Sejarah, Jenis dan Fungsi Seni Kriya

semuatahu.web.id –  Mengenal Seni Kriya, Sejarah, Jenis-Jenis dan Fungsinya. Seni kriya merupakan salah satu seni ketrampilan yang mengandung unsur keindahan dan kegunaan. Apabila ditinjau secara etimologis, istilah kriya diambil dari bahasa Sansekerta yaitu krya yang mempunyai arti mengerjakan. Seni kriya ini merupakan suatu bentuk seni rupa terapan yang ada di Nusantara dan sudah dikenal sejak zaman nenek moyang.

Nah untuk lebih jelasnya, dalam ulasan kali ini akan dijelaskan mengenai sejarah, jenis-jenis dan fungsi dari seni kriya. Yuk simak ulasannya di bawah ini!

Sejarah Seni Kriya

Seni kriya adalah suatu seni yang telah ditemukan sejak zaman prasejarah. Berdasarkan informasi dari beberapa sumber, hal ini dapat dibuktikan dengan adanya penemuan benda-benda pada zaman Neolithikum (zaman batu muda). Pada masa itu, seni kriya masih dibuat dengan sederhana yang dibuat dari bahan tanah liat, logam, dan batu yang memiliki aspek fungsional tersendiri. Seni kriya pada masa prasejarah ini digunakan sebagai alat untuk berburu dan bertani. Meskipun seni kriya pada zaman tersebut masih sederhana, namun mereka sudah mengerti tentang nilai seni itu sendiri. Hal ini dapat dilihat dari penemuan tembikar yang di dalamnya terdapat hiasan berupa simbol-simbol kehidupan spiritual mereka.

Baca juga : Keberagaman Alat Musik Daerah

Perkembangan dari seni kriya ini, dapat kita lihat dari beberapa periode diantaranya:

• Seni Kriya Tradisional Klasik

Seni kriya tradisional klasik merupakan seni kriya pada masa kerajaan Hindu-Buddha, yang proses pembuatannya berdasarkan pemikiran falsafah hidup agama Hindu dan Buddha. Beberapa contoh seni klasik kriya adalah wayang kulit, keris, kerajinan topeng dan sebagainya.

• Seni Kriya Tradisional Rakyat

Seni kriya tradisional rakyat merupakan seni kriya yang disesuaikan dengan watak, adab, dan juga lingkungan pada masa itu. Proses pembuatan dari seni kriya tradisional ini masih ditentukan oleh bahan-bahan dan alat-alat yang ada di sekeliling tempat tinggal masyarakat.

• Seni Kriya Indonesia Baru

Seni kriya Indonesia baru merupakan penggabungan dari seni kriya tradisional dengan seni kriya baru yang menggunakan bahan-bahan industri. Hal ini diawali pada saat Indonesia berada dalam zaman kolonial, yang mana masyarakat Indonesia mendapatkan pendidikan dengan mengedepankan nilai-nilai rasional dan kehidupan jasmani semata. Akhirnya, kesadaran masyarakat terhadap nilai-nilai tradisional dari seni kriya menjadi luntur. Sehingga pada zaman modern saat ini, seni kriya hanya digunakan sebagai dekorasi, hiasan, dan mainan. Namun terlepas dari hal itu semua, seni kriya adalah salah satu seni yang harus dilestarikan oleh kita semua.

Baca juga : Pengertian Seni Rupa, Semua Tentang Seni Rupa

Jenis-jenis Seni Kriya

Jenis-jenis dari seni kriya ini sangat banyak macamnya. Oleh karena itu, jenis-jenis dari seni kriya ini dapat dibedakan berdasarkan dua hal yaitu berdasarkan bahannya dan teknik pembuatannya. Apabila jenis-jenis kriya dilihat berdasarkan bahannya dapat dibagi menjadi beberapa macam diantaranya yaitu kriya kayu, tekstil, logam, batu, keramik, dan kulit. Sedangkan jenis-jenis kriya berdasarkan teknik pembuatannya dibagi menjadi teknik pahat atau ukir, anyam, tenun, border dan batik.

Fungsi Seni Kriya

Pada saat ini seni kriya memiliki banyak fungsi, diantaranya fungsi dari seni kriya adalah:

• Sebagai hiasan atau dekorasi (contohnya: patung, hiasan dinding, tembikar, ukiran, dan sebagainya)
• Sebagai benda mainan (contohnya: boneka, congklak, dan sebagainya)
• Sebagai benda terapan (contohnya: kursi kayu, lemari hias, keramik, dan lain-lain)

Demikianlah ulasan mengenai sejarah, jenis-jenis, dan fungsi dari seni kriya. Ingat ya, seni kriya adalah salah satu seni rupa yang tetap harus kita kembangkan!. Terima kasih telah membaca di semuatahu dan semoga artikel ini bisa membantu kamu.

Tinggalkan komentar