Perbedaan Sikap dan Mindset Investor Saham dengan Trader Saham

semuatahu.web.id – Perbedaan Sikap dan Mindset Investor Saham dengan Trader Saham. Dalam bursa efek indonesia ada berbagai jenis orang yang memiliki pemikiran berbeda dan tujuan berbeda. Secara garis besar di bursa saham orang terbagi menjadi tiga kategori yaitu investor, trader dan spekulan. Ketiga kategori ini memiliki sikap, mindset serta ciri yang berbeda atas menyikapi hal  sama yang sedang terjadi bursa saham. Lebih jelas perbedaan antara investor, trader dan spekulan akan dijelaskan secara gambaran umumnya dalam artikel ini.

Mindset atau Pola Pikir

Pola pikir atau mindset investor, trader dan spekulan berbeda melihat saham itu sendiri. Mindset investor menganggap membeli saham sebagai membeli kepemilikan atas perusahaan tersebut. Sedangkan mindset trader memandang saham sebagai komoditas jual beli, semacam barang dagangan untuk diperjual belikan untuk mendapatkan keuntungan dari selisih harga beli dan harga jual. Bagi spekulan, saham dianggap cara cepat kaya dengan waktu singkat dan makanya mereka sering mencari saham yang bisa ARA dan berharap saham itu terus ARA. Malah kadang spekulan tidak tahu alasan membeli sahamnya, karena apa?. Mungkin malah cuma ikutan euforia, FOMO dan tidak mau ketinggalan kereta. Bahkan juga karena sekedar berita tak berdasar alias pom pom orang dari grup.

Tujuan

Tujuan investor saham membeli saham adalah memiliki saham itu hampir selamanya kecuali kinerja perusahaan itu menjadi buruk atau sudah sangat overvalue, karena kegilaan pasar sehingga investor  saham memilih untuk menjual saham tersebut. Tujuan utama investor saham adalah deviden atau bagi hasil perusahaan yang dibagikan ke perusahaan setiap tahun, deviden diharapkan bisa menjadi pasif income atau uang yang bekerja bagi investor saham sehingga bisa meraih kebebasan finansial. Walaupun ada beberapa pengecualian investor saham yang investasi di perusahaan yang berkembang pesat tapi tujuan utama akhirnya tetap deviden bagi investor saham.

Seperti yang kita tahu trader itu adalah istilah untuk orang yang memperdagangkan barang, layaknya trader pada umumnya trader saham menjual saham dengan tujuan memperoleh keuntungan dari selisih harga yang disebut capital gain.  Trader saham tidak memiliki tujuan atau harapan menyimpan saham demi mendapatkan deviden tapi mendapatkan capital gain. Trader saham terbagi juga berdasarkan waktu penjualan menjadi scalper adalah trader saham yang menjual direntang waktu yang cepat bisa detik, menit atau jam; swing trading adalah trader saham yang menjual saham dalam kurun waktu yang cukup lama bisa harian, bulanan atau bahkan tahunan dan trend follower adalah trader saham yang menjual saham setelah trend patah dan tidak hype lagi.

Spekulan saham sama dengan trader bertujuan capital gain cuma karena membeli tanpa pertimbangan atau trading plan yang jelas. Spekulan bisa mendadak menjadi investor, karena harga saham turun terlalu dalam dan spekulan takut cutloss lalu harga sahamnya naik. Spekulan hanya bisa marah, memaki-maki atau menunggu keajaibaan atau bahkan pasrah saat harga sahamnya tidak sesuai ekspetasi mereka yang dikira bakal naik terus hingga langit ke tujuh yaitu harga saham terus turun alias downtrend bukan koreksi wajar.

Baca juga: Tips Diversifikasi Saham

Penuruan Harga

Penuruan harga menurut pandangan Investor saham adalah peluang untuk membeli lebih murah saham perusahaan sesuai money management. Sedangkan penuruan harga menurut pandangan trader saham ada batasan toleransi penuruan harga sebelum memutuskan untuk cutloss atau jual rugi saham jika tidak sesuai trading plan, karena berarti salah analisa atau salah perhitungan.

Trader saham bisa melakukan average down dengan melakukan pembelian kembali saham dengan harga lebih rendah jika memang ingin mengkoreksi kesalahan analisa dan perhitungan atau yakin itu koreksi wajar sebelum harga kembali naik tapi ingat tindakan melakukan average down memiliki resiko sangat besar. Average down yang salah perhitungan bisa membuat uang modal nyangkut lebih dalam dan jumlah lebih banyak lagi.

Penuruan harga menurut sudut pandangan spekulan saham adalah sebuah musibah, bencana atau kesialan. Karena spekulan membeli tanpa tahu batas toleransi penuruan harga, maka dia hanya bisa melihat harganya turun dan takut membeli lebih banyak saat harganya turun. Malah berani beli saat harga naik dengan anggapan bahwa harga saham itu akan naik lagi. Padahal harga saham saat itu naik adalah puncak harga saham itu, jadi dia kebagian cuci piring tanpa ikut pestanya.

Analisa

Investor saham menganalisa perusahaan dengan melihat fundamental perusahaan seperti melihat gcg perusahaan, laporan keuangan kuartal, laporan keuangan tahunan, publik expose, prospek masa depan, valuasi harga saat ini dan lainnya. Sedangkan trader saham menganalisa perusahaan dengan analisa teknikal seperti melihat indikator, chart / grafik, dan pola yang terbentuk. Spekulan tidak menganalisa sebelum membeli saham, biasanya cuma denger berita, kabar ataupun sentimen.

Saham Jelek

Saham Jelek dalam sudut pandang seorang investor saham adalah saham perusahaan yang berkinerja buruk dan saham gorengan alias saham yang naik tanpa ada alasan jelas serta tidak didukung oleh fundamental. Sedangkan saham jelek dalam sudut pandang trader saham dan spekulan saham adalah saham yang tidak naik harganya, mau saham fundamental bagus atau gorengan tidak peduli asal harga naik.

Baca juga: Tipe Investor Saham

Jangka Waktu

Jangka waktu seorang investor untuk investasi di suatu saham perusahaan adalah tahunan, belasan tahun dan bahkan puluhan tahun hingga diwariskan ke ahli warisnya. Sedangkan trader saham jangka waktunya lebih pendek dibandingkan investor saham, biasanya detik, menit, jam, hari, bulan dan tahun. Sedangkan spekulan, entah berapa jangka waktunya hanya Tuhan yang tahu.

Ciri-ciri Investor saham

1.Jangka waktu investasi panjang

2. Menggunakan analisa fundamental

3. Suka jika harga saham turun, karena bisa beli lebih murah

4. Tujuan utama deviden

5. Saham yang dicari yang fundamental bagus

6. Beli saham sama dengan beli perusahaan

7. Peduli dengan GCG Perusahaan

8. Menghindari saham gorengan

Ciri-ciri Trader saham

1.Jangka waktu investasi pendek

2. Menggunakan analisa teknikal

3. Ada batas toleransi dan batasan untuk Cut loss serta average down serta average up

4. Tujuan utama capital gain

5. Saham yang dicari yang harganya bisa naik

6. Beli saham sama dengan beli dagangan buah

7. Ada trading plan

Ciri-ciri Spekulan saham

1.Jangka waktu tidak jelas

2. Tidak menggunakan analisa

3. Mengandalkan perasaan, feeling, kabar, berita dan mudah terpengaruh.

4. Tujuan utama capital gain

5. Saham yang dicari yang harganya bisa naik dan kalau bisa ARA

6. Beli saham sama dengan cara cepat untuk kaya

7. Tidak ada tujuan jelas dan rencana jelas.

Menjadi investor saham ataupun trader saham itu tergantung pribadi masing-masing. Karena hal ini adalah sebuah pilihan seseorang dan kecocokan dengan gaya tersebut . Hal yang tidak boleh itu menjadi spekulan saham, karena spekulan saham akan jadi makanan bandar dan ingat bursa saham tidak kenal ampun.  Itulah Perbedaan Sikap dan Mindset Investor Saham dengan Trader Saham. Terima kasih telah membaca di semuatahu.web.id dan semoga artikel ini bisa membantu kamu.

Tinggalkan komentar