Ciri-Ciri Saham Perusahaan yang Layak dibeli

semuatahu.web.id – Ciri-Ciri Saham Perusahaan yang Layak dibeli. Membeli saham suatu perusahaan di bursa efek indonesia merupakan hal yang terbilang susah-susah, gampang. Bagi banyak investor pemula membeli saham perusahaan yang dikenal akrab, terkenal atau produknya sering digunakan oleh mereka adalah pilihan yang terbaik jika tidak memiliki ilmu untuk menganalisa tentang fundamental atau teknikal. Hal ini lebih bagus dibandingkan membeli saham yang tidak dikenal atau bahkan yang hanya terlihat murah dan akhirnya terjebak di saham gorengan.

Walaupun membeli saham perusahaan dikenal akrab, terkenal atau produknya sering digunakan kita bukan jaminan kita akan mendapatkan imbal hasil yang bagus alias bisa jadi kita malah tidak untung ketika membelinya untuk investasi jangka panjang, entah karena memang harga saham saat kita beli tergolong harga puncak saham tersebut diakibatkan oleh saham perusahaan yang kita beli mendapatkan sentimen positif yang berpengaruh dalam jangka pendek sehingga setelah harga naik signifikan saat mendapatkan sentimen. Kamu sebagai investor pemula memutuskan membeli setelah mendengar berita sentimen positif tersebut hal ini membuat kamu nyangkut beli di harga puncak saham tersebut.

Bisa juga kamu sebagai investor pemula membeli saham perusahaan yang kamu kenal akrab, terkenal, produknya ada dimana-mana tapi kamu baru sadar ternyata branding perusahaan yang banyak di media terkenal  itu tidak mencerminkan kinerja fundamental perusahaan yang sangat baik. Karena kamu sebagai investor pemula hanya tahu kulit luarnya saja dari yang kamu lihat di media online, cetak, TV dan lain sebagainya. Tidak pernah melihat laporan keuangan atau bahkan key stat gambaran singkat tentang kinerja perusahaan itu.

Hal ini berbahaya bagi investor pemula jika ingin bertahan di bursa saham yang tak kenal ampun ini. Bursa saham tidak akan memberi ampunan pada orang yang membeli saham yang mereka tidak tahu. Bursa saham akan menghukum orang yang tidak tahu kenapa mereka membeli saham tersebut dengan siksaan psikologis akibat penurunan harga sehingga investor pemula yang tak tahu kenapa mereka membeli sahamnya menjadi panik selling hingga modal investasi saham mereka tinggal sedikit atau ludes .

Untuk Menghindari hal itu, kita harus tahu sebelum membeli ciri-ciri saham perusahaan yang layak dibeli oleh investor. Dengan mengetahui ciri-ciri saham  yang layak dibeli maka investor pemula dengan mudah akan menghindari salah beli saham perusahaan dan menghindari kerugiaan besar, karena dipermainkan oleh para bandar saham kejam atau bursa saham yang tak kenal belas kasihan.

Ciri-Ciri Saham Perusahaan yang Layak dibeli

Sebelum membahas lebih jauh tentang ciri-ciri saham perusahaan yang layak dibeli kita harus tahu dulu agar bisa membedakan valuasi saham tersebut sehingga tidak salah membandingkan saham antar perusahaan. Karena tiap perusahaan memiliki kisahnya sendiri dan masing-masing sektor industri memiliki benchmark mereka sendiri. Jadi akan gagal atau salah kalau kamu membandingkan saham perusahaan yang berbeda sektor satu sama lain, membandingkan fundamental saham bank BCA dengan saham perusahaan batubara  PT. Bukit Asam mana yang lebih bagus, itu kesalahan investor saham pemula yang sering terjadi. Karena mereka leading sektor masing-masing serta berada di sektor industri yang berbeda.  Beda ceritanya kalau kamu membandingkan fundamental saham bank BCA dan fundamental saham BRI, karena  mereka keduanya merupakan perusahaan yang ada di industri keuangan.

Jadi pengelompokkan sektor industri atau pembagian jenis bisnis yang digeluti sebelum membandingkan fundamental perusahaan tersebut itu hal yang pertama harus dilakukan. Jadi di artikel ini akan dibahas ciri-ciri saham perusahaan yang layak dibeli berdasarkan pengelompokkannya. Secara garis besar saham perusahaan yang harus dibeli itu bagus dan murah.

Saham Fast Growth / Stalwart

Saham Fast Growth / Stalwart adalah kelompok saham perusahaan – perusahaan yang memiliki pertumbungan yang tinggi. Saham Fast Growth / Stalwart adalah saham yang memiliki peningkatan laba konsisten tumbuh setiap tahunnya. Ciri-ciri saham perusahaan Growth / Stalwart yang layak dibeli dilihat dari peningkatan Earning Per Share (EPS) per tahunnya yang meningkat.

Earning Per Share (EPS) adalah rasio keuangan yang digunakan untuk menentukan laba tiap lembar perusahaan. Ini biasanya digunakan sebagai salah satu indikator seorang investor. Jadi rumus Earning Per Share (EPS)  adalah seluruh laba dibagi oleh seluruh jumlah saham sehingga didapatkan nilai laba per lembar sahamnya. Jdi kunci utamanya adalah perusahaan harus laba dulu bukan sekedar valuasi diatas kertas tapi tidak laba alias merugi, hanya bakar uang setiap tahun entah promo  untuk mendapatkan pelanggan baru.

Membeli saham perusahaan dalam kelompok ini dengan valuasi harga yang masuk akal. Harapan investor yang membeli perusahaan Saham Fast Growth / Stalwart adalah mendapatkan deviden yang terus tumbuh nilainya setiap tahunnya sesuai pertumbuhan laba perusahaan.

Baca juga: Pengertian, Tujuan dan Kenyataan tentang Saham Repo

Saham Cylical atau Saham Siklus

Saham Cylical atau Saham Siklus adalah saham perusahaan yang memiliki penjualan atau laba tidak konsisten alias ada masa mendapatkan laba yang sangat besar dan ada masanya penjualan menurun drastis. Karena produk yang dijual memiliki siklus waktu untuk permintaan, jadi harga produk bisa naik dan turun tergantung permintaan pasar. Contoh saham siklus adalah saham batubara, saham perusahaan batubara akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar pada masa musim dingin dibandingkan musim lainnya. Ini bukan karena faktor kinerja perusahaan, lebih ke arah memang faktor peningkatan batubara yang meningkat sehingga membuat harga batubara meningkat dan akhirnya laba serta penjualan meningkat drastis. Begitu juga sebaliknya, jadi keuntungan tergantung siklus.

Jadi karena ada siklusnya, maka saat membeli saham kelompok ini. Kamu harus paham tentang harga produk serta siklus produk yang perusahaan jual agar bisa membeli saham perusahaan tersebut di saat waktu yang tepat alias saat harga murah. Lalu menjual saat harga hampir mencapai puncak siklusnya. JIka salah dalam waktu pembelian maka dampaknya floating loss. Jika benar saat waktu pembelian maka akan mendapatkan untung yang lumayan dengan mengikuti siklusnya. Saham Cylical atau siklus biasanya ada saham properti, konstruksi dan tambang.

Saham TurnAround

Saham TurnAround adalah saham yang kinerja berbalik arah dari kinerja sebelumnya. Saham turnaround yang dicari investor adalah saham yang berbalik arah dari kinerja buruk menjadi baik, dari yang rugi menjadi laba. Jadi ada perbaikan dalam efisiensi perusahaan, kinerja perusahaan serta peningkatan pendapatan. Bukan dikarena selisih kurs mata uang, pendapatan lain-lain atau hal diluar kinerja perusahaan tersebut. Perusahaan kelompok ini terbilang agak susah dalam memilihnya, karena salah-salah bisa masuk ke jebakan batman.

Baca juga:  Perbedaan Sikap dan Mindset Investor Saham dengan Trader Saham

Saham Slow Growth

Saham Slow Growth adalah saham bukan siklus tapi pertumbuhan laba-labanya rendah atau tidak signifikan. Jadi ciri-ciri saham slow growth yang pantas dibeli investor adalah saham yang sudah sangat murah atau turun ke titik valuasi dianggap murah alias diskon. Jadi membeli saham kelompok ini bukan proyeksi masa depan atau menjual angin surga ke depannya akan gimana, jadi pastikan baru beli sudah untung secara kita beli dibawah valuasi saham perusahaan tersebut.

Hindari Saham Value Trap

Ingat berhati-hatilah pada saham value trap, karena walaupun secara fundamental dan perhitungan harganya dibawah harga wajar. Saham value trap harganya akan segitu saja tidak kemana-mana selama bertahun-tahun atau bahkan bisa harga terus turun, harga hanya terlihat tampak murah atau salah harga saja kalau hanya dilihat melalui parameter PBV, PER serta P/E rasio.

Value saham terlihat murah dibandingkan harganya bisa jadi karena memang perusahaan menjual aset,  melakukan manipulasi laporan keuangan alias financial engineering, tidak pernah bagi dividen walaupun keuntungan perusahaan besar, prospeknya tidak lebih baik dibandingkan perusahaan sejenis di industri yang sama, tidak ada rencana masa depan dari perusahaan sebagai katalis positif seperti ekspansi dan inovasi produk, mengalami penuruan pendapatan atau kinerja dibandingkan tahun-tahun sebelumnya atau bahkan  para market mover atau investor institusi sudah menganggapnya murahan.Karena aslinya memang tidak semurah yang terlihat atau sesuai perhitungan / analisa PBV, PER serta P/E rasio.  PBV, PER serta P/E rasio selalu rendah beberapa tahun lamanya.

Itulah Ciri-Ciri Saham Perusahaan yang Layak dibeli. Terima kasih telah membaca di semuatahu.web.id dan semoga artikel ini bisa membantu kamu.

Tinggalkan komentar