Perbedaan Reksadana dan Saham

semuatahu.web.id – Perbedaan Reksadana dan Saham. Reksadana dan saham merupakan instrumen investasi yang masih belum begitu banyak orang Indonesia gunakan.  Reksadana adalah bentuk produk keuangan yang berbentuk kumpulan dana dari investor dikelola oleh manajemen investasi untuk meraih keuntungan atau imbal hasil. Sedangkan saham adalah bukti kepemilikan perusahaan atas suatu perusahaan. Investor reksadana di Indonesia pada Mei 2021 berjumlah 4,69 juta orang menurut data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dalam artikel Bareksa. Menurut data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) April 2021 di berita Bisnis, jumlah investor saham di Indonesia dilihat dari SID sudah mencapai 5.088.093. Dari jumlah 271.349.889 penduduk Indonesia per tahun 2020 dari Kementerian Dalam Negeri di artikel Kompas.

Dilihat dari jumlah investor sangat rendah dibandingkan jumlah pendudukan Indonesia. Kenapa jumlah investor reksadana dan saham di Indonesia sedikit?. Karena entah terkenal ribet dan susah atau bahkan karena ketidaktahuan orang-orang akan instrumen keuangan investasi tersebut. Banyak orang Indonesia yang saat ini lebih memilih   menabung uang di bank, investasi emas, investasi properti seperti tanah dan tempat tinggal. Mari kita bahas lebih jauh perbedaan reksadana dan saham yang masih belum banyak menjadi instrumen investasi bagi orang Indonesia.

Jenis

Saham dibedakan menjadi saham konvensional atau non syariah dan saham syariah. Sedangkan jenis reksadana dibedakan selain menurut syariah atau non syariah. Reksadana dibedakan menurut dana kelolaan di investasikan pada instrumen apa yaitu menjadi reksadana pasar uang yang isi produk reksadana sepenuhnya diinvestasikan oleh manajer investasi pada instrumen pasar uang seperti deposito bank, obligasi yang jatuh tempo kurang dari 1 tahun, sertifikat bank indonesia dan lainnya; reksadana obligasi adalah reksadana yang alokasi dana ditempatkan pada  utang dan obligasi ; reksadana saham adalah reksadana yang alokasi dana ditempatkan mayoritas pada saham; reksadana campuran adalah reksadana yang isinya campuran dari banyak instrumen keuangan seperti saham, surat utang, obligasi serta pasar uang.

Kebebasan

Kebebasan dalam memilih produk yang akan dibeli jauh berbeda antara saham dan reksadana. Reksadana semua produk yang dibeli sudah diatur, diseleksi dan dipilih oleh manajer investasi. Jadi kita tidak bisa memilih isi produk reksadana kita kecuali memilih sebelum menentukan membeli reksadana tipe apa dan return berapa, properktus dan fund fact sheet gimana. Karena terkadang manajer investasi akan mengganti produk investasi ditengah kita berinvestasi, jadi pastikan baca fund fact sheet secara berkala agar tahu apa tindakan yang diambil manajer investasi sebelumnya dan memutuskan untuk mengganti reksadana atau manajer investasi jika tidak cocok dengan tindakan yang diambil manajer investasi dalam pembelian produk.

Sedangkan saham, kamu bisa bebas memilih saham apapun yang kamu ingin beli selama uang di RDN kamu cukup. Kamu bisa membeli saham perusahaan apapun dari perusahaan batubara seperti bukit asam, perusahaan bank seperti bank BCA atau bank BRI, perusahaan telekomunikasi seperti Telkom dan lain sebagainya. Cuma berhati-hati dalam membeli, karena bebas membeli bisa-bisa kamu salah beli saham gorengan.

Baca juga: Perbedaan Nabung Saham, Reksadana dan Nabung Uang di Bank

Imbal Hasil

Imbal hasil atau return investasi reksadana secara umum lebih rendah dibandingkan investasi saham dengan pengecualian reksadana saham dan reksadana campuran. Karena return reksadana kecuali reksadana saham dan campuran yang bergantung dengan kenaikkan atau penuruan serta alokasi saham yang ada di reksadana tersebut. Return reksadana pasar uang rata-rata 5 persen ke bawah selama satu tahun investasi. Sedangkan reksadana obligasi rata-rata 5- 10 persen.

Saham memiliki return yang bisa sangat bagus ataupun sangat buruk tergantung beli saham apa saja dan berapa alokasi uang per sahamnya. Karena salah membeli bisa membuat kamu memiliki imbal hasil negatif, sedangkan jika saham  yang kamu beli dengan harga yang tepat dan perusahaan memiliki fundamental bagus serta sentimen positif. Kamu bisa mendapatkan keuntungan belasan, puluhan atau ratusan persen alias mutli bagger per tahun.

Analisa

Saham sebelum membeli harus dilakukan analisa jika kamu seorang investor saham jangka panjang harus dianalisa fundamental terlebih dahulu. Jika kamu trader saham maka kamu harus tahu analisa teknikal. Kalau kamu tidak menganalisa dan pakai feeling / perasaan saja kamu adalah seorang spekulan saham yang ujungnya bakal dibantai di bursa saham.

Dalam hal reksadana tidak perlu terlalu menganalisa mendalam cukup membaca fund fact sheet dan propektus sebelum memutuskan membeli reksadana , karena sudah tugas manajer investasi untuk mengelola dana kita dan menganalisa ditempatkan kemana dana kita untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal sesuai jenis produk reksadana tersebut dengan pengecualian reksadana saham dan reksadana campuran, karena ada alokasi saham jadi harus  dianalisa seperti membeli saham dibandingkan reksadana pasar uang dan reksadana obligasi.

Biaya dan Pencairan Dana

Di reksadana selain kamu dipotong biaya transaksi beli dan jual, walaupun banyak yang gratis biaya jual beli pada reksadana. Reksadana kamu akan dikenakan  manajemen fee atau expense rati . Expense ratio adalah persentase aset yang digunakan untuk biaya operasional produk reksadana seperti administrasi, manajemen iklan dan biaya lainnya.  Sedangkan saham hanya ada biaya transaksi jual dan beli saja, tidak ada  manajemen fee atau expense ratio.

Pencairan dana pada saham adalah dua hari setelah saham sukses terjual dan dana tidak dipakai lagi untuk membeli saham baru selama 2 hari. Pada reksadan kisaran uang masuk ke rekening adalah 2-7 hari kerja setelah penjualan dieksekusi oleh manajer investasi.

Fluktuasi

Fluktuasi harga reksadana atau penuruan harga NAV dari harga puncak yang dikenal drawdown lebih rendah kecuali reksadana saham dan campuran dibandingkan fluktuasi harga saham tinggi dalam arti  bisa naik puluhan persen dalam sehari dan bisa turun drastis dalam rentang sehari. Jika kamu jantungan dan gampang panik sebaiknya jauhi saham.

Modal dan Deviden

Harga saham bagus yang tergolong cukup mahal per lot, jadi butuh modal yang cukup banyak untuk membeli saham bagus. Semakin kecil modal mu di saham, semakin sedikit pilihan saham perusahaan bagus yang bisa kamu beli. Sedangkan reksadana bisa mulai dari 10.000 untuk reksadana bagus dan bereputasi.

Deviden saham dalam bentuk uang tunai yang dikirimkan ke RDN. Deviden reksadana dalam bentuk NAV ke dalam produk reksadana tersebut. Pastikan terlebih dahulu apakah saham dan reksadana yang kamu membagikan dividen jika kamu  berharap dalam dividen.

Baca juga:  Perbedaan Reksadana Konvensional dan Reksadana Syariah

 Laporan Keuangan dan Rapat

Reksadana akan mengeluarkan laporan keuangan tahunan yang berisi kinerja keuangan reksadana. Sedangkan saham, perusahaan akan mengeluarkan laporan kinerja kuartal dan tahunan. Pemegang saham berhak untuk hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), walaupun hanya punya satu lot. Investor reksadana tidak akan ada rapat dengan manajer investasi.

Satuan

Satuan unit saham adalah lembar, saham diperjual belikan minimal 1 lot yang saat ini berjumlah 100 lembar. Jadi untuk membeli suatu saham minimal kamu harus memiliki dana 100 kali lipat dari harga saham tersebut saat itu. Jadi misal harga per lembar saham adalah Rp. 1.000, maka kamu membutuhkan uang Rp. 100.000 untuk melakukan 1 lot saham tersebut.  Pada reksadana satuan yang digunakan adalah NAV (Net Asset Value). NAV adalah harga unit reksadana, jadi harga itu yang kamu bayarkan untuk ikut menjadi bagian dari penyertaan modal reksadana tersebut. Harga NAV adalah standart yang digunakan jual beli unit reksadana.

Sudah sedikit paham gambaran umum tentang beda keduanya sekarang. Mana yang kamu pilih tergantung tingkat kenyamanan dan profil resiko mu. Jika kamu tertarik membeli reksadana dan belum pernah mendaftar pada aplikasi reksadana bibit . Kamu bisa cari aplikasi di play store atau IOS store atau bisa dengan klik link ini. Dapatkan cashback Rp 25,000 dari bibit dengan memasukkan kode semuatahunabungreksa pada saat melakukan pendaftaran.

Jika kamu tertarik membeli saham dan belum punya aplikasi  beli saham. Bisa cari aplikasi ajaib  di play store atau IOS store atau bisa dengan klik link ini.  Dapatkan saham gratis secara acak dari ajaib securitas dengan memasukkan kode rayd648 pada saat melakukan pendaftaran. Siapa tahu beruntung dapat saham Telkom atau saham Unilever. Saham adalah instrumen keuangan dengan Fluktuasi tinggi sehingga tidak cocok bagi kamu yang gampang panik dan tidak pakai uang dingin untuk berinvestasi .

Itulah Perbedaan Reksadana dan Saham. Terima kasih telah membaca di semuatahu.web.id dan semoga artikel ini bisa membantu kamu.

Tinggalkan komentar