna kuning dan batang yang lebih tebal. Biasanya dimasak sebagai sayuran dalam hidangan tumis atau direbus.
    • Bok Choy: Bok choy memiliki daun berbentuk seperti sendok dan batang yang tebal. Varietas ini sering digunakan dalam masakan Tiongkok, baik dalam tumisan, sup, atau dim sum.

Rasa

  1. Selada:
    • Rasa: Selada umumnya memiliki rasa yang ringan, segar, dan sedikit manis. Rasa utama yang dominan adalah rasa vegetal atau sayuran yang lembut dan enak. Rasa pada selada bisa sedikit pahit, terutama pada varietas yang memiliki daun yang lebih tua.
    • Varietas: Beberapa varietas selada memiliki perbedaan dalam rasa. Misalnya, selada romaine cenderung memiliki rasa yang lebih kaya dan sedikit pahit dibandingkan dengan selada iceberg yang lebih ringan.
  2. Sawi:
    • Rasa: Sawi memiliki rasa yang lebih kuat dan karakteristik yang lebih tajam daripada selada. Daun sawi umumnya memiliki rasa yang sedikit pahit, terutama pada varietas yang lebih tua. Namun, batang sawi umumnya memiliki rasa yang manis dan renyah.
    • Varietas: Varietas sawi seperti sawi bunga atau bok choy memiliki rasa yang lebih khas dan tekstur yang berbeda daripada varietas sawi hijau atau sawi putih.

Waktu Panen

  1. Selada:
    • Waktu Panen: Selada biasanya dipanen saat daun masih muda dan renyah. Proses panen bisa dilakukan sekitar 4-6 minggu setelah benih ditanam, tergantung pada varietas dan kondisi pertumbuhan. Idealnya, daun selada dipanen sebelum mencapai tahap penuaan dan kehilangan kelembutan serta rasa segarnya. Memanen selada pada tahap yang tepat akan menghasilkan daun yang lembut dan berair dengan rasa yang segar. Panen yang dilakukan terlalu lambat bisa mengakibatkan daun menjadi lebih keras dan pahit.
    • Panen Bertahap: Selada dapat dipanen secara bertahap, dengan mencabut beberapa daun dari tanaman tanpa merusak batang atau akarnya. Ini memungkinkan tanaman selada untuk terus tumbuh dan menghasilkan daun baru untuk dipanen kemudian.
  2. Sawi:
    • Waktu Panen: Sawi biasanya dipanen saat daun dan batangnya telah mencapai ukuran yang diinginkan, tetapi masih dalam keadaan muda dan renyah. Panen bisa dilakukan sekitar 6-8 minggu setelah tanam, tergantung pada varietas dan kondisi pertumbuhan. Memanen sawi pada tahap yang tepat akan menghasilkan batang dan daun yang renyah dengan rasa yang segar. Jika terlambat dipanen, sawi dapat mengeras dan batangnya bisa menjadi terlalu besar dan berbiji.
    • Panen Sekaligus atau Bertahap: Sawi biasanya dipanen sekaligus dengan mencabut seluruh tanaman atau bisa juga dipanen secara bertahap, terutama jika hanya ingin memanen daunnya tanpa merusak tanaman secara keseluruhan.

 

Perbedaan Selada Sawi
Keluarga Asteraceae Brassicaceae
Ketersediaan Lebih umum ditemukan di supermarket dan pasar Umumnya ditemukan di supermarket dan pasar
Morfologi Daun bundar dan berair, biasanya berwarna hijau muda Daun berbentuk bulat telur atau panjang dengan tekstur yang lebih kasar
Kekerasan Biasanya lebih lembut dan berair Lebih renyah dan berkarakter
Kandungan Nutrisi Tinggi serat, vitamin A, vitamin K, dan beberapa mineral Kaya akan vitamin C, vitamin K, vitamin A, dan beberapa mineral lainnya
Kepekaan terhadap Panas Rentan mengalami layu jika terlalu lama terkena panas matahari Lebih tahan terhadap panas
Kegunaan Utama Biasanya digunakan dalam salad dan sebagai pelengkap dalam hidangan Cocok untuk direbus, dikukus, atau ditumis dalam hidangan
Varietas Umum Selada romaine, selada iceberg, selada hijau, selada merah Sawi putih, sawi hijau, sawi cina, sawi bunga, sawi bok choy
Rasa Biasanya memiliki rasa ringan dan segar Rasa yang lebih tajam dan sedikit pahit
Waktu Panen Biasanya dipanen saat daun masih muda dan renyah Dapat dipanen saat daun masih muda atau lebih matang tergantung pada jenisnya

Itulah Perbedaan Selada dan Sawi. Terima kasih telah membaca di semuatahu.web.id dan semoga artikel ini bisa membantu kamu.

Tinggalkan komentar