Pengertian, Ciri, dan Bahaya Saham Gorengan

semuatahu.web.id – Pengertian, Ciri, dan Bahaya Saham Gorengan. Saham gorengan mungkin bukanlah sebuah istilah asing bagi orang yang sudah lama memasuki bursa saham. Saham gorengan seperti namanya merujuk pada saham yang sedang digoreng. Digoreng disini bukan dalam artian sebenarnya tapi dalam artian harganya dinaikkan oleh seseorang atau sekelompok orang atau institusi yang memiliko modal besar untuk meraih keuntungan. Seseorang atau sekelompok orang disebut oleh para investor retail yaitu bandar saham. Praktek menggoreng saham ini bukan hanya terjadi pada negara Indonesia saja. Negara dengan ekonomi maju dan banyak orang melek finansial dibandingkan Indonesia seperti Amerika Serikat juga ada praktek menggoreng saham.

Saham gorengan di Amerika Serikat disebut penny stock. Penny stock adalah saham yang berharga murah dan punya kapitalisasi pasar yang kecil.  harga saham penny stock ada dibawah $5 USD. Untuk ukuran orang Amerika Serikat  harga penny stock terbilang sangat murah. Penny stock sama dengan saham gorengan memiliki unsur spekulatif yang tinggi. Contoh saham penny stock di Amerika Serikat adalah eMagin Corporation, Exela Technologies, Electrameccanica, Ideanomics, Seanergy Maritime Corp, Verb Tech dan masih banyak lagi. Terus apa saja contoh saham gorengan yang ada di Indonesia?. Untuk tahu saham itu gorengan atau tidak, cara mendeteksi saham gorengan adalah harus paham pengertian dan ciri-ciri saham gorengan. Mari kita bahas pengertian, ciri-ciri, dan bahaya saham gorengan.

Pengertian Saham Gorengan

Saham gorengan adalah saham perusahaan yang pergerakkannya direkayasa dan di luar kebiasaan. Kenaikkan dan penurunan saham gorengan direkayasa oleh pelaku pasar yang disebut bandar saham untuk kepentingan tertentu. Sama dengan gorengan pada umumnya, saat saham digoreng bisa menarik hati dan minat dari investor dan trader pemula. Saham gorengan sudah tidak digoreng lagi sama dengan gorengan menjadi lembek dan tidak enak.

Cara Mendeteksi Saham Gorengan

Ciri-Ciri Saham Gorengan

Fundamental Buruk dan Tidak Jelas

Saham gorengan biasanya berkualitas buruk dari segi kinerja fundamental buruk, karena rugi setiap kuartal atau setiap tahun. Saham gorengan bisa juga dari perusahaan fundamental yang tidak jelas. Tidak jelas disini artinya perusahaan tidak jelas model bisnisnya dan tidak jelas kinerjanya. Karena laporan keuangan jarang dipublikasikan atau berhenti melaporkan kinerja laporan keuangannya ke publik / masyarakat ke Bursa Efek Indonesia.

Tidak dapat dianalisis secara valuasi atau fundamental perusahaan yang sahamnya sedang digoreng. Karena memang data laporan keuangan memang tidak ada atau bahkan udah perusahaan merugi bertahun-tahun. Jadi bagi seorang investor tidak mungkin menganalisasi secara fundamental saham gorengan.  Secara analisa valuasi sudah tidak masuk, banyak indikator yang minus. Ditambah Kinerja keuangan perusahaan yang lagi digoreng sudah tidak sejalan dengan kenaikan harga. Jadi murni tidak ada fundamental disini.

Indikator Valuasi tidak masuk akal kalau lihat dari PBV dan PER saham yang sedang digoreng  dibandingkan saham perusahaan sejenis yang tidak digoreng. Jadi secara valuasi sederhana dan tidak mendalam saja sudah tidak masuk dan tidak cocok untuk dijadikan saham untuk investasi. Bisa PER 100  kali bahkan minus 2.000 kali atau PBV 20 kali.

Baca juga: Pengertian, Tujuan dan Manfaat Stock Split Saham

Saham Kapitalisasi Kecil

Kapitalisasi adalah nilai pasar suatu saham perusahaan di bursa saham, kapitalisasi saham perusahaan  didapatkan dari menghitung harga jumlah  saham yang beredar  dikalikan  harga per lembar saham. Saham Kapitalisasi Kecil biasanya sering dipilih untuk dijadikan saham gorengan. Saham kapitalisasi kecil biasanya adalah saham lapis kedua dan saham lapis ketiga. Saham kapitalisasi kecil berkisar antara  kurang dari Rp 500 miliar hingga Rp 10 triliun dan  Saham gorengan ada kemungkinan dari saham lapis satu tapi sangat jarang, karena kapitalisasi pasar yang besar dan sulit digerakkan harganya. Karena butuh modal yang sangat besar dan banyak pemodal besar yang memiliki saham lapis satu jadi akan menjadi perang antar pemodal besar jika saham lapis satu digoreng.

Jadi maka dari itu saham lapis dua dan saham lapis ketiga yang kapitalisasi kecil dipilih. Karena mudah digerakkan, harganya murah, peluang keuntungan lebih besar, tidak bersaing dengan pemodal besar, dan ini bahkan dilakukan pada saham yang merugi laporan keuangan serta kinerja buruk. Tidak salah bagi orang-orang, kalau bilang saham gorengan adalah saham berfundamental buruk. Karena sebagai investor, pada akhirnya harga saham akan kembali ke fundamental perusahaan tersebut.

Harga Saham Murah dan Fluktuasi Harga Liar

Harga saham yang digoreng biasanya berharga murah, bisa saham harga gocap alias 50 rupiah dan harga saham yang awalnya dibawah 1.000 rupiah tapi biasanya di saham gorengan berkisar harga Rp. 50 – Rp. 500. Pemilihan harga yang murah, disebabkan semakin murah harga saham. Maka fraksi harganya tidak terlalu jauh dan jadi untuk mendapatkan untung lebih mudah. Fraksi harga ini adalah jarak harga satu sama lain. Fraksi harga Rp. 50 – Rp. 200, fraksi harganya Rp.1. Fraksi harga Rp. 200 – Rp. 500, fraksi harganya Rp.2.  Jadi semakin kecil fraksi harga terlihat semakin likuid, terjadi banyak volume transaksi dan frekuensi transaksi sehingga menarik minat investor dan trader saham pemula.

Kenaikkan dan penurunan harga saham gorengan sangat berfluktuasi dalam jangka pendek. Harga sahamnya bisa naik tajam dan turun tajam dalam hitungan detik, menit, jam bisa ARA dan bisa ARB tanpa sebab yang jelas.  Walaupun ada kalanya dikeluarkan berita atau isu untuk merekayasa harga saham gorengan ini. Saham gorengan sama dengan gorengan pada umumnya, saham gorengan tidak sehat bagi kesehatan portofolio saham kamu dan menganggu kesehatan keuangan mu.

Baca juga: Pengertian, Tujuan dan Kenyataan tentang Saham Repo

Unusual Market Activity (UMA)

Volume transaksi Seperti disebutkan diatas, karena kapitalisasi pasar saham kecil dan harga saham yang murah membuat volume dan nilai transaksi harian tidak wajar dan terlihat likuid. Padahal saham ini awalnya tidak likuid, volume dan nilai transaksi  harian rendah. Jadi pada akhirnya nanti Bursa Efek Indonesia akan mengumumkan Unusual Market Activity (UMA) emiten saham yang digoreng dan meminta kejelasan pada perusaahaan saham tersebut.

Alasan kenapa terjadi volatilitas, apakah ada terjadi aksi korporasi yang tidak diketahui masyarakat, apakah tahu apa informasi atau fakta materil yang bisa menyebabkan kenaikkan harga  atau keputusan  investasi pemodal, apakah rencana dari pemegang saham utama, dan apa informasi / fakta / kejadian penting yang mempengaruhi harga saham. Jika perusahaan menjawab semua permintaan penjelasan dari Bursa Efek Indonesia dengan tidak tahu dan tidak ada. Maka Bursa Efek Indonesia jika terjadi pergerakkan harga yang liar atau ARA pada saham tersebut, Saham yang masuk kategori Unusual Market Activity (UMA) akan diumumkan melalui web BEI.

Bahaya dan Dampak Saham Gorengan

  • Bagi perusahaan yang sahamnya digoreng akan berdampak pada citra atau image perusahaan yang menjadi buruk. Karena biasanya bandar saham akan mengerakkan harga dengan isu atau berita yang tak benar.
  • Bagi investor saham pemula akan berdampak memiliki mindset jangka pendek dalam berinvestasi, jika berhasil untung saat perusahaan yang mereka beli sebelumnya digoreng sahamnya oleh bandar.
  • Bagi trader saham pemula yang mendapatkan untung dari membeli saham gorengan akan memberikan kepercayaan berlebihan hingga merasa analisa paling benar, memilih jadi full time trader, dan mengejar saham ARA alias jadi ARA hunter.
  • Bagi trader saham pemula rugi, karena  membeli saham gorengan. Berakibat pada psikologis trader tersebut dan akhirnya pensiun dini dari bursa saham. Karena rugi puluhan persen, ARB berjilid-jilid atau  sahamya tidur di gocap dan delisting dari bursa saham
  • Saham disuspensi, karena terindikasi UMA akibat saham digoreng. Jadi bagi semua orang yang memiliki saham tersebut tidak bisa menjualnya untuk waktu yang terbilang lama sehingga uang mereka tertahan di saham yang digoreng itu lama.
  • Bagi trader pemula ini bikin jantungan, karena naik dan turun harganya cepat.
  • Bagi Bursa Efek Indonesia dikenal citra buruk sebagai tempat zero sum game akibat maraknya bandar saham yang mengoreng saham.

Baca juga: Inilah Apa yang Harus dilakukan Jika Nyangkut di Saham

Jika kamu tertarik membeli saham dan belum punya aplikasi  beli saham. Bisa cari aplikasi ajaib  di play store atau IOS store atau bisa dengan klik link ini.  Dapatkan saham gratis secara acak dari ajaib securitas dengan memasukkan kode rayd648 pada saat melakukan pendaftaran.

Jika kamu tertarik membeli reksadana saham dan belum pernah mendaftar pada aplikasi reksadana bibit . Kamu bisa cari aplikasi di play store atau IOS store atau bisa dengan klik link ini. Dapatkan cashback Rp 25,000 dari bibit dengan memasukkan kode semuatahunabungreksa pada saat melakukan pendaftaran.

Itulah Pengertian, Ciri, dan Bahaya Saham Gorengan. Jadi bagi kamu yang masih pemula, saham gorengan sebaiknya dihindari. Karena banyak bahaya yang bisa terjadi saat membeli saham gorengan dan butuh kemampuan yang tinggi untuk trading saham gorengan. Jadi tidak cocok buat pemula, karena dampaknya kalau nyangkut bisa modal mu ludes. Terima kasih telah membaca di semuatahu.web.id dan semoga artikel ini bisa membantu kamu.

Tinggalkan komentar