semuatahu.web.id – Perbedaan Tuna Rungu dan Tuna Wicara. Tuna Rungu dan Tuna Wicara adalah jenis dari disabilitas. Tuna rungu adalah istilah dunia kesehatan untuk orang yang mengalami hambatan atau gangguan fungsi pendengaran. Tuna rungu memiliki nama lain tuli, tuli merupakan identitas sosial untuk kelompok masyarakat disabilitas yang tidak bisa mendengar atau kurang bisa mendengar.
Sedangkan Tuna Wicara adalah istilah dunia kesehatan untuk orang yang mengalami hambatan atau gangguan fungsi komunikasi verbal yang bisa dimengerti lawan bicara. Tuna wicara memiliki nama lain bisu, bisu merupakan identitas sosial untuk kelompok masyarakat disabilitas yang tidak bisa berkomunikasi secara verbal atau kurang bisa berkomunikasi secara verbal dengan baik. Bisu dan tuli sebagai identitas sosial memiliki bahasa ibu yang sama yaitu bahasa isyarat. Jarang yang membahasa Perbedaan Tuna Rungu dan Tuna Wicara. Karena merasa orang tuna rungu ya pasti tuna wicara, kenyatannya itu salah besar. Ayo kita bahas lebih lanjut perbedaan tuna rungu dan tuna wicara.
i
Ilustrasi orang yang berkomunikasi dengan bahasa isyarat (pexels)
Daftar Isi
Penyebab
Perbedaan Tuna Rungu dan Tuna Wicara yang pertama adalah penyebabnya. Tuna rungu dibedakan menjadi dua yaitu bawaan lahir dan setelah lahir. Penyebab tuna rungu bawaan lahir adalah keturunan, mutasi genetik, terpapar penyakit saat dalam kandungan. Untuk penyebab tuna rungu setelah lahir adalah paparan suara keras dalam jangka yang panjang, cederta, penyakit tertentu dan usia.
Sedangkan tuna wicara dibedakan menjadi bawaan lahir dan setelah lahir. pada tuna wicara disebabkan oleh gangguan pada pita suara, paru-paru, tenggorokan, lidah, mulut, autisme, faktor genetika seperti mutasi gen, kerusakan sistem saraf dan struktur otot, keterlambatan perkembangan bahasa, ketidakmampuan dalam kontrol gerak, kurang atau tidak berfungsinya organ pendengaran dan cacat intelektual. Bisa juga karena faktor psikis, seseorang menjadi tuna wicara seperti traumatis, strees berat, penganiayaan, gangguan emosi, gangguan perilaku, dan akibat penelantaran.
Jenis
Perbedaan Tuna Rungu dan Tuna Wicara adalah jenisnya. Tuna rungu dibedakan menjadi tuna rungu permanen dan tuna rungu sementara. Lebih jauh lagi tuna rungu dibedakan menjadi tuli dan kurang dengar. Tuli adalah tuna rungu yang mengalami kerusakan fungsi pendengaran yang parah. Sedangkan kurang dengar adalah tuna rungu yang mengalami fungsi pendengaran tapi masih bisa mendengar dengan alat ataupun tanpa alat bantu dengar. sedangkan tuna wicara dibedakan dari gangguan dari suara, artikulasi dari bunyi bicara, hingga kelancaran berbicara.
Baca juga: Perbedaan Pengadilan Sipil dengan Pengadilan Militer
Penanganan
Tuna rungu bisa dibantu untuk bicara setelah mendapatkan bantuan alat bantu dengar dan melakukan latihan terapi wicara. Sedangkan tuna wicara untuk bisa bicara cukup dilakukan terapi wicara. Ingat tuna rungu belum tentu juga tuna wicara artinya orang yang tuli belum tentu bisu. Begitu juga orang yang tuna wicara belum tentu tuli. Walaupun kenyataannya yang ada di lapangan, orang yang tuli dianggap pasti bisu.
Begitu pula sebaliknya, orang yang dianggap bisu dianggap juga tuli. Hal ini disebabkan karena keterlambatan penanganan sejak usia dini sehingga tuna rungu tidak bisa berlatih bicara, karena tidak dapat mendengarkan. Sedangkan keterlambatan penanganan atau tidak adanya penanganan membuat orang tuna wicara membuat orang yang tuna wicara dianggap tuna rungu juga. Walaupun terkadang memang ada kondisi orang tuna wicara sekaligus tuna rungu.
Keterlambatan penanganan pada tuna wicara dan tuna rungu memiliki alternatif solusi selain terapi wicara yaitu mempelajari bahasa isyarat. Tuna rungu dan tuna wicara dapat belajar di sekolah luar biasa untuk mempelajari bahasa isyarat agar bisa berkomunikasi dengan baik dengan orang lain. Tuna rungu dan tuna wicara bisa belajar membaca gerak bibir, selain belajar bahasa isyarat. Sekilas Perbedaan Tuna Rungu dan Tuna Wicara hanya diletak pada untuk tuna rungu harus diberikan alat bantu dengar dulu sebelum dilatih bicara.
Terapi wicara dibedakan beberapa macam yaitu terapi oral-motor untuk melatih otot di mulut khususnya bibir, lidah dan rahang ; Terapi artikulasi untuk melatih agar lebih banyak bisa mengeluarkan kosa kata dan pelafalan katanya dan Aktivitas intervensi berbahasa yaitu dilakukan kegiatan melatih komunikasi lewat media gambar, objek atau aktivitas lainnya.
Karakteristik
Perbedaan Tuna Rungu dan Tuna Wicara adalah karakteristik yang muncul pada orang tersebut. Tuna rungu memiliki karakteristik umum yang biasa muncul, mungkin salah satu karakteristik umum muncul atau beberapa karakteristik umum ini muncul bersamaan. Inilah karakteristik tuna rungu yaitu:
- Tidak mampu atau kurang mampu mendengar
- Saat sudah dilatih terapi wicara dan diberikan alat bantu dengar, biasanya walaupun bisa fasih berbicara. Terkadang ada huruf atau kata yang sulit dikatakannya terutama huruf konsonan.
- Saat sudah dilatih terapi wicara dan diberikan alat bantu dengar, biasanya pelafalan tidak sejelas orang normal.
- Saat sudah dilatih terapi wicara dan diberikan alat bantu dengar, cenderung berbicara menggunakan kalimat pendek dan lebih sederhana.
- Kemampuan intelegensi yang bersumber dari verbal rendah. Sedangkan kemampuan intelegensi yang bersumber dari penglihatan dan motorik berkembang dengan cepat
- Biasanya mengalami hambatan dalam berkomunikasi
- Lambat dalam membaca, berbicara dan menulis.
- Terasing dalam lingkungan
- Egosentrisme berlebihan, karena dunia yang dimilikinya kecil akibat interaksi dengan lingkungan sekitar yang sempit.
- Takut pada lingkungan sekitarnya
- Ketergantungan dengan orang lain atau sesuatu
- Perhatian lebih susah dialihkan dibandingkan orang normal
- Memiliki sifat polos
- Mudah marah
- Cepat tersinggung
- Haus untuk melihat, karena hanya bisa melihat saja untuk mempelajari lingkungan sekitarnya
- rasa ingin tahu yang besar
- Tergantung hanya pada apa yang sudah dikenalnya saja.
- Miskin fantasi atau imajinasi, karena hanya tidak bisa membayangkan pada hal yang belum dimengerti atau yang belum dialaminya, karena pikirannya sempit.
- Jujur dalam mengungkapkan perasaannya
- Merasa kecewa, karena tidak bisa dengan mudah mengekspresikan perasaannya.
- Semakin luas bahasa yang dia mengerti, semakin mudah dia mengerti perkataan orang lain. Semakin sempit bahasa yang dia pahami, maka semakin sulit mengerti perkataan orang lain. Akhirnya dia merasa jengkel dan marah. Karena tidak paham dan tidak bisa mengungkapkan perasaan atau maksudnya.
Tuna wicara memiliki karakteristik umum yang biasa muncul, mungkin salah satu karakteristik umum muncul atau beberapa karakteristik umum ini muncul bersamaan. Inilah karakteristik tuna wicara yaitu:
- Berbicara keras tapi tidak jelas
- Suka melihat gerak bibir atau gerak tubuh orang lain dihadapannya
- Telinga mengeluarkan cairan
- Bibir sumbing
- Suka melakukan gerakan tubuhnya yang berulang
- Ada kecenderungan pendiam
- Cadel
- Suara sengau
- Sering mengulangi atau memperanjang suara
- Suaranya melengking
- Bicara tapi sangat pelan atau dengan suara serak
- Menambahkan suara atau suku kata ke kalimat yang diucapkan
- Menata uang suku kata yang diucapkannya
- Kesulitan mengucapkan kata dengan benar
- Berusaha keras untuk mengucapkan kata atau suara yang benar.
- Tidak berani bicara di depan umum hingga mengalami kecemasan, karena hal itu.
- Merasa terisolasi dari lingkungan sekitarnya
- Rendah diri atau minder, karena pandangan orang lain ataupun akibat orang lain tidak paham akan maksud dari perkataannya .
- Sulit bersosialisasi sehingga terkesan agak ekslusif
- Kemampuan intelegensi yang bersumber dari verbal rendah. Sedangkan kemampuan intelegensi yang bersumber dari penglihatan dan motorik berkembang dengan cepat
- Sulit berkomunikasi
Itulah Perbedaan Tuna Rungu dan Tuna Wicara. Terima kasih telah membaca di semuatahu dan semoga artikel ini bisa membantu kamu.