Perbedaan Strategi Investasi Dollar Cost Averaging dan Lump Sum

semuatahu.web.id – Perbedaan Strategi Investasi Dollar Cost Averaging dan Lump Sum. Ada banyak strategi Investasi untuk menghasilkan keuntungan yang maksimal. Strategi investasi berdasarkan bagaimana cara pembelian instrumen investasi dibedakan menjadi dua macam yaitu  strategi Dollar Cost Averaging dan Lump Sum. Dollar Cost Averaging adalah strategi investasi dengan melakukan pembelian secara rutin dengan jumlah nominal yang sama setiap minggu / bulannya. Jadi istilahnya Dollar Cost Averaging alias tabungan investasi. Dollar Cost Averaging dilakukan mau harga instrumen investasi tersebut naik atau turun. Jadi investor yang menerapkan strategi ini akan mendapatkan berbagai macam harga sehingga harga rata-rata bisa naik dan turun tergantung dengan harga pembeliannya.

Sedangkan Lump sum adalah strategi investasi dengan melakukaan pembelian satu kali beli atau dengan kata pembelian dalam satu waktu saja. Jadi biasanya investor yang menggunakan cara memang sudah tahu harga wajar dan jika sudah murah menurut mereka, maka mereka akan membeli instrumen investasi tersebut dan menunggu hingga harganya naik. Terus mana strategi investasi yang terbaik untuk melakukan pembelian instrumen investasi?. Ayo kita bahas dulu perbedaannya dulu sebelum menentukan.

Harga Rata-Rata dan Potensi Keuntungan

Harga Rata-Rata yang didapatkan melalui Strategi Investasi Dollar Cost Averaging  mendapatkan lebih bagus. Karena saat harga turun, jumlah yang didapatkan lebih banyak. Dibandingkan saat  Lump Sum hanya membeli dalam satu harga. Sebagai contoh orang yang menggunakan Strategi Investasi Dollar Cost Averaging membeli harga Rp. 1.000 lalu saat harga turun membeli lagi Rp. 500. Jadi harga rata-ratanya adalah Rp. 750. Sedangkan jika membeli Strategi Investasi  Lump Sum, hanya membeli saat harga Rp. 1.000 . Ketika harganya sama-sama naik menjadi Rp. 1.500, maka investor yang menggunakan  Strategi Investasi Dollar Cost Averaging akan mendapatkan keuntungan 100%. Sedangkan investor yang menggunakan Strategi Investasi  Lump Sum akan mendapatkan 50%.

Tingkat Kemudahan

Tingkat kemudahan investor yang menggunakan Strategi Investasi  Lump Sum  harus tahu nilai wajar dan menganalisa agar tidak melakukan kesalahan membeli diharga tinggi, karena harga beli investor yang menggunakan strategi ini harus tepat, jika terlalu mahal akan membuat kerugian atau potensi keuntungan lebih kecil akibat tidak bisa mengubah harga rata-rata dengan average down.

Sedangkan investor yang menggunakan Strategi Investasi Dollar Cost Averaging tidak terlalu memikirkan harga dan pegerakan harga jangka pendek instrumen investasinya ataupun jika dia salah dalam pembelian pertama. Investor yang menggunakan Strategi Investasi Dollar Cost Averaging akan mendapatkan harga rata-rata lebih rendah, karena akan melakukan pembelian selanjutnya terus menerus. Jadi dilihat dari tingkat kemudahannya, Strategi Investasi Dollar Cost Averaging  lebih mudah untuk pemula. Strategi Investasi Dollar Cost Averaging hanya butuh konsisten berinvestasi saja. Tidak perlu analisa trend harga dan ekonomi negara tersebut.

Baca juga: Kesalahan Umum Investor Pemula

Resiko

Resiko seperti kita tahu diatas, bahwa Strategi Investasi  Lump Sum melakukan satu kali pembelian. Maka resiko lebih besar, karena jika salah perhitungan dan analisa maka akan membeli harga jauh lebih mahal. Ditambah tidak ada yang tahu apakah harga itu adalah yang terendah atau masih bisa turun lebih lagi. Karena timing the market hal yang mustahil bisa benar 100%, karena kita manusia biasa dan hanya ritel plankton dalam lautan investasi ini. Banyak paus yang bisa melahap mu jika salah perhitungan. jika kamu merasa harga akan turun lebih dalam, tiba-tiba harga naik terus dan tidak pernah turun ke titik harga sebelumnya. Maka kamu menghilangkan kesempatan emas itu. Sedangkan jika kamu menggunakan Strategi Investasi Dollar Cost Averaging, kamu tidak akan khawatir saat harga turun lebih dalam dan saat harga tiba-tiba naik tajam. Karena kamu akan selalu beli, bagaimana situasinya.

Terus Strategi mana yang lebih baik? Strategi Investasi Dollar Cost Averaging atau  Strategi Investasi  Lump Sum?

Jawabannya tergantung kemampuan, psikologis, kondisi keuangan dan instrumen investasi apa yang kamu pilih. Jadi Strategi Investasi  Lump Sum ini lebih cocok bagi kamu yang sudah berpengalaman dan punya kemampuan analisa yang tinggi serta tingkat akurasi benar analisa yang tinggi atau bagi kamu yang mempunyai dana banyak dan ingin berinvestasi pada instrumen investasi seperti reksadana pasar uang atau deposito. Sebab semakin banyak modal kamu dan beli diharga saat itu juga bisa membuat keuntungan mu lebih banyak.

Ingat ini Strategi Investasi  Lump Sum tidak cocok bagi pemula, tidak cocok bagi yang tidak bisa analisa, tidak cocok bagi yang tingkat akurasi analisa rendah, tidak cocok bagi yang mau investasi di instrumen investasi yang fluktuasi tinggi seperti saham, reksadana saham, reksadana campuran dan cryptocurrency.

Strategi Investasi Dollar Cost Averaging adalah strategi yang cocok bagi kamu yang pemula, tidak bisa analisa, tingkat akurasi analisa rendah, orang yang super sibuk dan tidak punya waktu buat memikirkan atau analisa tapi ingin berinvestasi tanpa pusing. Karena ini hanya butuh konsisten dan tidak perlu timing the market. Ingat harga yang kamu sudah anggap murah bisa turun jadi lebih murah lagi.

Karena tidak ada yang bisa tahu harga dasar suatu instrumen investasi secara pasti dan tidak ada yang tahu harga tertinggi instrumen investasi. Karena data yang kita gunakan adalah data masalah lalu seperti propektus, fund fact sheet dan laporan keuangan untuk memprediksi masa depan . Hal ini cocok untuk diterapkan pada investasi yang berfluktuasi harganya seperti saham, reksadana saham, reksadana campuran dan cryptocurrency.

Baca juga:  Salah Kaprah Investor dan Trader Pemula di Bursa Saham

Jika kita bisa tahu harga terendah dan tertinggi suatu instrumen investasi dan bisa 100% akurat, maka kita sudah kaya dari dulu mengalahkan Hartono bersaudara. Jadi cara realitis adalah menggunakan Dollar Cost Averaging  kalau kamu termasuk orang yang disebutkan diatas. Cara ini digunakan juga oleh Andika Sutoro Putra, seorang investor dan salah satu seorang founder perusahaan venture capital yang berfokus pada start up bernama Salt Ventures. Dia melakukan kegiatan yang bernama “beli bank”.  Dimana dia membeli saham BRI, BCA, Mandiri, dan BNI sebesar 100 juta rupiah setiap bulan selama 10 tahun dan dia tampilkan di channel youtube pribadinya yang bernama Andika Sutoro Putra.

Hal paling penting saat menggunakan Strategi Investasi Dollar Cost Averaging, kamu terhindar dari resiko mengambl keputusan emosional dan tidak berpikir jernih disebabkan harga naik atau harga turun. Jika kamu membeli dengan  Strategi Investasi  Lump Sum khususnya bagi pemula, harga naik dan turun pasti akan mempengaruhi psikologis dan keputusan mu.

Jika kamu tertarik membeli reksadana dan belum pernah mendaftar pada aplikasi reksadana bibit . Kamu bisa cari aplikasi di play store atau IOS store atau bisa dengan klik link ini. Dapatkan cashback Rp 25,000 dari bibit dengan memasukkan kode semuatahunabungreksa pada saat melakukan pendaftaran.

Jika kamu tertarik membeli saham dan belum punya aplikasi untuk  beli saham. Bisa cari aplikasi ajaib  di play store atau IOS store atau bisa dengan klik link ini.  Dapatkan saham gratis secara acak dari ajaib securitas dengan memasukkan kode rayd648 pada saat melakukan pendaftaran.

Jika kamu tertarik berinvestasi di cryptocurrency, kamu bisa mendaftar di Indodax melalui link ini. Indodax adalah tempat perdagangan untuk 150 jenis cryptocurrency dan memiliki banyak pengguna di seluruh Indonesia. Jika kamu ingin skala internasional, kamu bisa daftar di Binance melalui link ini.  Pastikan kamu memiliki USDT atau BSUD, karena Binance menggunakan USDT atau BSUD.  Kalau kamu tidak punya keduanya, kamu bisa membelinya di Indodax. Lalu pindahkan ke wallet kamu yang ada di Binance.

Itulah Perbedaan Strategi Investasi Dollar Cost Averaging dan Lump Sum. Terima kasih telah membaca di semuatahu.web.id dan semoga artikel ini bisa membantu kamu.

 

Tinggalkan komentar