Mengenal Sejarah Perkembangan Agama Hindu di India

semuatahu.web.id – Mengenal Sejarah Perkembangan Agama Hindu di India. Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki beberapa agama yang dianut masyarakatnya. Inilah yang kemudian melengkapi Bhinneka Tunggal Ika dan memicu toleransi saling hormat menghormati. Salah satunya agama Hindu yang dianut masyarakat seperti yang ada di Pulau Bali. Agama Hindu merupakan agama yang tertua di dunia dan masih berkembang hingga saat ini. Ajarannya masih relevan hingga saat ini meskipun telah berkembang sejak tahun 5000 SM.

Agama ini pertama kali muncul di lembah sungai sindu di daerah india barat daya yang kini tempat ini lebih dikenal dengan daerah Punyab. Nama Hindu berawal dari nama sebuah sungai yang bernama Shindu. Pada awalnya bangsa Persia menyebut kata Hindu untuk nama Shindu setelah mengadakan kontak di lembah tersebut. Hal ini karena bangsa Persia tidak terlalu bisa mengucapkan S.

Ajaran agama ini merupakan ajaran yang bersifat universal serta memberikan kebebasan bagi para pemeluknya untuk menjalankan ajaran agama ini serta mendalaminya. Hindu terbagi menjadi beberapa golongan karena sifatnya yang universal.

Zaman atau Fase Perkembangan

Menurut sejarah, perkembangan agama Hindu terbagi menjadi beberapa zaman atau fase, diantaranya:

1. Zaman Weda

Zaman ini merupakan jangan di mana ajaran weda atau wahyu diturunkan kepada Maha Sri dari Ida Sang Hyang Widhi. Jangka waktu penurunan Weda sangatlah panjang. Kata “Weda” berasal dari bahasa Sansekerta yang merupakan akar kata “Vid” dengan makna mengetahui. Weda bermakna pengetahuan yaitu pengetahuan suci yang berasal dari Sang Hyang Widhi Wasa.

Perkembangan di daerah India di lembah Sungai Shindu dimulai dengan kedatangan bangsa Arya kurang lebih 1500 SM . Bangsa Arya berasal dari Austria, Babylonia dan Hungaria. Bangsa Arya datang melalui laut hitam untuk menuju Selat Bosporus.

Di Selat tersebut bangsa Arya kemudian berpisah menjadi dua arah yaitu membawa kebudayaan Weda ke arah Utara untuk menuju India dan juga membawa kebudayaan Awesta ke arah Timur. Fase perpindahan bangsa Arya ini kemudian disebut dengan fase Indi-Iran. Awalnya bangsa Arya hidup bersama sebelum kemudian berpisah.

Terbukti dengan beberapa kata yang sama pada kitab Weda dan kitab Awesta misalnya:
Soma – Hauma, Shindu – Hindu, Bhagawan – Bhaga, Aramati – Araiti, Vayu – Wayu, Mitra- Mitri

2. Zaman Brahmana

Perkembangan agama Hindu di India ditandai dengan adanya kitab suci brahmana yaitu bagian lidah yang isinya mengenai peraturan serta kewajiban dalam keagamaan. Kita brahmana sering disebut juga Karma Kanda dengan bentuk prosa. Asal kata brahmana adalah brahman yang berarti doa yaitu perkataan suci dari brahmana ketika melaksanakan ritual korban suci.

Pada zaman ini kehidupan dalam keberagaman banyak ditetankan pada pelaksanaan korban suci atau Yadnya. Hal ini karena segala sesuatu yang dijalankan pada agama hindu memang diatur berdasarkan korban suci. Maka peranan brahmana dalam agama ini semakin penting dan banyak masyarakat yang tergantung kepada para Brahmana.

Mantra-mantra weda yang dirasakan pendeta catur atau sruti memang selalu melengkapi pelaksanaan upacara Yadnya di zaman Brahmana. Hotr merupakan sebutan untuk pendeta yang mengucapkan reg Weda, Udgatr untuk sama Weda, Adwaryu untuk yajur Weda dan Brahman untuk atarwa Weda.

Baca juga :  Pengertian, Persamaan, dan Perbedaan Hindu Bali dan India

Pembagian Golongan

Selain adanya kedua zaman tersebut, terjadi pula pembagian beberapa tingkatan masyarakat pada perkembangan agama Hindu di India sesuai dengan profesi. Pembagian ini dibagi menjadi empat golongan atau empat warna. Keempat golongan ini kerap disebut dengan catur warna, yaitu:

1. Golongan Brahmana

Golongan ini terdiri dari orang suci, kaum Brahmana, rohaniawan dan pemuka agama.

2. Golongan Ksatria

Golongan yang satu ini terdiri dari orang-orang duduk dalam pemerintahan. Raja, menteri, Adipati, patih, dan para pejabat termasuk ke dalam golongan ini.

3. Golongan Wesya

Golongan ini terdiri dari orang-orang dengan keahlian dalam berdagang.

4. Golongan Sudra

Golongan ini merupakan golongan orang-orang yang biasanya menolong ketiga golongan diatas.
Selain empat golongan di atas ada pula golongan yang disebut dengan varia yaitu golongan yang terdiri dari orang-orang buangan dan gelandangan. Berdasarkan pembagian golongan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa agama hindu merupakan perpaduan antara keyakinan agama dengan kelas sosial berdasarkan hukum moral.

Bagian golongan ini pada dasarnya merupakan cara untuk menjaga kemurnian ras bangsa Arya supaya tidak tercampur dengan ras bangsa Dravida. Zaman sekarang, masyarakat Hindu terbagi atas kaum Brahmana, Kaum Ksatria, Kaum Waisya dan juga kaum Sudra.

Pada zaman brahmana perkembangan agama ini melatih gak sampai india tengah yaitu Lembah Yamuna dan Dataran Tinggi Dekan. Di tempat ini kemudian ditulis beberapa peraturan mengenai tata susila atau tuntutan dalam kehidupan. Tidak sembarangan teratur hari ini berdasarkan kitab weda sruti maka kebenarannya pun tidak diragukan lagi. Pada zaman brahmana pulau kegiatan keagamaan lebih ditekankan pada pembuatan sesaji.

Perkembangan agama Hindu di India pun terbagi menjadi empat fase;

1. Zaman Weda,

2. Zaman Brahmana,

3. Zaman Upanisad,

4. Zaman Buddha.

Beberapa peninggalan benda purbakala yang ada di Mohenjodaro dan Harappa dapat menunjukkan bahwa bangsa yang tinggal di india sudah memiliki peradaban yang cukup tinggi. Sebuah patung perwujudan dewa Siwa merupakan salah satu peninggalan yang cukup menarik dan bukti perkembangan agama Hindu di India. Patung ini erat kaitannya dengan ajaran weda karena pada zaman tersebut mulai dikenal adanya penyembahan terhadap dewa-dewa.

Di India zaman weda dimulai sejak bangsa arya di puncak lembah sungai Shindu yang kemudian mendesak bangsa Dravida ke arah selatan hingga dataran tinggi Dekkan. Hal tersebut terjadi sejak 2.500 sampai 1.500 sebelum Masehi. Bangsa arya memiliki peradaban yang cukup tinggi dan telah menyembah dewa dewa seperti Dewa Varuna, Dewa Indra, Dewa Agni, Dewa Vayu, Dewa Siwa dan juga lainnya.

Meskipun dewa-dewa tersebut dikatakan cukup banyak akan tetapi semuanya merupakan bentuk manifestasi dan juga perwujudan dari Tuhan yang Maha Tunggal. Tuhan yang maha kuasa dan juga tunggal yang dapat mengatur orang semesta ini disebut dengan “Rta”.

Pada zaman Upanisad, bukan hanya sebatas upacara atau sesajen saja yang diutamakan. Akan tetapi juga pengetahuan batin yang perlu ditingkatkan lebih tinggi serta bisa membuka tabir alam gaib. Zaman ini termasuk kedalam zaman penyusunan falsafah agama dan juga pengembangan yaitu zaman orang-orang yang bersifat dengan dasar weda.

Karena merupakan pengembangan zaman filsafat maka pada zaman upanisad kemudian bermunculan ajaran filsafat yang tinggi serta dikembangkan dalam ajaran Itihasa, ajaran Darsana dan Purana. Pemujaan terhadap Tuhan dalam Tri Murti kemudian menjadi umum pada zaman Purana.

Itulah perkembangan agama Hindu di India dan juga beberapa penjelasan mengenai golongan yang ada pada agama Hindu. Dengan mengetahui sejarah perkembangannya maka dapat menambah pengetahuan mengenai salah satu agama yang ada di negara Indonesia. Terima kasih telah membaca di semuatahu dan semoga artikel ini bisa membantu kamu.

Tinggalkan komentar