Pengertian, Fungsi, Jenis, Dan Cara Kerja Induktor

semuatahu.web.id – Pengertian, Fungsi, Jenis Dan Cara Kerja Induktor-  Pada peralatan elektronik seperti relay dan mikrofon, biasanya diperlukan komponen yang menghasilkan medan elektromagnetik. Agar dapat berfungsi dengan baik diperlukan komponen pasif, contoh komponen pasif ialah induktor.

Induktor berupa komponen yang memiliki fungsi utama untuk menghasilkan medan elektromagnetik tanpa sumber daya eksternal. Hal ini menunjukkan bahwa induktor memegang peranan penting dalam rangkaian elektronika.

Daftar Isi

Pengertian Juga Fungsi Dari Induktor

Induktor ialah berupa komponen elektronika yang dapat menghasilkan medan elektromagnetik dan dapat digunakan sesuai kebutuhan pada rangkaian yang akan dibuat. Biasanya induktor ini juga tersusun atas kumparan berikut jumlah lilitannya dalam batas tertentu.

Induktor tersebut menjadi bagian yang termasuk pasif sama halnya juga yang terjadi pada kapasitor maupun resistor. Sehingga induktor tersebut berupa bagian yang paling penting dari semua peralatan elektronik.

Pada induktor juga terdapat parameter yang dapat mempengaruhi nilainya. Nilai tersebut berupa diameter, jumlah lilitan, serta inti pada komponennya itu sendiri. Misalkan pada induktor dengan jumlah lilitan besar sehingga nilai induktansinya akan jadi semakin besar juga.

Fungsi induktor ini yang seperti namanya ialah untuk menghasilkan medan elektromagnetik pada rangkaian elektronik. Diantara beberapa fungsi tersebut ialah sebagai generator medan magnet. Kemudian juga berperan sebagai penyaring untuk mengklasifikasikan frekuensi tertentu.

Selanjutnya yaitu sebagai pembangkit frekuensi osilator yang banyak digunakan sebagai komponen. Lalu untuk membangkitkan medan magnet terutama jika digabungkan dengan resistor dan kapasitor.

Dan yang terakhir ialah sebagai pengubah arus atau yang juga dikenal dengan trafo. Trafo ini berupa komponen induktor dengan inti besi dimana prinsip kerjanya ialah dengan menggunakan dua lilitan kumparan yang kemudian disusun saling berdekatan bersama inti.

Baca juga :  Pengertian, Faktor serta Indikator Kinerja

Berbagai Jenis Induktor

Induktor yang saat ini telah banyak digunakan ialah yang termasuk pada tipe hollow core dan wire. Namun tentu masih terdapat beberapa jenis lainnya yang memiliki fungsi dan kelebihan yang sedikit berbeda.

Diantara banyaknya jenis induktor tersebut berikut ialah beberapa yang mungkin perlu diketahui. Pertama ialah Induktor inti udara dimana induktor jenis ini memiliki inti berlubang dan biasanya secara fisik hanya berupa kumparan.

Induktor jenis ini memiliki nilai induktansi yang kecil tetapi telah banyak digunakan pada aplikasi elektronik frekuensi tinggi. Kedua ialah berupa induktor inti besi dengan jenis yang biasa digunakan pada trafo serta juga beroperasi pada frekuensi yang rendah.

Untuk material dari induktor jenis ini biasanya akan menggunakan besi lunak. Ketiga berupa induktor inti ferit dari jenis yang memiliki efisiensi lebih tinggi dan dapat mengurangi pemborosan daya. Induktor jenis ini banyak dipasang pada televisi dan monitor yang lainnya.

Keempat yaitu induktor inti besi tiroid berupa induktor yang terbuat dari bahan inti magnet mirip ferit tetapi dengan bentuk yang melingkar. Tingkat kebocoran magnetik induktor tiroid lebih rendah daripada jenis lainnya.
Terakhir dari rangkaian jenis induktor ini adalah inti film tipis yang umumnya dirancang secara khusus untuk menggunakan teknologi film sangat tipis sehingga ukurannya jadi lebih kecil. Induktor tersebut biasa digunakan pada sirkuit terpadu yang memiliki frekuensi cukup tinggi.

Cara Kerja Dan Contoh Aplikasi Induktor

Penjelasan prinsip kerja induktor dimana saat arus mulai mengalir, komponen tersebut akan menghasilkan medan magnet. Hal ini terjadi karena arus yang mengalir ke medan magnet berubah tanpa mengubah tegangan.

Perubahan arus yang mengalir ke inti besi akan menimbulkan medan magnet di sekitar kumparan. Karenanya selama ada arus magnet dari sumber daya maka besi dapat menjadi magnet. Untuk arus juga bisa berupa arus bolak-balik (AC) atau arus searah (DC).

Contohnya bisa dilihat pada rangkaian elektrik seperti lampu pijar. Saat mematikan lampunya pasti masih akan terlihat cahaya dengan intensitas yang lebih rendah. Hal tersebut terjadi karena adanya induktansi. Adapun untuk contoh pengaplikasiaan induktor tersebut ialah sebagai berikut.

Dalam penerapannya yang memang mempunyai banyak peran pada perangkat elektronik serta berbagai mesin listrik. Biasanya induktor digunakan sebagai komponen yang bekerja secara otomatis jika semua kondisi yang dibutuhkan telah terpenuhi.

Induktor juga sering digunakan pada sirkuit analog maupun pemroses sinyal yang berpasangan dengan kondensator serta komponen lain yang membentuk sirkuit tertala. Penggunaan dari induktor yang bervariasi dari penggunaannya yang besar pada pengisi daya untuk menghilangkan dengungnya.

Hingga pada induktor kecil yang terpasang pada kabel untuk mencegah interferensi frekuensi radio melalui kabel. Kombinasi dari induktor dengan kondensator yang menjadi rangkaian tala pada pemancar juga penerima radio.
Dua induktor atau bahkan lebih tersebut yang kemudian terkopel secara magnetik dan membentuk transformator. Induktor digunakan untuk menampung energi pada pencatu daya untuk banyak item hingga menjadi moda sakelar.

Hingga perbandingannya dari transfer energi ini akan menentukan tegangan keluaran. Hal ini juga digunakan dalam sistem transmisi listrik yaitu untuk mengikangkan paku tegangan yang berasal dari petir serta membatasi arus pensakelaran dan arus kesalahannya.

Dalam bidang ini indukutor sering disebut dengan reaktor dan beberapa contoh pengaplikasian induktor pada rangkaian elektronik tersebut yang pertama ialah pada Relay. Relay dengan komponen elektronika yang mampu mengendalikan besi serta biasa juga dikenal sebagai saklar.

Apabila rangkaian tersebut kemudian dialiri listrik meski dengan sangat rendah, maka relay dapat bekerja sebagai saklar otomatis. Sehingga relay dapat disimpulkan sebagai alat yang akan menghidupkan atau bahkan mematikannya berkat bantuan dari komponen induktor.

Hal ini dikarenakan selama masih ada nilai induktansi didalamnya, arus listrik tersebut akan dapat diubah menjadi medan elektromagnetik yang kemudian dikendalikan oleh relay itu sendiri.

Kedua yaitu berupa busi dari kendaraan bermotor. Secara teori motor memang bisa dinyalakan melalui proses pembakaran bensin sebagai hasil dari percikan api yang berasal dari busi. Percikan dari bunga api tersebutlah yang ditimbulkan dari fungsi induktor pada rangkaiannya.

Dalam rangkaiannya juga terdapat saklar yang bisa ditutup atau dihidupkan. Ketika saklar tersebut kemudian dihidupkan maka akan membuat baterai tidak menyuplai listrik pada rangkaian tersebut.

Adapun untuk perbedaan dari induktor dan kapasitor yang pertama untuk pengertiannya secara umum dimana kapasitor artinya untuk menyimpan energi dalam medan listrik. Sedangkan untuk induktor bisa menyimpan energi dalam medan magnet.

Selanjutnya pada satuan ukuran dimana kapasitansi dari kapasitor yang biasa diukur pada satuan Farad (f). Dan untuk nilai Induktornya disebut sebagai induktansi dan ukurannya yang disebut sebagai henries.

Adapun untuk jenisnya yang mana kapasitor memiliki jenis kapasitor elektrolit, keramik, dan tantalum. Sedangkan untuk induktor memiliki jenis yang lebih Multi Layer berupa inti keramik serta induktor molded.

Karakteristik dari kapasitor juga banyak yang telah dihubungkan, tergabung, secara pararel. Dan sama dengan hal tersebut induktor juga dapat dihubungkan secara pararel yang kemudian dihubungkan antara tegangan dan arus dalam rangkaian linearnya.

Hal ini berupa tegangan yang tertinggal dari arus π/2 serta arus tertinggal dari tegangan π/2. Dan yang terakhir untuk arus pendek dari kapasitor yang berperan sebagai sirkuit pendek untuk arus AC.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa induktor ini merupakan sebuah komponen penting yang tertera pada perangkat elektronik. Selain itu induktor juga mempunyai beberapa fungsi yang sangat berguna yaitu untuk meningkatkan frekuensi serta juga transformasi dari arusnya.

Sekian ulasan mengenai pengertian, fungsi, jenis dan cara kerja induktor yang harus diketahui. Hal ini diperlukan agar pemanfaatannya bisa lebih dimaksimalkan lagi. Sehingga bisa menguntungkan lebih banyak pihak lagi yang memang membutuhkan. Terima kasih telah membaca di semuatahu dan semoga artikel ini bisa membantu kamu.

Tinggalkan komentar