Tujuan Manajemen Persediaan untuk Bisnis

semuatahu.web.id – Ini Dia Pentingnya Tujuan Manajemen Persediaan untuk Bisnis Anda! Dalam menjalankan sebuah bisnis perlu menjalankan satu ilmu yang disebut dengan manajemen persediaan. Ilmu ini sangat penting untuk mengelola dan menjaga ketersediaan bahan baku agar sesuai dengan kebutuhan dan tepat waktu. Sebab ketersediaan bahan baku tersebut tidak boleh kurang karena akan menghambat produksi. Namun, ketersediaan barang tersebut tidak boleh melebihi waktu yang ditentukan karena akan mengurangi kualitasnya.

Pengertian Managemen Persediaan

Inventory Managenent atau manajemen persediaan adalah salah satu bagian dalam manajemen produksi dan manajemen operasional. Jadi manajemen persediaan yaitu kegiatan untuk menjaga jumlah optimun dari barang yang dimiliki.

Proses produksi secara keseluruhan adalah proses yang dinamis terutama dalam pergerakan barangnya. Oleh karena itu, diperlukan pengelolaan barang yang baik agar proses produksi bisa lancar dan tidak terganggu. Pengelolaan itulah yang dimaksud dengan manajemen produksi.

Baca juga : Bisnis Adalah, Tujuan Dan Macam-macamnya

Jenis-Jenis dari Manajemen Persediaan

Manajemen persediaan dibagi menjadi 5 berdasarkan jenis barang yang dikelola. Pertama yaitu barang mentah atau bahan baku. Bagian manajemen persediaan harus bisa memastikan bahwa bahan baku yang tersedia dapat mencukupi kebutuhan produksi.

Manajemen persediaan yang kedua yaitu barang proses atau disebut juga barang setengah jadi. Pada umumnya, barang tersebut didistribusikan kembali pada pabrik lain untuk diolah menjadi barang jadi. Oleh karena itu, bagian manajemen ini harus bisa menentukan jumlah persedian barang yang diperlukan untuk didistribusikan kembali sehingga bisa memenuhi permintaan.

Manajemen yang ketiga adalah finishing goods. Bagian manajemen persediaan harus bisa mengatur jumlah barang yang tersedia, berapa jumlah yang dibutuhkan, dan kemana barang tersebutakan akan didistribusikan. Hal ini agar pabrik bisa menyediakan barang yang dibutuhkan secara tepat dan akurat sehingga dapat memperoleh keuntungan yang maksimal.

Bagian keempat yang harus dikelola adalah ketersediaan barang suplai. Seorang manajer harus mampu mengelola persediaan barang baik yang akan diproduksi ataupun tidak.

Bagian yang terakhir adalah barang dagangan. Barang tersebut harus jelas jumlah keseluruhannya dan ke mana saja akan didistribusikannya.

Selanjutnya, berdasarkan permintaanya, manajemen persediaan ini mengelola barang yang terbagi menjadi dua jenis. Yang pertama adalah persediaan barang jadi tergantung pada permintaan pasar atau indipendent demand inventory.

Akan tetapi, manajemen persediaan juga tidak semata-mata hanya mengelola ketersediaan barang-barang tersebut. Selain itu, manajemen ini harus mengelola inventori lain seperti barang cacat, suku cadang, dan memo selama barang itu dicatat dalam daftar inventori.

Baca juga: Kualitas Layanan dan Cara Meningkatkannya

Tujuan dari Manajemen Persediaan

Dalam proses manajemen pasti membutuhkan biaya. Apalagi jika barang yang dikelola adalah jenis barang yang memerlukan perhatian khusus. Contohnya seperti makanan yang cepat basi atau barang-barang pecah belah tentu akan membutuhkan penanganan yang cepat dan biaya perawatannya cukup lumayan.

Oleh karena itu, tujuan utama dari manajemen persediaan yaitu untuk memaksimalkan barang persediaan dengan biaya seminimal mungkin. Selain itu, masih banyak tujuan lain yang bisa Anda manfaatkan dari ilmu ini. Di antaranya adalah sebagai berikut:

• Untuk memastikan adanya persediaan melalui safety stock.
• Untuk memberikan waktu luang dalam pengelolan produksi dan pembelian.
• Untuk mengantisipasi jika terjadi perubahan permintaan dan penawaran.
• Untuk menghilangkan atau untuk mengurangi resiko keterlambatan dalam pengiriman barang.
• Untuk menyesuaikan dengan jadwal produksi.
• Untuk mengurangi atau menghilangkan resiko dari kenaikan harga.
• Untuk menjaga ketersediaan bahan yang yang akan dihasilkan secara musiman.
• Untuk mengantisipasi permintaan yang bisa diramalkan atau diperkirakan.
• Untuk mendapatkan keuntungan dari quantity discount.
• Agar bisa komitmen pada pelanggan.

Pertimbangan dari Biaya Manajemen Persediaan

Ada tujuh pertimbangan biaya yang harus Anda keluarkan pada proses manajemen persediaan. Di antaranya sebagai berikut ini:

• Biaya perunit atau Item Cost.
• Biaya penyiapan pemesanan atau Ordering Cost yang meliputi:
• Biaya pembuatan perintah pembelian atau Purchasing Order
• Biaya untuk pengiriman pemesanan
• Biaya untuk transportasi
• Biaya penerimaan atau Purchasing Cost
• Apabila diproduksi sendiri maka akan ada set up cost atau disebut juga biaya penyiapan. Contoh dari set up cost yaitu:
• Biaya untuk mesin yang tidak bekerja.
• Biaya untuk persiapan tenaga kerja.
• Biaya untuk surat menyurat.
• Biaya untuk persiapan peralatan dan perlengkapan.
• Biaya untuk penjadwalan.
• Biaya untuk pengelolaan persediaan atau Carrying Cost.
• Cost of capital adalah biaya yang dinyatakan dan dihitung berdasarkan sebesar apa peluang yang akan hilang jika nilai persediaan itu digunakan untuk investasi.
• Cost of storage adalah biaya yang mencakup biaya asuransi, pajak, dan gudang. Biaya tersebut akan berubah sesuai dengan nilai persediaan.
• Biaya resiko kerusakan dan kehilangan atau cost of obsolescence, deterioration, and loss.
• Biaya akibat kehabisan persediaan atau stockout cost.

Baca juga: Hal tentang Indikator Kinerja yang Wajib Tahu

Pendekatan dari Manajemen Persediaan

Ada tiga pendekatan untuk melakukan manajemen persediaan yang dapat dilakukan. Ketiga pendekatan tersebut yaitu economic order quantity, material requirement planning, dan periodic review. Penjelasan singkatnya sebagai berikut ini:

EOQ yaitu Economic Order Quantity

Economic order quantity merupakan jumlah pemesanan yang sangat ekonomis. Sebab jumlah pembelian dari suatu barang yang bisa meminimumkan jumlah biaya pemeliharaan barang gudang dan biaya pemesanan setiap tahunnya.

Periodik Review

Hal yang dilakukan dalam pendekatan periodic review adalah pemesanan barang dengan interval waktu yang sama. Ini berarti bahwa pemesanan dari suatu barang sudah terjadwal secara rutin. Dengan begitu, bisa memperkirakan biaya yang harus dipersiapkan.

Keunggulan dari metode ini yaitu dapat meredam fluktuasi naik dan turunnya permintaan dan kebutuhan persediaan.

Metode ini juga relatif lebih mudah untuk dilakukan sebab tidak memerlukan proses administrasi yang panjang. Hal ini karena pemesanan persedian barang sudah terjadwal sebelumnya.

Salah satu kelemahan dari metode ini yaitu pemesanan barang tergantung pada sisa persediaan yang ada ketika pemesanan.

MPR yaitu Material Requirement Planning

MPR dikenal juga dengan sistem assembling. Hal ini berarti barang yang diperlukan direncanakan untuk membuat suatu produk yang terdiri dari beberapa komponen.

Tujuan pertama dari MPR adalah agar bisa menjamin ketersediaan item, komponen dalam produksi, material, dan produk jadi. Tujuan selanjutnya yaitu untuk menjaga tingkat persediaan seminimal mungkin. Selain itu, untuk merencanakan aktivitas penjadwalan, pengiriman, dan pembelian material.

Beberapa keungulan dari metode MPR yaitu:

• Bisa memberikan informasi yang berkaitan dengan kapasitas pabrik.
• Untuk meminimalisir terjadinya kesalahan dalam memperkirakan keperluan dan sekaliguis bisa menjadi acuan dalam perencanaan jumlah produksi.
• Untuk meng-update atau memperbaiki jumlah pemesanan dan persedian barang.
• Dapat mengadakan persediaan dengan jumlah dan harga yang tepat dan akurat.
• Bisa untuk memenuhi permintaan material yang datangnya secara bergelombang.

Dengan ilmu manajemen persediaan Anda akan mampu mengelola bisnis dengan baik. Terima kasih telah membaca di semuatahu dan semoga artikel ini bisa membantu kamu.

Tinggalkan komentar