Perbedaan Obligasi dan Reksadana Obligasi

semuatahu.web.id – Perbedaan Obligasi dan Reksadana Obligasi. Obligasi dan reksadana obligasi memang terdengar bahwa keduanya hal yang sama tetapi sebenarnya ada beberapa perbedaan diantara kedua instrumen investasi ini. Obligasi seperti kita tahu adalah surat utang yang dikeluarkan oleh pemerintah atau korporasi / perusahaan. Sedangkan reksadana obligasi adalah produk investasi yang aset kelolaan paling banyak bobot proporsinya adalah obligasi. Kalau sama-sama isinya obligasi terus apa bedanya?.Perbedaan sebenarnya banyak dari likuiditas, pengelola, resiko, keuntungan, periode pembelian, tenor jatuh tempo, minimal pembelian, pajak dan lain sebagainya. Ingin tahu detailnya lebih lengkap ayo kita bahas satu per satu perbedaannya.

Minimal Pembelian

Pada obligasi yang pemerintah dan korporasi biasanya minimal pembelian adalah 1 juta rupiah, walaupun ada beberapa yang mensyaratkan pembelian diatas itu minimal. Sedangkan untuk pembelian reksadana obligasi, minimal pembelian jauh lebih murah hanya 10 ribu rupiah saja sudah bisa berinvestasi. Hal ini memungkinkan reksadana obligasi untuk menjangkau banyak kalangan dibandingkan obligasi yang diterbitkan pemerintah atau korporasi.

Pengelola

Seperti kita tahu kalau reksadana obligasi dikelola oleh manajer investasi. Sedangkan jika kita membeli obligasi yang bertindak sebagai manajer investasi ya kita sendiri. Jadi kita harus mendalami semua tentang obligasi tersebut agar tidak melakukan kesalahan pembelian, penjualan atau pengelolaan lainnya.

Resiko

Resiko gagal bayar lebih tinggi artinya resiko kehilangan uang kita lebih tinggi. Karena tidak adanya diversifikasi dan hanya membeli satu atau beberapa obligasi saja. Apalagi yang dibeli adalah obligasi korporasi yang memiliki imbal hasil tinggi, resiko gagal bayar lebih besar, kecuali yang dibeli obligasi pemerintah resiko kecil. Sedangkan pada reksadana obligasi, manajer investasi melakukan diversifikasi sehingga bisa mengurangi resiko gagal bayar meskipun misal membeli obligasi korporasi yang menawarkan imbal hasil tinggi.

Keuntungan

Jika kita memiliki obligasi korporasi dan pemerintah sendiri, peluang keuntungan hanya berdasarkan dengan kupon bunga yang ditawarkan saja. Karena kemungkinan kamu tidak tahu cara menjual obligasi mu di pasar sekunder untuk mendapatkan capital gain atau kamu kurang update tentang suku bunga acuan yang mempengaruhi harga obligasi di pasar sekunder. Ditambah karena minimnya pengetahuan tentang obligasi yang ada, kemungkinan hanya membeli obligasi yang diketahui banyak orang dan memiliki imbal hasil rendah atau biasa saja.

Berbeda dengan reksadana obligasi peluang keuntungan yang didapatkan bisa dimaksimalkan oleh manajer investasi. Sebagai manajer investasi yang bekerja memang untuk mengelola, pasti tahu kapan saat yang tepat untuk menjual atau membeli obligasi serta obligasi mana yang bagus dan menawarkan kupon bunga tinggi yang masuk akal.

Baca juga:  Strategi Investasi Obligasi

Periode Pembelian dan Diversifikasi

Pada obligasi ada periode pembelian, jadi tidak bisa membeli diluar periode pembelian tersebut. Sedangkan reksadana obligasi bisa membeli kapanpun, karena isi dari reksadana obligasi banyak obligasi jadi selalu ada obligasi baru yang bisa dibeli untuk dimasukkan portofolio.

Pada pembeli obligasi biasanya hanya membeli satu atau beberapa obligasi. Sedangkan reksadana obligasi mendiversifikasi obligasi yang mereka beli pada jenis obligasi seri berbeda, obligasi perusahaan yang berbeda atau obligasi dengan tenor yang berbeda.

Tenor Jatuh Tempo dan Penjualan

Tenor Jatuh Tempo ada pada obligasi, sedangkan pada reksadana obligasi tidak ada tenor jatuh tempo. Jadi bisa dijual semuanya kapan saja membutuhkan, sedangkan jika kamu butuh uang kamu bisa menjual obligasi di pasar sekunder dan ada kemungkinan harga obligasi itu turun jika suku bunga acuan naik atau dana asing yang membeli obligasi negara atau perusahaan kita menjual obligasi tersebut untuk embeli obligasi di negara lain yang jauh lebih menarik imbal hasilnya. Jika banyak yang menjual obligasi di pasar sekunder, kemungkinan harga obligasi di pasar sekunder menurun.

Baca juga: Perbedaan Saham dan Obligasi

Pajak

Obligasi dipotong pajak 15% final yang dipotong dari keuntungan imbal hasil dari kupon obligasi tersebut. Sedangkan reksadana obligasi merupakan bukan objek pajak. Jadi secara ini lebih unggul reksadana obligasi.

Jika kamu tertarik membeli reksadana obligasi dan belum pernah mendaftar pada aplikasi reksadana bibit . Kamu bisa cari aplikasi di play store atau IOS store atau bisa dengan klik link iniDapatkan cashback Rp 25,000 dari bibit dengan memasukkan kode semuatahunabungreksa pada saat melakukan pendaftaran.

Jika kamu ingin tahu indeks obligasi dan kenaikkan atau penurunan harga obligasi bisa kamu bisa melihat indeks obligasi di IBPA.Itulah Perbedaan Obligasi dan Reksadana Obligasi. Terima kasih telah membaca di semuatahu.web.id dan semoga artikel ini bisa membantu kamu.

 

Tinggalkan komentar