Hal tentang Indikator Kinerja yang Wajib Tahu

semuatahu.web.id – Hal tentang Indikator Kinerja yang Wajib Tahu!. Indikator kinerja merupakan komponen yang tidak bisa dilewatkan dalam sebuah institusi atau organisasi. Hal ini dapat menjadi pemantau yang efektif dan efisien bagi jalannya suatu institusi. Tanpanya, tidak ada ukuran yang jelas apakah target-target yang dibuat sudah tercapai dengan baik atau belum.

Jika kamu memiliki sebuah perusahaan, institusi, organisasi atau bergabung di dalamnya, maka pemahaman tentang indikator kinerja menjadi suatu kewajiban untuk dimiliki. Pemahaman yang baik akan hal tersebut akan membantu kamu untuk melakukan segala kegiatan dengan arah dan tujuan yang jelas. Jika kamu belum terlalu paham tentang indikator kinerja, tak perlu khawatir karena halaman ini akan mengupas dengan lengkap serba-serbi tentang hal tersebut.

Pengertian Kinerja

Kata kinerja sendiri memiliki padanan kata dalam Bahasa Inggris job performance. Jika diartikan secara singkat, kinerja merupakan prestasi kerja yang dicapai oleh seseorang dalam suatu institusi. Prestasi ini mengacu pada target-target yang telah ditentukan sehingga besar kecil, tinggi rendahnya prestasi kerja seseorang dapat dinilai pada waktu yang ditentukan.

Kinerja berhubungan erat dengan tugas dan tanggung jawab individu. Jika segala tugas dan tanggung jawab yang dilimpahkan dapat terlaksana dengan baik, maka kinerja seseorang dapat dinilai dengan positif, begitu pun sebaliknya. Kinerja masing-masing individu nantinya akan berkontribusi pada tercapainya tujuan institusi secara umum.

Selain itu, kinerja juga berkaitan dengan kebijakan operasional institusi. Dampak dari kebijakan operasional suatu institusi dapat dengan mudah terefleksi dari kinerja karyawannya. Terdapat suatu perbandingan lurus antara hasil kinerja karyawan dengan dampak kebijakan tersebut.

Jika ditarik benang merah, maka kinerja dapat digolongkan sebagai kinerja individu dan kinerja institusi. Kinerja individu merupakan hasil kerja atau outcome seseorang dalam melaksanakan segala tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Sementara, kinerja institusi merupakan gabungan kinerja individu untuk bersama-sama meraih target institusi secara umum.

Baca juga: Kualitas Layanan dan Cara Meningkatkannya

Faktor Utama yang Memengaruhi Kinerja Individu

Baik buruknya kinerja seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor. Hal-hal tersebut bisa datang dari luar maupun dari dalam diri individu yang bersangkutan. Berikut ini deretan faktor yang menjadi pengaruh utama dalam menentukan kinerja individu.

• Efisiensi dan Efektivitas dalam Bekerja

Individu yang memiliki efisiensi juga efektivitas tinggi dalam bekerja cenderung memiliki kinerja yang baik. Yang dimaksud efektif adalah tercapainya tujuan kerja yang telah ditetapkan. Sedangkan, efisien yaitu meminimalkan akibat-akibat yang mungkin timbul dalam proses mencapai tujuan kerja tersebut.

• Kejelasan Wewenang

Wewenang dapat dimaknai sebagai komunikasi dalam bentuk perintah di institusi dari suatu individu pada individu lain yang berada di bawahnya. Wewenang yang jelas akan membuat proses kerja berjalan dengan nyaman. Selain itu, adanya kejelasan wewenang pun membuat capaian kinerja dapat diraih dengan lebih mudah.

• Disiplin

Disiplin yaitu mematuhi aturan yang berlaku. Individu yang disiplin akan membuat proses kerja berjalan lebih lancar. Disiplin juga berarti menghormati perjanjian yang sudah dibuat antara institusi dengan individu sehingga proses pencapaian target institusi tidak akan terganggu dengan tindakan yang melanggar perjanjian tersebut.

• Inisiatif Individu

Daya pikir serta kreativitas dalam bekerja merupakan komponen dari inisiatif. Tingginya inisiatif yang dimiliki individu akan berkontribusi positif pada kinerja. Tentu saja hal tersebut tetap harus memerhatikan aturan yang berlaku dalam institusi.

Mengenal Indikator Kinerja Lebih Dekat

Kinerja atau prestasi kerja seseorang dapat diukur. Proses pengukuran kinerja ini akan menentukan apakah kinerja individu sudah sesuai target dan segala tugas serta tanggung jawabnya sudah diselesaikan dengan baik. Indikator kinerja atau juga dikenal dengan indikator kinerja utama (IKU) merupakan nama alat yang digunakan untuk mengukur kinerja individu.

Kata ‘indikator’ sendiri dapat diartikan sebagai suatu media yang dapat menjelaskan tentang kondisi akan suatu hal. Jadi, ketika suatu hal dikatakan ‘baik’, maka indikator akan menjelaskan komponen-komponen apa saja yang harus diraih untuk mencapai label ‘baik’ tersebut. Indikator juga digunakan untuk mengetahui tingkat atau level dari kategori ‘baik’ yang dicapai.

Indikator kinerja dapat hadir dalam bentuk kualitatif maupun kuantitatif. Ukuran-ukuran tersebut akan menggambarkan level pencapaian dari target-target yang telah ditetapkan bagi individu maupun institusi secara umum. Indikator tersebut dapat digunakan dalam berbagai tahap demi mencapai target yang ditetapkan, dimulai dari tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan juga tahapan pasca kegiatan dinyatakan selesai dalam kurun waktu tertentu.

Baca juga: Apakah Indikator Kinerja yang Berkualitas menjamin Tercapainya Tujuan?

Dibentuknya indikator kinerja di suatu institusi bertujuan untuk mengukur keberhasilan individu dan juga institusi untuk mencapai segala target yang ditetapkan. Dari indikator kinerja tersebut, akan dapat terlihat apakah individu dalam institusi mengalami hambatan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Indikator kinerja juga dapat menunjukkan motivasi, kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan yang dimiliki individu untuk menunjang pencapai target pribadi dan institusi.

Ada beberapa indikator yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja individu menurut McKenna dan Beach (1955). Yang pertama adalah kompetensi individu dalam bekerja yang ditunjukkan dari pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan dalam melaksanakan tugasnya. Kedua, sikap kerja individu yang direfleksikan melalui antusiasme, motivasi, dan komitmen dalam bekerja. Ketiga, kualitas pekerjaan yang ditunjukkan. Yang terakhir adalah keterampilan berkomunikasi dengan individu lain dalam satu tim.

Indikator Kinerja yang Baik

Sebagai peta bagi individu dalam institusi untuk memenuhi target, indikator kinerja harus memenuhi beberapa komponen untuk menjadi indikator kinerja yang baik. Perannya yang sangat penting bagi kemajuan suatu institusi tentu saja membuatnya tidak bisa sembarangan dibentuk. Berikut ini hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat indikator kinerja.

1. Jelas dan Spesifik

Yang utama, indikator kinerja haruslah jelas dan spesifik sehingga kesalahan interpretasi dapat dihindari. Bayangkan saja jika kalimat yang tertera ambigu. Target akan sulit dipenuhi dan visi institusi pun akan susah untuk tercapai.

2. Dapat Diukur

Indikator sendiri merupakan alat ukur. Jika indikator kinerja yang ditulis tidak dapat diukur, fungsi indikator kinerja sendiri tentu dipertanyakan. Oleh sebab itu, indikator yang ada harus dapat diukur secara kualitatif dan kuantitatif.

3. Mencakup Aspek yang Relevan

Indikator kinerja hendaknya meliputi segala aspek yang relevan dalam institusi. Aspek-aspek penting seperti pengetahuan individu, motivasi bekerja, dan kemampuan komunikasi merupakan contohnya.

4. Dapat Menjadi Refleksi

Indikator hendaknya dapat berfungsi sebagai cermin bagi institusi. Keberhasilan input dan output harus dapat terlihat melalui alat ukur ini. Manfaat dan dampak dari kebijakan yang ada pun harus dapat terefleksi melalui indikator kinerja.

5. Efektif

Efektif di sini berarti data dari indikator yang dapat dengan mudah didapat. Selain itu, pengolahan datanya pun mudah dan murah.

Ragam Jenis Indikator Kinerja

Indikator kinerja bukan hanya terdiri dari 1 jenis. Mayoritas instansi yang ada di Indonesia menggunakan 5 jenis indikator kerja untuk mengukur capaian kerjanya. Berikut ini daftarnya.

1. Indikator Input

Indikator yang satu ini memasukkan berbagai sumber daya yang dibutuhkan institusi agar pelaksanaan kerja dapat menelurkan hasil yang diinginkan. Contohnya adalah SDM, dana, kebijakan.

2. Indikator Process

Indikator process memberikan gambaran akan langkah yang dijalankan untuk mengasilkan barang atau jasa dari institusi. Misalnya, ketaatan terhadap jadwal dan standar ketentuan.

3. Indikator Output

Indikator output merupakan suatu indikator yang merefleksikan berfungsinya output kegiatan dalam jangka menengah. Indikator ini biasa juga digunakan untuk mengukur efek langsung dari barang dan jasa suatu institusi.

4. Indikator Benefit

Indikator yang satu ini berhubungan dengan tujuan akhir dari kegiatan yang dilaksanakan institusi; apakah membawa manfaat atau tidak bagi institusi.

5. Indikator Impact

Indikator ini berperan untuk mencari tahu apakah ada dampak (positif maupun negatif) dari berbagai indikator yang ditetapkan di institusi.

Menjadi individu yang pro aktif dapat memberikan berbagai manfaat baik bagi pribadi sendiri maupun institusi. Memahami berbagai hal yang berkaitan dengan indikator kinerja merupakan salah satu tindakan positif. Dengan memahami indikator kinerja yang ditetapkan institusi, kamu akan mampu bekerja dengan cerdas dan sistematis. Terima kasih telah membaca di semuatahu dan semoga artikel ini bisa membantu kamu.

Tinggalkan komentar