semuatahu.web.id – Perbedaan Unit Link dan Reksadana. Banyak orang mengira Unit Link dan Reksadana adalah produk investasi. Sebenarnya kalau kamu lebih dalami lagi. Unit Link dan Reksadana adalah produk yang sangat berbeda. Dimana Unit Link adalah produk asuransi yang dibalut dengan investasi. Sedangkan Reksadana adalah produk investasi yang dikelola oleh manajer investasi untuk membeli aset investasi seperti deposito, obligasi, dan saham untuk mendapatkan keuntungan. Ingat Unit Link bukanlah produk investasi tapi merupakan produk asuransi. Jadi unit link adalah produk asuransi yang menawarkan keuntungan investasi. Jadi pemegang polis akan mendapatkan dana premi dibagi menjadi dua yaitu dana asuransi dan dana investasi. Semakin banyak proteksi asuransi yang kamu gunakan, semakin kecil biaya investasi mu. Unit link adalah produk asuransi non tradisional. Sangat jauh berbeda dengan asuransi tradisional seperti asuransi jiwa berjangka, asuransi jiwa seumur hidup dan asuransi jiwa dwiguna.
Walaupun unit link merupakan salah satu produk unggulan dari semua perusahaan Asuransi di Indonesia. Karena sama dengan produk asuransi lainnya, unit link memiliki fungsi utama asuransi bukan fungsi utama sebagai investasi. Jadi unit link ini adalah produk yang memiliki fungsi utama asuransi dan fungsi tambahan yaitu sebagai investasi. Sedangkan reksadana adalah produk yang murni sebagai sarana investasi.
Unit link memiliki karakter premi tetap, masa perlindungan sesuai dengan ketentuan dan ada nilai tunai. Pembayaran premi oleh nasabah dilakukan sesuai rencana, jadi tidak ada istilah cuti bayar premi. Jika kamu terpaksa cuti bayar premi. Maka saldo investasi kamu akan digunakan biaya proteksi dan biaya administrasi. Jika saldo investasi di unit link kamu habis atau tidak cukup untuk membayar biaya proteksi dan biaya administrasi, maka polis asuransi unit link kamu akan ditutup.
Semakin singkat jangka waktu unit link, maka semakin besar premi yang harus dibayarkan. Ingat saat kamu membayar premi di unit link itu artinya selain membayar biaya proteksi asuransi, biaya administrasi, kamu juga membayar nilai investasi. Unit link memberikan nilai investasi yang agresif dan perlindungan yang lebih besar. Hasil nilai investasi pada unit link tergantung kondisi pasar dan tidak ada jaminan hasil. Karena seperti reksadana, unit link nilai investasi bisa naik atau turun.
Serupa dengan reksadana, unit link memiliki penempatan dana investasi berada di saham, obligasi dan pasar uang. Unit link memiliki dua jenis pembayaran premi yaitu pembayaran unit link premi tunggal dan pembayaran unit link premi berkala. Pembayaran unit link premi tunggal hanya satu kali, sedangkan pembayaran unit link premi berkala bisa dilakukan secara berkala secara tiap bulan, tiga bulan sekali, per enam bulan sekali, atau setahun sekali. Unit link sebagai produk investasi memiliki berbagai banyak pilihan proteksi asuransi. Penambahan atau pengurangan proteksi asuransi akan berpengaruh pada saldo investasi dan besaran premi asuransi yang harus dibayarkan.
Daftar Isi
Produk dan Pengelola
Unit link adalah produk asuransi dari perusahaan asuransi. Unit link untuk bagian asuransi dikelola perusahaan asuransi yang mengeluarkan produk unit link dan bagian investasi, perusahaan asuransi melimpahkan pengelolanya kepada manajer investasi di sekuritas. Sedangkan reksadana adalah produk investasi dari perusahaan sekuritas yang dikelola langsung oleh manajer investasi
Baca juga: Perbedaan Obligasi dan Reksadana Obligasi
Minimal Pembayaran
Minimal pembayaran unit link lebih tinggi dibandingkan minimal pembayaran asuransi biasa atau bahkan bekali -kali lipat dibandingkan minimal pembelian rekadana untuk investasi. Karena dalam unit link ada biaya akuisisi, biaya administrasi dan biaya investasi. Sedangkan reksadana tidak ada itu, jadi sepenuhnya dana di investasikan dan minimal pembelian hanya Rp. 10.000.
Biaya Adminsitrasi
Biaya adminsitrasi pembelian Unit link bulanan yang lumayan besar seperti biaya administrasi bank. Jadi biaya membeli unit link jauh lebih mahal dibandingkan membeli jenis asuransi lain hampir dua kali lipat. Bahkan saat menambah dana untuk investasi pada unit link, nasabah bisa dikenakan biaya sekitar 5 persen dari penambahan dana tersebut. Terbilang cukup mahal biaya administrasi unit link dan ini bisa menyebabkan dana investasi tidak tumbuh. Penetapan biaya sepihak bisa merugikan nasabah. Sedangkan reksadana tidak ada biaya administrasi kecuali biaya beli, jual dan expense ratio. Jadi keuntungan investasi lebih maksimal
Resiko
Ada kemungkinan resiko dana menguap pada unit link, dikarenakan perusahaan asuransi tidak membeli proteksi asuransi atau membeli produk investasi. Nasabah unit link harus jeli dan mencari tahu dampak biaya terhadap saldo investasi. Harus berhati-hati jika ingin cuti bayar premi atau tidak bayar premi untuk beberapa waktu, karena unit link ada fungsi asuransi. Maka jika tidak membayar premi, saldo investasi mu akan digerus untuk dibayarkan sebagai uang biaya proteksi asuransi dan biaya administrasinya. Jika saldo investasi mu kosong atau tidak cukup untuk membayar, saat itu juga polis mu ditutup.
Sedangkan pada reksadana tidak ada resiko dana menguap. Karena manajer investasi akan terus membeli aset investasi jika ada pembelian unit reksadana. Jadi resiko lebih kecil, tidak ada dampak apa-apa jika kamu tidak membeli unit penyertaan reksadana mu. Karena reksadana murni investasi dan tidak ada biaya lain seperti unit link yang ada biaya proteksi.
Jadi tidak ada kemungkinan saldo investasi di reksadana mu menjadi kosong tapi resiko penurunan nilai investasi masih ada. Karena pasar modal rentan dengan fluktuasi hari seperti saham atau obligasi dan deposito yang rentan terhadap suku bunga acuan BI. Tenang tapi itu fluktuasi harga atau penurunan harga sementara, jadi dengan melakukan nabung rutin atau bersabar hingga harga naik, malah kamu bakal untung.
Baca juga: Perbedaan Reksadana Konvensional dan Reksadana Syariah
Keoptimalan
Unit link tidak begitu optimal dilihat dari nilai proteksi yang kalah dengan jenis asuransi lainnya dengan premi yang sama. Sedangkan dari segi investasi, unit link tidak maksimal sebagai sarana investasi. Perlu diketahui, sebenarnya dana investasi dari unit link tersebut lebih condong untuk meringankan beban pembayaran premi dibandingkan untuk meningkatkan nilai investasi mu. Unit link lebih setengah-setengah dalam semua hal, sebagai produk asuransi dan sarana investasi. Karena hasil yang diberikan tidak dioptimal dibandingkan produk atau sarana sejenis dengan besaran bayaran yang sama.
Pembatalan dan Berhenti
Jika nasabah unit link membatalkan pada waktu dua atau tiga tahun setelah membayar premi, maka harus siap kehilangan semua dana premi yang disetorkan sebelumnya. Karena pada lima tahun pertama, biaya premi yang dibayarkan digunakan untuk dialokasikan untuk membayar biaya administrasi dan biaya akuisisi. Sedangkan pada reksadana, tidak ada pembagian alokasi seperti itu jadi semua dana yang kamu setorkan bisa dibilang semuanya di investasikan dan bisa diambil kapanpun saat kamu ingin membatalkan rencana investasi mu atau berhenti berinvestasi.
Keuntungan Imbal Hasil
Nasabah unit link tidak akan mendapatkan dana imbal hasil pada dua tahun pertama. Karena setoran premi untuk masih digunakan untuk mengcover risiko kesehatan / risiko kematian dan sebagai dana investasi. Jadi tidak semua setoran premi atau tidak sama sekali setoran premi digunakan untuk investasi pada tahun pertama. Karena perusahaan asuransi menggunakan untuk membayar biaya akuisisi atau biaya penjualan. Biaya akuisisi akan dikenakan selama lima tahun. Bahkan biaya akuisisi bisa 41 persen dari setoran premi saat lima tahun pertama. Baru tahun keenam bebas dari biaya akuisisi. Lalu dana setoran premi baru diinvestasikan, maka tidak heran pada dua tahun tidak ada keuntungan imbal hasil. Karena memang biaya masih banyak masuk ke biaya akuisisi saat itu
Laporan Perkembangan Investasi
Laporan perkembangan investasi pada unit link minimal setahun sekali diberikan oleh perusahaan asuransi, tempat kamu membeli unit link. Karena perusahaan asuransi yang menjual unit link memberikan dana investasi dari unit link kepada manajer investasi agar dikelola. Jadi nasabah unit link tidak bisa tahu secara terperinci kemana saja dana investasinya digunakan dan biaya apa saja yang dikenakan untuk investasi tersebut.
Sedangkan reksadana perkembangan laporan investasi bisa dilihat setiap hari kerja bursa saat malam hari sekitar jam 8 malam di aplikasi kamu membeli reksadana tersebut. Jadi perkembangan investasi bisa dipantau secara berkala pada reksadana dan membuat hati lebih tenang dan transparansi investasi bisa dilihat melalui fund fact sheet dan propektus.
Jenis
Unit link memiliki beberapa jenis yaitu Cash Fund Unit Link / unit link pasar uang yang penempatan dana investasi di pasar uang seperti deposito pendapatan tetap , sertifikat Bank Indonesia, obligasi jangka pendek ; Fixed Income Unit Link / unit link pendapatan tetap yang penempatan dana investasi minimal 80% di obligasi, Managed Unit Link/ unit link pendapatan campuran yang penempatan dana investasi pada saham dan obligasi dengan komposisi tertentu , dan Equity Unit Link / unit link dana saham yang penempatan dana investasi pada saham minimal 80% .
Sedangkan reksadana ada beberapa jenis yaitu reksadana pendapatan tetap yang penempatan dana investasi di deposito dan obligasi jangka pendek, reksadana obligasi yang penempatan paling besar dana di obligasi , reksadana saham yang penempatan paling besar dana investasi di saham, dan reksadana campuran yang penempatan alokasi memiliki campuran beberapa aset seperti saham, obligasi dan lainnya dengan komposisi tertentu .
Jika kamu tertarik membeli reksadana dan belum pernah mendaftar pada aplikasi reksadana bibit . Kamu bisa cari aplikasi di play store atau IOS store atau bisa dengan klik link ini. Dapatkan cashback Rp 25,000 dari bibit dengan memasukkan kode semuatahunabungreksa pada saat melakukan pendaftaran.
Jika kamu tertarik membeli saham dan belum punya aplikasi beli saham. Bisa cari aplikasi ajaib di play store atau IOS store atau bisa dengan klik link ini. Dapatkan saham gratis secara acak dari ajaib securitas dengan memasukkan kode rayd648 pada saat melakukan pendaftaran.
Itulah Perbedaan Unit Link dan Reksadana. Jika memang tujuan mu investasi, maka disarankan untuk membeli produk investasi murni seperti reksadana dibandingkan membeli unit link yang merupakan produk asuransi yang dibalut investasi. Terima kasih telah membaca di semuatahu.web.id dan semoga artikel ini bisa membantu kamu.