Cara Diversifikasi Investasi

semuatahu.web.id – Cara Diversifikasi Investasi. Saran orang bijak, ” jangan menaruh semua telur mu dalam satu keranjang”. Perumpaan itu bermaksud begini, jika kamu menaruh semua telur yang kamu punya dalam satu keranjang dan lalu keranjang itu jatuh dari meja, maka semua telurnya pecah semua. Sedangkan jika kamu membagi telur yang kamu miliki ke dalam beberapa keranjang, satu keranjang taruh di meja, satu keranjang taruh kulkas dan tempat lainnya. Jika telur yang ada di keranjang ditaruh pada meja jatuh, bakal sisa telur yang ada dikeranjang lain . Telur mu masih tersisa di keranjang yang belum jatuh.

Sama halnya jika kamu berinvestasi pada saham, jika tiba-tiba saham yang kamu investasikan tiba-tiba jatuh harganya akibat sentimen pasar, maka kamu akan kehilangan banyak uang. Jika kamu berinvestasi di selain saham seperti cryptocurrency , reksadana, obligasi dan deposito. Maka uang yang kamu investasikan masih ada atau bahkan naik nilainya, meski harga saham sedang jatuh. Diversifikasi artinya jika musibah terjadi di suatu produk investasi, kamu tidak kehilangan semua uang investasi mu.

Hal ini bertujuan untuk menghindari resiko jika sesuatu yang buruk terjadi, karena dengan memperlebar dalam konteks jumlah dan jenis investasi. Resiko penurunan semua nilai investasi bisa ditekan, jika ada produk investasi yang nilai turun dikarena kondisi pasar, maka ada produk investasi yang nilainya naik dan bisa menutupi nilai investasi yang produk turun atau bahkan nilai menjadi tak berharga.

Pengertian Diversifikasi

Apa itu diversifikasi, bagi orang yang baru terjun dalam dunia investasi mungkin belum tahu. Diversifikasi adalah istilah yang merujuk pada praktek membeli dan memiliki tipe aset investasi yang berbeda.   Jadi portofolio investasi mu terdiri dari berbagai macam jenis  aset investasi. Diversifikasi adalah salah strategi investasi yang bisa meningkatkan kesempatan dari segi keamanan dan pertumbuhan nilai aset investasi. Diversifikasi bisa dilakukan dengan berbagai macam cara. Hal yang paling penting dalam diversifikasi adalah memberikan perlindungan pada portofolio investasi yang dimiliki.

Cara Bagaimana Diversifikasi Investasi

Cara bagaimana diversifikasi investasi bagi setiap orang tidak sama. Cara diversifikasi investasi yang cocok bagi kamu tergantung beberapa faktor seperti umur, jenis kelamin, rencana pensiun,  dan penghasilan kamu. Sebelum kamu menentukan diversifikasi investasi, kamu harus kenali dulu tipe aset atau produk investasi yang cocok dengan harapan, tujuan investasi dan profil resiko kamu. Apa kamu mau dan berani berinvestasi pada produk investasi beresiko tinggi seperti saham perusahaan, reksadana saham, reksadana campuran, obligasi korporasi, dan cryptocurrency?.  Jika kamu ingin berinvestasi di aset atau produk investasi tersebut, kamu harus yakin kuat mental untuk resiko penurunan harga saham, gagal bayar obligasi korporasi, cryptocurrency jadi abu / debu.  Resiko ini berbanding lurus dengan tingkat imbal hasil atau potensi keuntungan yang sangat jauh melebihi deposito bank.

Jika kamu berinvestasi dengan lebih tenang jiwa dan pikiran, tidak mau pusing. Pilihan untuk berinvestasi pada reksadana obligasi, reksadana pasar uang, dan deposito cocok buat kamu. Kamu juga bisa memilih berinvestasi pada semua produk investasi tersebut dengan persentase yang kamu sudah tentukan terlebih dahulu. Ingat jumlah dana yang harus ada di investasi minim resiko itu harus lebih banyak dibandingkan investasi pada aset beresiko. Selalu investasikan dalam jumlah kecil pada produk investasi yang kamu tidak paham betul atau beresiko tinggi antara 5-10% saja.

Menyebarkan investasi mu dalam berbagai jenis produk investasi dalam persentase yang berbeda atau sama itu disebut diversifikasi  investasi. Kamu bisa saja diversifikasi investasi dengan cara membeli produk investasi yang sama seperti saham perusahaan a sebanyak 10 persen dana, saham perusahaan b sebanyak 10 persen dana, 50 persen dana di reksadana pasar uang, 10 persen di reksadana indeks, 5 persen dana di cryptocurrency, dan 5 persen reksadana saham.

Jenis Diversifikasi Investasi

1.Diversifikasi  Penghasilan

Model diversifikasi  penghasilan ini mencari berdasarkan penghasilan, model ini lebih menekankan pendapatan tetap dari penghasilan investasinya.  Model diversifikasi ini mencari produk investasi yang minim resiko dan fluktuasi harga yang rendah. Model diversifikasi bertujuan menimalisir resiko dan mendapatkan imbal hasil sedikit diatas deposito. Model diversifikasi berdasarkan penghasilan ini biasanya mendiversifikasi pada aset saham dividen besar, obligasi pemerintah dan reksadana pasar uang.

2. Diversifikasi Pertumbuhan dan Penghasilan

Diversifikasi pertumbuhan dan penghasilan mirip dengan diversifikasi penghasilan masih menekankan keamanan modal pokok. Perbedaan diversifikasi pertumbuhan dan penghasilan dibandingkan diversifikasi penghasilan adalah jumlah persentase dalam portofolio sehingga selain mendapatkan keamanan modal pokok, berpeluang adanya pertumbuhan nilai aset dikarenakan apresiasi pasar. Diversifikasi pertumbuhan dan penghasilan memiliki persentase saham perusahaan  yang rutin bagi dividen dengan nilai besar lebih banyak dalam portofolio dibandingkan jumlah aset obligasi pemerintah dan reksadana pasar uang.

3. Diversifikasi Pertumbuhan

Diversifikasi pertumbuhan sebagian besar produk atau aset investasi yang dimiliki berupa saham. Terdengar mirip dengan diversifikasi pertumbuhan dan penghasilan tetap perbedaan yang mencolok adalah selain membeli saham dengan dividen tetapi juga membeli saham perusahaan yang tidak membagikan sama sekali. Saham yang tidak membagikan dividen yang dipilih adalah saham perusahaan yang memiliki pertumbuhan diatas rata-rata secara riwayat kinerja fundamentalnya. Alokasi kecil pada portofolio ditaruh di obligasi pemerintah, obligasi korporasi dan reksadana pasar uang.

4.  Diversifikasi Pertumbuhan Agresif

Diversifikasi pertumbuhan agresif adalah diversifikasi yang berfokus pada pertumbuhan tanpa peduli resiko, maka jumlah aset atau produk investasi beresiko tinggi banyak jumlahnya dalam jenis diversifikasi ini. Saham yang dibeli pada diversifikasi ini adalah saham yang tidak membagikan dividen sama sekali, menghindari saham-saham bluechip.  Jadi saham yang dibeli adalah saham second liner atau bahkan saham lapis ketiga. Investor pada saham ini lebih sering berspekulasi seperti saham perusahaan yang baru IPO, perusahaan pertumbuhan tinggi tapi keuntungan kecil atau malah merugi, dan saham yang industri atau mengalami kondisi tertentu. Mungkin malah investasi pada cryptocurrency, instrumen yang memiliki karakterisitik kenaikkan dan penurunan yang dratis bisa puluhan persen, kadang bahkan naik ratusan persen dalam sehari saja dan bisa turun puluhan persen dalam beberapa jam setelahnya.

Kekurangan Diversifikasi

Diversifikasi bukan berarti kamu akan bebas dari resiko dan aman sepenuhnya tapi cara menurunkan resiko. Kekurangan dari diversifikasi adalah jika diversifikasi terlalu lebar dan luas, maka peluang mendapatkan keuntungan yang optimal. Hal ini disebabkan karena modal investasi terbagi menjadi banyak post investasi yang berbeda, jadi peluang nilai investasi turun drastis rendah setara dengan peluang peluang nilai investasi naik drastis rendah. Jadi kenaikkan nilai investasi tidak optimal dan memiliki belasan atau puluhan diverfikasi aset / produk investasi akan membuat kamu kebingungan dalam mengaturnya dan kehilangan fokus.

Itulah Cara Diversifikasi Investasi. Terima kasih telah membaca di semuatahu.web.id dan semoga artikel ini bisa membantu kamu.

Tinggalkan komentar